51
4.3 Faktor-Faktor yang Mendukung Kohesi Keluarga pada Pasangan Suami Istri yang Tinggal Terpisah
4.3.1 Interaksi Antara Pasangan Suami Istri yang Tinggal Terpisah
Pada umumnya pola interaksi dalam keluarga bersifat intim, artinya bahwa hubungan suami-istri memungkinkan dekat satu sama lain. Beda halnya dengan pasangan
suami istri yang tidak tinggal satu atap walaupun diikat oleh tali perkawinan yang sah tetapi tidak tinggal bersama seperti layaknya pasangan suami istri pada umumnya.
Pasangan suami istri yang memutuskan untuk tinggal terpisah biasanya memiliki alasan yang cukup kuat untuk tinggal terpisah, seperti masalah pekerjaan, masalah pendidikan
anak yang dianggap sekolah yang ada dikota lebih berkualitas dibandingkan yang ada di desa dan hingga masalah istri yang tidak dapat tinggal berjauhan dari orangtua dan lebih
memilih untuk tinggal berjauhan dari suami. Sebelum memutuskan untuk tinggal terpisah setiap pasangan sudah memiliki kesepakatan bersama dengan bagaimana menjalani
kehidupan mendatang dengan kondisi terpisah, terutama dalam pemenuhan kebutuhan ekonomi dan apabila istri juga bekerja bagaimana mengatur keuangan dan masalah-
masalah lainnya seperti mendidik anak dan masih banyak lagi hal-hal yang harus dibicarakan ketika akan memutuskan untuk tinggal terpisah.
Pasangan suami istri yang tinggal terpisah, biasanya memiliki waktu bertemu pada waktu tertentu seperti yang dilakukan oleh pasangan A dan D yang menyempatkan
waktu untuk berkumpul dengan keluarga dalam waktu satu bulan sekali berbeda dengan pasangan B dan E yang rutin berkumpul satu minggu sekali, pasangan C dua minggu
sekali dan pasangan F bertemu 6 bulan sekali. Berkumpul dengan keluarga dalam waktu
Universitas Sumatera Utara
52 yang berbeda-beda pada setiap pasangan dikarenakan alasan dari masing-masing pihak
yang meninggalkan suami yaitu karena biaya ongkos yang tinggi karena harus bolak balik pulang ke rumah dan kembali ketempat kerja lagi.
Pada umumnya interaksi antara pasangan yang tinggal terpisah terjalin dengan baik, hal ini karena didukung komunikasi yang lancar dengan menggunakan media
telepon sehingga setiap apapun yang terjadi pada keluarga di rumah atau dari pihak suami yang tinggal jauh dapat langsung dapat saling berkomunikasi. Tetapi ada juga pasangan
suami istri yang tinggal terpisah yang tidak bekomunikasi secara rutin setiap harinya, seperti halnya pasangan E yang hanya berkomunikasi lewat telepon ataupun lewat SMS
ketika ada sesuatu yang penting saja selebihnya tidak dilakukan hingga pada waktu berkumpul bersama keluarga dirumah. Layaknya seperti pasangan suami istri pada
umumnya yang tinggal dalam satu atap dapat selalu berkomunikasi tetapi berbeda dengan yang hidup terpisah sudah pasti ada keterbatasan karena biaya telepon yang cukup tinggi
juga kesibukan dari pihak suami yang bekerja dan istri yang sibuk mengatur urusan rumah dan anak, ditambah lagi jika istri juga bekerja akan sangat membatasi interaksi dan
komunikasi langsung antar pasangan yang tinggal terpisah. Dan tidak jarang terjadinya selisih paham antar pasangan ketika berbincang melalui, hingga sifat cemburu yang
timbul antar pasangan terkadang membuat rasa cemas khusunya dari pihak istri sehingga tidak jarang terjadi pertengkaran.
Pertemuan langsung biasa dilakukan pasangan suami istri yang tinggal terpisah untuk berbicang masalah anak, perekonomian keluarga hingga perencanaan masa depan
untuk keluarga. Pertemuan langsung juga dimanfaatkan untuk dapat menyelesaikan masalah jika sedang menghadapi sebuah masalah besar, karena di anggap pertemuan
Universitas Sumatera Utara
53 langsung menjadi moment yang pas untuk saling berkomunikasi dengan jelas dari pada
hanya melalui media telepon Berikut tabel yang mengambarkan harmonis atau tidaknya pasangan suami istri
yang tinggal tepisah :
Universitas Sumatera Utara
54
Tabel 4.9 Hubungan Suami Dengan Istri
N o
Informan Harmonis Kurang
harmo nis
Tidak harmo
nis Alasan
1 Pasangan A
∗
Pasangan ini berharap untuk dapat segera tinggal bersama, sudah ada rencana untuk itu. Walaupun tidak tinggal satu rumah, jarak seakan tidak
menjadi penghalang bagi pasangan ini untuk dapat berbagi kasih sayang, meskipun perhatian hanya di berikan melalui media telepon yang rutin
setiap harinya.
2 Pasangan B
∗
Pasangan ini hanya berkomunikasi lebih banyak berkomunikasi ketika bertemu itupun hanya lebih kepada urusan anak, misalkan pendidikan anak.
Dengan adanya pernyataan pada pasangan ini yaitu suami dan istri yang menyatakan bahwa membolehkan pasangan untuk berselingkuh dengan
syarat tidak di ketahui oleh pasangan. Dalam hal ini dilihat tidak di pegangnya ikatan suci pernikahan, pasangan ini bertahan hingga saat ini
karena anak yang membutuhkan orangtua yang utuh.
3 Pasangan C
∗
Pasangan ini seperti fakum tidak saling memberi perhatian atau kasih sayang yang lebih ketika bertemu. Semua dilakukan biasa-biasa saja tidak
ada yang special atau istimewa lebih fokus terhadap anak-anak.
4 Pasangan D
∗
Pasangan ini ketika bertemu dirumah saling memberikan kasih sayang lebih, seperti orang pacaran katanya….
Pertemun yang terbatas membuat pasangan ini mempunyai rasa rindu yang besar dan dilampiaskan saat bertemu di rumah.
5 Pasangan E
∗
Suami yang pendiam dan istri yang keras dan sering marah ditambah dengan pertemuan yang terbatas membuat pasangan ini tidak terlalu sering
berinteraksi, hanya sebatas keperluan anak-anak saja.
6 Pasangan F
∗
Pasangan ini kerap bertengkar belakangan ini, hal ini disebabkan perselingkuhan yang dilakukan dari pihak istri. Jarak yang cukup jauh dan
pertemuan yang sangat terbatas pasangan ini seakan tidak ada komunikasi.
Universitas Sumatera Utara
55
4.3.2 Interaksi Antara Ayah Sebagai Pihak yang Terpisah dengan Anak
Hubungan yang harmonis dalam suatu keluarga apabila ada seorang ayah dan seorang ibu serta beberapa anak. Setiap anggota keluarga mempunyai peran dalam
mendukung terciptanya interaksi yang harmonis dalam keluarga. Seperti halnya seorang ayah yang mempunyai peran penting dalam keluarga khususnya dalam perkembangan
karakter anak, sebagai seorang pemimpin dalam keluarga, seorang ayah diharuskan untuk dapat berperan aktif dalam keluarganya. Berbeda halnya suami yang tinggal terpisah,
interaksi dan komunikasi yang relative terbatas dengan keluarga menjadikan peran seorang ayah tidak dapat berjalan secara optimal, walaupun peran ayah dapat digantikan
dengan peran seorang ibu tetap saja ada yang membedakan antara seorang ayah dan ibu, yang mana seorang ayah dapat memberikan sifat-sifat kepemimpinan, seperti rasa
tanggung jawab, disiplin, berani dan sebagainya. Pada umumnya interaksi dan komunikasi yang terjalin pada keluarga yang hidup
terpisah cenderung berbeda-beda, seperti anak pada pasangan A yang rutin berkomunikasi setiap harinya dengan sang ayah melalui media telepon sehingga
walaupun hidup berjauhan komunikasi tetap terjaga dan kasih sayang tetap dapat disalurkan walaupun tidak melaui tindakan secara langsung tetapi dapat diberikan
melalaui peringatan dan nasehat-nasehat yang diberikan. Berbeda halnya dengan anak dari pasangan B dan E yang tidak terlalu dekat dengan sang ayah, ayah hanya berperan
memberi nafkah dan uang selebihnya sang ibu berperan lebih besar, walaupun ketika setibanya berkumpul dirumah sang ayah mengajak anak-anak untuk pergi berkebun guna
mengajarkan anak untuk dapat lebih bersifat mandiri.
Universitas Sumatera Utara
56
Tabel 4.10 Hubungan Ayah Sebagai Pihak yang Terpisah dengan Anak
No Informan
Harmonis Kurang
Harmonis Alasan
1 Muhammad
Rizki Fadillah
∗
Komunikasi yang dilakukan setiap hari melalui media telepon membuat hubungan ayah dan anak ini baik, seolah tidak ada jarak yang menjadi
penghalang bagi ayah dan anak ini untuk berbagi kasih sayang dan menjalin komunikasi yang baik.
2 Kristian
ginting
∗
Immanuel yang sejak kecil sudah tinggal berjauhan dengan sang ayah, membuat ia tidak dekat dengan ayahnya bahkan tidak ada koumunikasi. Lebih dekat
dengan ibu.
3 Boylen
Sembiring
∗
Boylen yang kurang perhatian dari orangtua karena sama-sama sibuk bekerja. Ayahnya yang tidak tinggal dengannya ibaratkan orang asing baginya. Ia lebih
senang diluar rumah bersama teman-temannya.
Universitas Sumatera Utara
57
4.3.3 Pemenuhan Fungsi- Fungsi Keluarga pada Pasangan Suami Istri yang Tinggal Terpisah
Fungsi keluarga pada dasarnya dapat dipenuhi oleh mereka pasangan yang hidup terpisah, walaupun dengan cara yang relatif berbeda dan tidak maksimal seperti keluarga
pada umumnya yang tinggal satu atap. Alat komunikasi seperti telepon memberikan banyak manfaat bagi mereka untuk memenuhi fungsi-fungsi keluarga yang tidak dapat di
penuhi secara langsung, walaupun pada hakekatnya ada funsi keluarga yang harus di penuhi langsung secara fisik melalui tindakan seperti fungsi biologis.
Sebuah institusi keluarga dapat mempertahankan keutuhan keluarganya, apabila fungsi-fungsi keluarga dapat terpenuhi dan bejalan dengan baik. Baik itu fungsi pokok
yaitu fungsi biologis, fungsi afeksi, fungsi sosialisasi maupun fungsi sosial yaitu fungsi ekonomi, fungsi perlindungan dan pemeliharaan anak, fungsi pendidikan dan religi, serta
fungsi rekreasi. Apabila fungsi-fungsi keluarga tersebut tidak terpenuhi atau tidak berjalan dengan baik, maka memungkinkan terjadi kegoncangan dalam keluarga.
Sehingga fungsi keluarga merupakan tonggak dari ketahanan suatu keluarga. Di dalam suatu keluarga terutama suami dan istri sebagai orang tua tidak selamanya mampu
menjalankan peran fungsi keluarga. Hal ini disebabkan karena adanya pemicu konflik yang mempengaruhi keharmonisan rumah keluarga tersebut antara lain :
a. Tidak adanya tanggung jawab suami, dalam hal kebutuhan ekonomi. b.
Adanya perselingkuhan baik yang dilakukan oleh pihak suami maupun istri. c.
Berbeda prinsip dalam mengarungi bahtera rumah tangga seperti masalah anak, masalah pekerjaan dan lain-lain.
Universitas Sumatera Utara
58 d.
Biologis adalah keadaan suami atau istri yang tidak mempunyai kemampuan jasmani untuk membina perkawinan yang bahagia, seperti sakit, impoten atau
mandul. e.
Suami ingin menikah lagi dengan orang lain, yang lebih dikenal dengan istilah poligamidimadu. Harmoni Sosial. 2007: 61
Dengan sebab-sebab diatas, dalam suatu keluarga memungkinkan terjadi konflik yang akhirnya akan menyebabkan adanya ketidaksepahaman, perselisihan, silang
pendapat diantara keduanya dan juga akan berpengaruh kepada anggota keluarga lainnya sehingga menyebabkan kegoncangan dan ketidakharmonisan didalam keluarga. Berikut
pemenuhan fungsi-fungsi keluarga pada pasangan suami istri yang tinggal terpisah :
Universitas Sumatera Utara
59
4.3.3.1 Fungsi Afeksi
Fungsi afeksi atau fungsi kasih sayang merupakan fungsi yang sangat penting untuk dipenuhi dalam kehidupan berkeluarga, karena dengan adanya fungsi kasih sayang ini maka setiap anggota keluarga dapat saling menyayangi hingga terwujudnya sebuah
keluarga yang harmonis. Pada pasangan suami istri yang tinggal terpisah memiliki cara dan strategi yang berbeda dalam pemenuhan fungsi afeksi ketimbang mereka yang hidup dalam satu rumah. Kendati demikian tidak dipungkiri bahwa dalam pemenuhan fungsi
kasih sayang ini tak lepas dari bebagai masalah yang dihadapi, tetapi walaupun demikian adapaun solusi yang diambil dan dilakukan agar fungsi afeksi tetap terpenuhi walaupun hidup terpisah. Berikut penjelasan pemenuhan fungsi afeksi dari masing-masing pasangan
yang tinggal terpisah, karena dalam penelitian ini pihak suami yang hidup terpisah dari istri dan anak maka dalam hal ini lebih menyoroti pemenuhan yang dilakukan oleh pihak suami.
Tabel 4.11
Informan Bentuk Pemenuhan
Masalah
Solusi
Pasangan A • Bertemu 1 bulan sekali
• Rutin berkomunikasi setiap hari dengan media telepon.
• Mengetahui segala kegiatan pasangan dan juga anak setiap harinya hingga
permasalahan yang dihadapi anak dirumah dan sekolah.
• Membelikan hadiah kepada anak setiap si bapak pulang kerumah.
• Merayakan hari ulang tahun setiap anggota keluarga.
• Jalan-jalan dan pergi makan diluar Pertemuan yang minim dan biaya ongkos
yang tinggi membuat rasa rindu harus di tepis
Memanfaatkan pertemuan yang ada semaksimal mungkin untuk dapat berbagi
kasih sayang antar anggota keluarga.
Universitas Sumatera Utara
60
menjadi kegiatan rutin ketika berkumpul dirumah
Pasangan B • Pertemuan dilakukan 1 minggu sekali.
• Suami diistimewakan atau diberi perhatian lebih ketika berada dirumah
seperti request makanan. • Komunikasi dengan media telepon jarang
dilakukan hanya seperlunya saja, kasih sayang lebih di salurkan ketika
berkumpul di rumah. Karena komunkasi yang minim
khususnya terhadap anak, menjadikan si anak tidak dekat dengan ayahnya bahkan
tidak ada komunikasi anatara ayah dan anak.
Lebih sering berkumpul dengan keluarga dirumah terutama menjaga komunikasi
terhadap anak-anak.
Pasangan C • Pertemuan 2 minggu sekali
• Tidak terlalu sering berkomunikasi lewat telepon hanya seperlunya saja.
• Ketika berada dirumah si ayah mengajari anak, membantu memakaikan pakaian
sekolah. • Anak lebih di arahkan untuk lebih banyak
belajar mandiri, lebih melakukan hal-hal yang terkait dengan pendidikan anak.
Tidak ada masalah dalam pemenuhan fungsi afeksi ini, hal ini dikarenakan istri
yang memegang peran penuh dalam mengurus rumah dan mengurus anak
-
Pasangan D • Pertemuan 1 bulan sekali
• Komunikasi rutin setiap harinya melalui media telepon
• Selalu memberitahukan keadaan masing- masing suami, istri dan anak
• Mengetahui segala kegiatan setiap anggota keluarga.
• Pertemuan yang kurang cukup untuk berkumpul bersama
keluarga dirumah • Merasa sepi ketika ada acara
keluarga, suami tidak dapat menemani
Istri berusaha lebih mandiri dalam menghadapi dan mendidik anak, berusaha
melakukan semaksimal mngkin meningat suami jauh.
Pasangan E • Pertemuan 1 minggu sekali.
• Komunikasi lewat telepon hanya dilakukan ketika ada keperluan saja.
• Suami cenderung tidak banyak berperan terhadap urusan anak,semua dipegang
• Sifat yang cenderung pendiam dan cuek seta pertemuan dan
komunikasi yang terbatas menjadikan sebuah masalah
karena tidak dapat leluasa untuk • Lebih menyerahkan semuanya
kepada istri
•
Suami hanya memberikan kasih sayang sebatas memberikan
materi untuk kelangsungan
Universitas Sumatera Utara
61
oleh istri. • Sesekali mencoba melakukan hal-hal
yang positif ketika sedang berada di rumah seperti membersihkan pekarangan
rumah, berharap anak-anak dapat mencontoh walaupun tidak disampaikan
secara langsung.
• Lebih menerapkan kedisiplinan terhadap anak-anak.
dapat lebih dekat dengan anak. • Tidak ada komunikasi antara
ayah dan anak hidup keluarganya terutama
untuk biaya pendidikan anak.
Pasangan F • Pertemuan 6 bulan sekali
• Komunikasi lewat telepon tidak tentu bisa dilakukan setiap hari bisa selama satu
minggu tidak ada komunikasi. • Perhatian dan kasih sayang diberikan
ketika berkumpul dirumah Jarak yang jauh dan komunikasi yang
minim menjadikan pasangan ini tidak seharmonis dahulu dan kerap bertengkar.
Sedang adanya diskusi untuk merencanakan tinggal bersama.
4.3.3.2 Fungsi Biologis
Fungsi biologis merupakan kebutuhan primer bagi pasangan suami istri dalam kehidupan berumah tangga, setiap manusia memiliki naluri untuk dapat memenuhi kebutuhan biologisnya seks. Sehingga fungsi ini menjadi teramat penting untuk dipenuhi
bagi pasangan suami istri, karena apabila tidak terpenuhinya fungsi ini dapat terjadinya konflik besar seperti perselingkuhan yang dapat menghancurkan sebuah keluarga. Berikut pemenuhan fungsi biologis pada setiap pasangan :
Universitas Sumatera Utara
62
Tabel 4.12
Informan Pemenuhan
Masalah Solusi
Pasangan A, C, D, dan F
Pemenuhan dilakukan ketika bertemu dengan istri ketika berada di rumah
Tidak menjadi masalah yang berarti bagi pasangan-pasangan ini, tetapi walaupun
demikian tidak di pungkiri bahwa keinginan itu kerap muncul terutama dari
pihak suami • Lebih melakukan kegiatan yang
positif,. Misalkan dari pihak suami, melakukan hal-hal yang disenangi
atau melakukan hobi masing-masing misalkan berolah raga dan pergi
memancing. Begitu juga dengan istri yang menepisnya dengan
menyibukkan diri dengan kegiatan di rumah dan mengurus anak
Pasangan B, dan E
• Pemenuhan dilakukan ketika bertemu dengan istri
• Jika tidak dapat menepisnyanya, para suami dari pasangan ini kerap
melakukan hubungan seks dengan teman kencan semalam
Karena pertemuan yang terbatas dengan istri sehingga membatasi pula bagi para
suami dalam pemenuhan kebutuhan seks, karena pada dasarnya pria lebih sulit
untuk dapat menahan sehingga tidak jarang meraka mencari kesenangan diluar
tanpa sepengetahuan istri selingkuh Lebih mengintensifkan petemuan, untuk lebih
sering bertemu jika ada waktu luang disempatkan untuk pulang kerumah.
4.3.3.3 Fungsi Ekonomi
Fungsi ekonomi menjadi patokan utama untuk dapat menjalani kehidupan keluarga. Didalam kehidupan pasangan suami istri yang tinggal terpisah menimbulkan adanya dua dapur yaitu dari pihak suami dan pihak istri yang menimbulkan keborosan, dalam hal
ini sudah tentu membutuhkan pengaturan keuangan yang lebih tertatur dan tidak jarang karena masalah ekonomi menimbulkan pertengkaran antara suami dan istri. Berikut pemenuhan fungsi ekonomi pada pasangan suami istri yang tinggal terpisah :
Universitas Sumatera Utara
63
Tabel 4.13 Informan
Pemenuhan Masalah
Solusi
Pasangan A, D, F
Pasangan ini hanya suami yang bekerja. Keuangan lebih kepada suami yang mengatur.
Dalam hal ini tugas istri adalah mencatat pengeluaran dan pemasuka setiap bulannya.
Uang diberikan atau ditransfer setiap istri memerlukan uang.
Dengan adanya dua dapur menjadikan kondisi keuangan sedikit lebih boros. Banyaknya
kebutuhan yang tidak terduga dari pihak istri seperti biaya pendidikan anak, undangan dan
kebutuhan hidup yang lain menjadikan masalah yang timbul dan terjadi pertengkaran
kecil karena dari pihak suami mengira istri tidak bejus dalam mengatur keuangan.
Menggunakan uang seperlunya saja, menghindari pembelian yang tidak
terlalu penting, lebih mengutamakan untuk biaya pendidikan anak.
Pasangan B, C, E • Pasangan ini selain suami bekerja,
istri juga bekerja baik membuka usaha dirumah hingga bekerja
sebagai PNS. • Istri yang memegang seluruh gaji
suami, dan suami yang meminta uang kepada istri untuk kebuthan hidup
selama tidak tinggal di rumah Keuangan yang lebih dikuasai oleh pihak istri
terkadang membuat suami tidak leluasa untruk menggunakan uang.
Pada dasarnya, konsep ini diterapkan oleh para istri agar suami yang tinggal
terpisah untuk tidak menggunakan uang untuk hal-hal yang tidak penting yang
pada ahirnya dapat terjadinya konflik dalam rumah tangga, misalkan suami
yang mencari kesenangan diluar seperti berselingkuh dengan wanita lain.
4.3.3.4 Fungsi Pendidikan
Keluarga merupakan guru pertama dalam mendidik manusia. Hal itu dapat dilihat dari pertumbuhan seorang anak mulai dari bayi, belajar jalan-jalan, hingga mampu berjalan. Semuanya diajari oleh keluarga. Tanggung jawab keluarga untuk mendidik anak-
anaknya sebagian besar atau bahkan mungkin seluruhnya telah diambil oleh lembaga pendidikan formal maupun lembaga pendidikan nonformal. Oleh karena itu, muncul fungsi laten pendidikan dalam masyarakat, yaitu melemahnya pengawasan dari orang tua. Otoritas
orang tua terhadap anak dikurangi oleh sekolah. Bahkan, tidak jarang seorang anak menemukan nilai baru yang sangat bertentangan dengan nilai orang tuanya. Pada pasangan suami istri yang tinggal terpisah peran dalam mendidik anak dirumah setelah di sekolah
Universitas Sumatera Utara
64 adalah ibuya, hal ini karena anak-anak tinggal bersama ibunya. Dari mengajari anak tentang pelajaran disekolahnya hingga pada
memberikan didikan moral. Semua urusan pendidikan anak biasanya di serahkan sepenuhnya oleh suami terhadap istri tetapi tetap tidak dipungkiri bahwa suami juga turut andil dalam memilih sekolah untuk anak. Berikut pemenuhan fungsi pendidikan pada
pasangan suami istri yang tinggal terpisah :
Tabel 4.14
Informan Pemenuhan
Masalah Solusi
Pasangan A, B, C, D, E, dan F
• Mendidik anak lebih diperani oleh ibu, hal ini di karenakan anak-anak
tinggal bersama ibunya, baik pendidikan untuk sekolah maupun
pendidikan moral.
• Suami juga turut berperan dalam memberikan pendidikkan terhadap
anak khususnya pendidikan moral, misalkan : memberikan nasehat-
nasehat atau sekedar peringatan untuk tidak melakukan hal-hal yang tidak
baik. Hal ini biasa dilakukan melalui media telepon.
Karena anak yang yang lebih dekat dengan ibunya menjadikan anak tidak
dekat dengan ayah dan lebih menuruti apa kata ibunya dibandingkan
ayahnya, tetapi ada juga keluarga yang mana anak lebih menuruti apa
kata ayahnya karena jarang bertemu, dan apabila bertemu sang ayah lebih
menerapkan sikap tegas dan disiplin sehingga anak merasa takut dan
menghormati sang ayah. Walaupun Suami atau ayah tinggal
terpisah diharapkan dapat mengambil peran dalam mendidik
anak-anaknya, karena bagaimanapun didikan seorang
ayah diperlukan bagi perkembangan karakter anak misalkan sikap
disiplin, tanggung jawab dan lain- lain. Hal ini diharapkan mampu
terdapat keseimbangan yang di peroleh oleh sang anak dalam hal
pendidikan yaitu dari ibu dan ayahnya.
Universitas Sumatera Utara
65
4.3.3.5 Fungsi Sosialisasi
Individu dalam masyarakat akan mengalami proses sosialisasi agar ia dapat hidup dan bertingkah laku sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku dalam masyarakat dimana individu itu berada. Syarat penting untuk berlangsungnya proses sosialisasi adalah
interaksi sosial. Fungsi sosialisasi ini menunjuk peranan keluarga dalam membentuk kepribadian anak. Melalui interaksi sosial dalam keluarga itu anak mempelajari pola-pola tingkah laku, sikap, keyakinan, cita-cita, dan nilai-nilai dalam masyarakat dalam rangka
perkembangan kepribadiannya. Pemenuhan fungsi sosialisasi pada pasangan suami istri yang tinggal terpisah adalah sebagai berikut
Tabel 4.15 Informan
Pemenuhan Masalah
Solusi
Pasangan A, B, C, D, E, dan F
• Sosialisasi awal bagi anak-anak adalah keluarga. Anak belajar dari orangtua
untuk dapat bersosialisasi kepada masyarakat luas. Anak-anak juga belajar
bermain bersama tman-teman sebayanya melalui sekolah. Pada pasangan suami
istri yang tinggal terpisah, istri lebih banyak berperan dalam mengajarkan anak
banyak hal misalnya bagaimana sang anak seharusnya bersikap bersama
temannya-teamannya disekolah dan orang-orang di sekelilingnya.
• Adapun bentuk pendidikan moral yang diberikan oleh ibu dirumah atau aturan-
aturan khusus yang harus dikerjakan oleh anak agar terciptanya sikap disiplin,
seperti tidak boleh main setelah pulang sekolah, harus tidur siang, mengerjakan
PR setelah pulang sekolah dan sebagainya.
Karena anak lebih dekat dengan ibunya dan merasa selalu di lindungi, tak jarang
si anak melakukan hal-hal yang tidak baik dan cenderung tidak mendengarkan dan
tidak takut dengan ibunya. Peran ayah sangat dibutuhkan agar
dapat bertindak tegas dengan anak agar si anak dapat bertindak sesuai dengan
nilai dan norma yang ada di masyarakat
Universitas Sumatera Utara
66
4.3.3.6 Fungsi Agama
Fungsi agama dalam keluarga merupakan salah satu indikator keluarga sejahtera. Dalam UU Nomor 10 tahun 1922 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga Sejahtera dan PP No. 21 tahun 1994 tentang Penyelenggaraan
Pembangunan Keluarga Sejahtera disebutkan bahwa agama berperan penting dalam mewujudkan keluarga sejahtera. Dalam ketentuan umum kedua peraturan perundang-undangan itu dinyatakan bahwa “keluarga sejahtera adalah keluarga yang dibentuk berdasarkan
atas perkawinan yang sah, mampu memenuhi kebutuhan spritual dan material yang layak, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, memiliki hubungan yang serasi dan seimbang antara anggota dan antar keluarga dengan masyarakat dan lingkungan.
Tabel 4.16
Informan Pemenuhan
Masalah Solusi
Pasangan A, D, E, dan F
Keluarga ini adalah beragama islam. Fungsi ini dipenuhi dengan saling
mengingatkan pasangan untuk rajin beribadah. Fungsi ini penting untuk
dipenuhi karena setiap pasangan diharapkan mampu untuk tidak
melakukan yang dilarang oleh agama misalkan melakukan perselingkuhan.
Begitu juga terhadap anak yang diberikan pendidikan agama sejak dini. Ditambah
dengan adanya les mengaji Lebih sulit terhadap mendidik anak untuk
mengerjakan yang diajarkan agama lebih senang pergi bermain.
Para orangtua lebih tegas terhadap anak untuk mengerjakan perintah agama, karena ini
merupakan bekal bagi anak kelak dalam menjalani kehidupan mendatang.
Pasangan B, dan C
Keluarga ini beragama Kristen. Pemenuhan fungsi religi ini dengan pergi
ke gereja setiap minggu. Apabila suami pulang pergi bersama ke gereja dan
apabila tidak untuk dapat saling mengingatkan. Terhadap anak juga
diajarkan sejak dini yaitu untuk rajin mengikuti sekolah minggu di gereja.
Sama dengan yang di atas Sama dengan yang di atas
Universitas Sumatera Utara
67
4.3.3.7 Fungsi Perlindungan Protektif
Keluarga merupakan tempat yang nyaman bagi para anggotanya. Fungsi ini bertujuan untuk agar para anggota keluarga dapat terhindar dari hal-hal yang negatif. Dalam setiap masyarakat, keluarga memberikan perlindungan fisik, ekonomis, dan psikologi
bagi seluruh anggotanya. Sebagian masyarakat memandang bahwa serangan terhadap salah seorang anggota keluarganya berarti serangan bagi seluruh keluarga, dan semua anggota keluarga wajib membela atau membalaskan penghinaan itu. Pada pasangan suami
istri yang tinggal terpisah suda tentu suami tidak dapat secara langsung melindungi keluarganya mengingat tinggal jauh dari keluarga. Fungsi perlindungan ini juga berarti perlindungan orangtua terhadap masa depan anak-anaknya. Berikut pemenuhan fungsi
perlindungan pada pasangan suami istri yang tinggal terpisah .
Tabel 4.17
Informan Pemenuhan
Masalah Solusi
Pasangan D, E, F • Perlindungan yang tidak dapat
diberikan langsung oleh suami
kepada keluarga hanya diberikan sekedar peringatan yang diberikan
kepada istri agar dapat lebih berhati- hati terhadap orang yang baru
dikenal dan nasehat-nasehat lainya yang terkait untuk dapat menjaga diri
dan anak-anak ketika suami tidak dapat bersama mereka, dilakukan
melalui media telepon.
• Perlindungan terhadap anak yaitu dengan melakukan asuransi untuk
anak dan menabung. Permasalahan lebih kepada uang yang di
sisihkan untuk membayar asuransi dan menabung terpakai untuk kebutuhan yang lain
Lebih berhemat
Pasangan A, B, C
• Perlindungan untuk keluarga tidak menjadi masalah, hal ini dikarenakan
pihak istri yang tinggal dekat dengan orangtua menjadi pihak suami tidak
Tidak ada masalah dalam pemenuhan ini −
Universitas Sumatera Utara
68
terlalu khawatir dengan keselamatan keluarganya karena ada yang
melindungi yaitu mertua. • Perlindungan terhadap anak, lebih
kepada investasi tanaman yaitu membeli lahan dan berkebun sawit,
ini bertujuan agar anak dapat lebih mandiri dan tidak selalu bergantung
dengan orang orangtua.
4.3.3.8 Fungsi Rekreasi
Fungsi ini bertujuan untuk memberikan suasana yang segar dan gembira dalam lingkungan. Fungsi rekreasi dijalankan untuk mencari hiburan. Fungsi ini juga penting untuk di penuhi agar dapat memberikan rasa gembira pada anak-anak khususnya dan juga
bagi suami yang dapat menghilangkan rasa penat karena sibuk bekerja, dengan adanya waktu untuk berlibur dengan seluruh anggota keluarga dapat membuat keluarga semakin harmonis walaupun idup terpisah. Berikut pemenuhan fungsi rekreasi pada pasangan suami
istri yang tingga l terpisah : Tabel 4.18
Informan Pemenuhan
Masalah Solusi
Pasangan A, B, C, D, E, dan F
Dipenuhi ketika suami pulang kerumah atau di hari-hari tertentu saja misalkan
dihari-hari besar seperti lebaran, natal dan tahun baru. Tempat yang biasa dikunjungi
adalah mall yang banyak permainan untuk anak-anak, kolam renang dan
kolam pancing Waktu yang terbatas dan kesibukan dari
pihak suami karena pekerjaan, tak jarang membuat anak-anak merasa kecewa karena
tidak dapat pergi berlibur. Lebih meluangkan waktu untuk ak-anak
walaupun tidak dapat berlibur setidaknya dapat berbagi kasih sayang ketika di rumah.
Universitas Sumatera Utara
69 Dalam penjelasan diatas dapat dilihat bahwa dalam pemenuhan fungsi-fungsi
keluarga tersebut tidak terlepas dari kendala dan masalah yang di hadapi, biaya komunikasi dan transportasi yang cukup tinggi menjadikan pasangan ini tidak secara
maksimal dan terbatas khususnya suami sebagai pihak yang terpisah dalam pemenuhan fungsi keluarga. Walaupun demikian pasangan suami istri memiliki strategi tertentu
dalam mencari solusi dari masing-masing pasangan suami istri yang tinggal terpisah dalam untuk dapat tetap memenuhi fungsi keluarga, mereka tetap berusaha untuk
memberikan yang terbaik khususnya pemenuhan fungsi keluarga yang terkait dengan masalah anak-anak. Pemenuhan fungsi-fungsi keluarga khususnya yang berkaitan dengan
anak lebih dipenuhi oleh istri, hal ini karena anak tinggal bersama ibunya. Suami juga cukup berperan walaupun dengan keterbatasan yang ada misalkan hanya ketika waktu
bertemu dan melalui media telepon.
4.4 Orientasi Keluarga