Visi dan Misi YAK Dasar Hukum
Ibadah merupakan salah satu faktor yang dapat
mempengaruhi perilaku seseorang. Ibadah yang diterapkan kepada anak jalanan seperti mengadakan sholat berjama’ah untuk
menghidupkan shalat lima waktu. Setelah mendapatkan pembinaan shalat lima waktu ini maka anak akan menyadari dan memahami
ajaran perintah shalat segera melakukan shalat lima waktu. Dan apabila
ba’da shalat dimanfaatkan untuk memberikan tausiah kepada jama’ah yang hadir pada saat itu.
Diharapkan dari program ini anak dapat mengambil pelajaran dari siraman rohani atau kegiatan lainnya sebagai bahan
renungan dan motivasi untuk merubah perilaku untuk menjadi yang lebih baik lagi. Tidak lupa dalam kegiatan ini para pekerja sosial
pun memberikan arahan dengan ceramah keagamaan agar anak dapat menelaah betapa pentingnya perilaku dalam bermasyarakat.
Apalagi di masyarakat sudah dikenal bahwa Anak jalanan lebih cenderung kurang baik perilakunya.
Dalam membina peningkatan perilaku pada anak jalanan, Yayasan senantiasa mengadakan siraman rohani dalam bentuk
ceramah agama yang diberikan kepada anak jalanan. Cara yang dilakukan dalam peningkatan perilaku adalah dengan cara
memberitahukan segala sesuatu dari perilaku seorang muslim dalam kehidupannya sehari-hari terhadap lingkungan dan makhluk
yang ada di sekitarnya berdasarkan tuntunan Al- Qur’an dan Al-
Sunnah.
Contoh perilaku yang disampaikan dalam bertingkah laku di masyarakat adalah bagaimana cara bersikap atau menghormati
orangtua, guru, berbuat baik dengan ikhlas kepada sesama manusia tanpa mengharapkan imbalan jasa, bagaimana tata cara makan,
bahkan sampai bagaimana akhlak ketika masuk dan keluar kamar kecil, serta tata cara berperilaku lainnya yang sudah menjadi
kebiasaan manusia sehari-hari. Dengan tuntunan yang dilakukan oleh pihak Yayasan Akur
Kurnia telah membuat anak jalanan semakin meningkatnya pola ibadahnya dengan baik. Dan hendaknya ketika melakukan aktifitas
sekecil apapun senantiasa berlandaskan dengan ajaran Islam yang telah diajarkan, sehingga terlihat pula perbedaan dari perilaku
masyarakat yang lebih menunjukkan kepada hal yang baik dalam bertingkah laku sehari-hari kepada sesama masyarakat.
Selain itu, para pekerja sosial mengarahkan untuk menumbuhkan serta meningkatkan kemampuan untuk mengatasi
tantangan hidup dan permasalahannya dengan cara yang tidak melanggar norma-norma socialdan agama melalui penanaman budi
pekerti, ibadah dan sikap yang normatif. Dengan didampingi langsung oleh para pekerja sosial dan pemberi siraman rohani.