Kohesi Pasangan Suami Istri Keluarga Keutuhan keluarga

18 bertempat tinggal terpisah. Yaitu melihat keutuhan hubungan pasangan suami istri yang bertempat tinggal terpisah dengan melihat hubungan interaksi didalam keluarga pada pasangan suami istri yang tinggal terpisah dan lebih memfokuskan pada pemenuhan fungsi-fungsi keluarga.

b. Manfaat Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi peneliti berupa fakta- fakta temuan dilapangan dalam meningkatkan daya, ktitis, dan analsis peneliti sehingga memperoleh pengetahuan tambahan dari penelitian tersebut. Dan khususnya penelitian ini dapat menjadi refrensi penunjang yang diharapkan dapat berguna bagi peneliti berikutnya.

1.5 Definisi Konsep

Dalam penelitian ilmiah, definisi konsep sangat diperlukan untuk mempermudah dan memfokuskan penelitian. Agar tidak menimbulkan kesalahpahaman konsep yang dipakai dalam penelitian ini, maka diberikan batasan-batasan makna dan arti tentang konsep yang dipakai, yaitu :

1. Kohesi

Kohesi dalam penelitian ini adalah keutuhan keluarga pada pasangan suami istri yang tinggal terpisah dengan melihat hubungan interaksi didalam keluarga pada pasangan suami istri yang tinggal terpisah dan pemenuhan fungsi-fungsi keluarga. Universitas Sumatera Utara 19

2. Pasangan Suami Istri

Pasangan suami istri adalah seorang laki-laki dan perempuan yang telah sah menikah menurut hukum dan agama. Pasangan suami istri dalam penelitian ini adalah pasangan suami istri yang tinggal terpisah minimal satu tahun dan bertemu dalam waktu tertentu.

3. Keluarga

Keluarga adalah lembaga terkecil dalam masyarakat yang terdiri dari ayah, ibu, dan anak dan di ikat oleh perkawinan yang sah oleh negara atau lembaga norma adat serta ada hubungan darah atau adopsi. Keluarga dalam penelitian ini adalah suami yang bekerja di perusahaan PT. Argointi Prima yang hidup secara terpisah dengan istri dan anaknya.

4. Keutuhan keluarga

Keutuhan keluarga dalam penelitian ini adalah keluarga yang harmonis, interkasi yang terjalin juga baik harmonis dan keluarga yang mampu mengatasi masalah-masalah yang dihadapi dan dapat memenuhi fungsi-fungsi keluarga baik itu fungsi pokok yaitu fungsi biologis, fungsi sosialisasi dan fungsi afeksi dan juga fungsi sosial lainnya seperti fungsi ekonomi, fungsi perlindungan dan pemeliharaan anak, fungsi pendidikan dan religi, serta fungsi rekreasi sehingga dapat terjalin hubungan yang harmonis antar pasangan suami istri walaupun dengan kondisi terpisah. Universitas Sumatera Utara 20

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Interaksi sosial

Manusia telah mempunyai naluri untuk melakukan interaksi dengan sesamanya semenjak dia dilahirkan didunia. Interaksi sesama manusia merupakan suatu kebutuhan, oleh karena itu dengan pemenuhan kebutuhan tersebut ia akan dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan lainnya. Tanpa interaksi dengan manusia lain tidak akan dapat bertahan hidup. Adapaun ciri-ciri dari interaksi sosial adalah sebagai berikut : a. Jumlah pelakunya lebih dari seorang, biasanya dua atau lebih. b. Adanya komunikasi antar para pelaku dengan menggunakan simbol-simbol. c. Adanya suatu dimensi waktu yang meliputi masa lampau, kini, dan yang akan datang, yang menetukan sifat dan aksi yang sedang berlangsung. d. Adanya suatu tujuan tertentu. Suatu interaksi sosial tidak akan mungkin terjadi apabila tidak memenuhi dua syarat yaitu adanya kontak sosial dan komunikasi. Kontak sosial merupakan aksi individu atau kelompok dalam bentuk isyarat yang memiliki makna bagi si pelaku, dan si penerima membalas aksi dan reaksi. Kontak sosial terbagi atas dua yaitu kontak primer yang berarti kontak langsung bertemu dan kontak sekunder yang berarti melalui perantara melalui orang maupun alat komunikasi. Sedangkan komunikasidi dalam interkasi soaial ada dua yaitu komunikasi yang bersifat ngatif dan komunikasi yang bersifat negatif. Menurut Gilin dalam Soekanto, 2002:68, terdapat dua macam proses sosial yang timbul sebagai akibat adanya interaksi sosial, yakni proses assosiatif process of Universitas Sumatera Utara