28 terhadap kelompok tetap utuh sehingga interaksi sistem dapat dilanjutkan bila
dirasa perlu. Ritzer, 2004 : 121.
2.3 Fungsi Keluarga
Pada dasarnya keluarga mempunyai fungsi-fungsi pokok yakni fungsi yang sulit dirubah dan digantikan oleh orang lain. Sedangkan fungsi-fungsi lain atau fungsi sosial,
relatif lebih mudah berubah atau mengalami perubahan. Fungsi pokok keluarga :
2.3.1 Fungsi Biologis
Menurut Paul dalam William, 1988 : 13 Suami hendaknya mengisi tugas pernikahannya kepada istrinya dan juga istri
terhadap suami. Jasmani istri bukan miliknya sendiri tapi juga milik suaminya. Dengan cara yang sama jasmani suami bukan hanya miliknya sendiri tapi juga
dimiliki oleh istrinya.
Keluarga merupakan tempat lahirnya anak-anak, fungsi biologis orangtua adalah melahirkan anak. Fungsi ini merupakan dasar kelangsungan hidup masyarakat. Namun
fungsi ini juga mengalami perubahan, karena keluarga sekarang cenderung kepada jumlah anak yang sedikit. Kecenderungan ini dipengaruhi oleh faktor-faktor :
a Perubahan tempat tinggal keluarga dari desa ke kota.
b Makin sulitnya fasilitas perumahan.
c Banyaknya anak dipandang sebagai hambatan untuk mencapai sukses material
keluarga. d
Meningkatnya taraf pendidikan wanita berakibat berkurangnya fertilitasnya. e
Berubahnya dorongan dari agama agar keluarga mempunyai banyak anak. f
Makin banyaknya ibu-ibu yang bekerja diluar rumah. g
Makin meluasnya pengetahuan dan penggunaan alat-alat kontrasepsi.
Universitas Sumatera Utara
29
2.3.2 Fungsi Afeksi
Dalam keluarga terjadi hubungan sosial yang penuh dengan kemesraan dan afeksi. Hubungan afeksi ini tumbuh sebagai akibat hubungan cinta kasih yang menjadi dasar
perkawinan. Dari hubungan cinta kasih inilah lahirlah hubungan persaudaraan, persahabatan, kebiasaan, identifikasi, persamaan pandangan mengenai nilai-nilai. Dasar
cinta kasih dan hubungan afeksi ini merupakan factor penting bagi perkembangan pribadi anak. Dalam masyarakat yang makin interpersonal, pribadi sangat membutuhkan
hubungan afeksi seperti yang terdapat dalam keluarga. Suasana afeksi itu tidak terdapat dalam institusi sosial yang lain.
2.3.3 Fungsi sosialisasi
Fungsi sosialisasi ini menunjuk peranan keluarga dalam membentuk kepribadian anak. Melalui interaksi sosial dalam keluarga itu anak mempelajari pola-pola tingkah
laku, sikap, keyakinan, cita-cita, dan nilai-nilai dalam masyarakat dalam rangka perkembangan kepribadiannya.
Sementara itu, fungsi-fungsi sosial relatif lebih mudah berubah atau mengalami perubahan, antara lain, fungsi ekonomi, fungsi perlindungan dan pemeliharaan anak,
fungsi pendidikan dan agama, serta fungsi rekreasi. Khaeruddin, 2002: 53-54. Dengan klasifikasi yang agak berbeda, Horton and Hunt 1991:274
mengidentifikasi beberapa fungsi keluarga antara lain: fungsi pengaturan seks, reproduksi, sosialisasi, afeksi, definisi status, perlindungan dan ekonomi. Penjelasan dari
fungsi-fungsi tersebut adalah :
Universitas Sumatera Utara
30
2.3.4 Fungsi Ekonomi
Seiring dengan perubahan waktu dan pertumbuhan perusahaan mesin-mesin canggih, peran keluarga yang dulu sebagai lembaga ekonomi secara perlahan-lahan
hilang. Bahkan keluarga yang ada pada mulanya disatukan dengan pekerjaan bertani, sekarang tidak lagi merupakan suatu unit yang mampu memenuhi kebutuhan sendiri
dalam rumah tangganya. Kebutuhan keluarga sudah tersedia di toko-toko, pasar, dan pabrik. Kebutuhan keluarga sudah tidak lagi disatukan oleh tugas bersama, karena
anggota keluarga sudah bekerja secara terpisah. Oleh karena itu, fungsi ekonomi keluarga dalam pengertian produksi kebutuhan sehari-hari perlahan-lahan telah hilang. Kini,
keluarga merupakan suatu kesatuan konsumsi ekonomis yang dipersatukan oleh persahabatan.
2.3.5 Fungsi Perlindungan protektif
Keluarga merupakan tempat yang nyaman bagi para anggotanya. Fungsi ini bertujuan untuk agar para anggota keluarga dapat terhindar dari hal-hal yang negatif.
Dalam setiap masyarakat, keluarga memberikan perlindungan fisik, ekonomis, dan psikologi bagi seluruh anggotanya. Sebagian masyarakat memandang bahwa serangan
terhadap salah seorang anggota keluarganya berarti serangan bagi seluruh keluarga, dan semua anggota keluarga wajib membela atau membalaskan penghinaan itu.
2.3.6 Fungsi Pendidikan
Keluarga merupakan guru pertama dalam mendidik manusia. Hal itu dapat dilihat dari pertumbuhan seorang anak mulai dari bayi, belajar jalan-jalan, hingga mampu berjalan.
Semuanya diajari oleh keluarga.
Universitas Sumatera Utara
31 Tanggung jawab keluarga untuk mendidik anak-anaknya sebagian besar atau
bahkan mungkin seluruhnya telah diambil oleh lembaga pendidikan formal maupun lembaga pendidikan nonformal. Oleh karena itu, muncul fungsi laten pendidikan dalam
masyarakat, yaitu melemahnya pengawasan dari orang tua. Otoritas orang tua terhadap anak dikurangi oleh sekolah. Bahkan, tidak jarang seorang anak menemukan nilai baru
yang sangat bertentangan dengan nilai orang tuanya.
2.3.7 Fungsi Agama
Fungsi agama dalam keluarga merupakan salah satu indikator keluarga sejahtera. Dalam UU Nomor 10 tahun 1922 tentang Perkembangan Kependudukan dan
Pembangunan Keluarga Sejahtera dan PP No. 21 tahun 1994 tentang Penyelenggaraan Pembangunan Keluarga Sejahtera disebutkan bahwa agama berperan penting dalam
mewujudkan keluarga sejahtera. Dalam ketentuan umum kedua peraturan perundang- undangan itu dinyatakan bahwa “keluarga sejahtera adalah keluarga yang dibentuk
berdasarkan atas perkawinan yang sah, mampu memenuhi kebutuhan spritual dan material yang layak, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, memiliki hubungan yang
serasi dan seimbang antara anggota dan antar keluarga dengan masyarakat dan lingkungan.
2.3.8 Fungsi Rekreasi
Fungsi ini bertujuan untuk memberikan suasana yang segar dan gembira dalam lingkungan. Fungsi rekreasi dijalankan untuk mencari hiburan. Dewasa ini, tempat-
tempat hiburan banyak berkembang di luar rumah, karena berbagai fasilitas dan aktivitas rekreasi berkembang dengan pesatnya.
Universitas Sumatera Utara
32 Sebuah institusi keluarga dapat mempertahankan keutuhan keluarganya, apabila
fungsi-fungsi keluarga dapat terpenuhi dan bejalan dengan baik. Baik itu fungsi pokok yaitu fungsi biologis, fungsi afeksi, fungsi sosialisasi maupun fungsi sosial yaitu fungsi
ekonomi, fungsi perlindungan dan pemeliharaan anak, fungsi pendidikan dan agama, serta fungsi rekreasi. Apabila fungsi-fungsi keluarga tersebut tidak terpenuhi atau tidak
berjalan dengan baik, maka memungkinkan terjadi kegoncangan dalam keluarga. Sehingga fungsi keluarga merupakan tonggak dari ketahanan suatu keluarga. Di dalam
suatu keluarga terutama suami dan istri sebagai orang tua tidak selamanya mampu menjalankan peran fungsi keluarga. Hal ini disebabkan karena adanya pemicu konflik
yang mempengaruhi keharmonisan rumah keluarga tersebut antara lain : a.
Tidak adanya tanggung jawab suami, dalam hal kebutuhan ekonomi. b.
Adanya perselingkuhan baik yang dilakukan oleh pihak suami maupun istri. c.
Berbeda prinsip dalam mengarungi bahtera rumah tangga seperti masalah anak, masalah pekerjaan dan lain-lain.
d. Biologis adalah keadaan suami atau istri yang tidak mempunyai kemampuan
jasmani untuk membina perkawinan yang bahagia, seperti sakit, impoten atau mandul.
e. Suami ingin menikah lagi dengan orang lain, yang lebih dikenal dengan istilah
poligamidimadu. Harmoni Sosial. 2007: 61 Dengan sebab-sebab diatas, dalam suatu keluarga memungkinkan terjadi konflik yang
akhirnya akan menyebabkan adanya ketidaksepahaman, perselisihan, silang pendapat diantara keduanya dan juga akan berpengaruh kepada anggota keluarga lainnya sehingga
menyebabkan kegoncangan dan ketidakharmonisan didalam keluarga.
Universitas Sumatera Utara
33
BAB III METODE PENELITIAN