atau kerja guna menunjang kebutuhan masa depannya. Pengembangan ini dilatih oleh para pelatuh yang berpengalaman
dan profesioanal dalam bidangnya dan didampingi oleh para pekerja sosial.Kegiatan ini meliputi menjahit, perbengkelan, tata
boga dan melukis.
2. Harapan Anak Jalanan terhadap Program Penanggulangan Perilaku
Menyimpang
Harapan yang ingin dicapai dari program yang yayasan lakukan adalah mereka mendapatkan hak-hak mereka sebagai anak seperti khalayak anak
yang lainnya yang tidak tinggal di jalan.Ketika berada di jalan mereka tidak mendapatkan pengetahuan dan teknologi, dengan program penanggulangan
ini mereka bisa mendapatkan itu semua. Suryadi sebagai anak didikan Yayasan Akur Kurnia mengungkapkan
harapannya:
42
“ya saya sih pengennya ada di sini karena saya tidak ada biaya, jadi saya berharap bisa belajar dan dapat ijazah kaya anak-
anak yang lain.” Adapun semua program atau kegiatan yang ada dalam yayasan
didapatkan informasi dan keterangan dari anak jalanan. Program Malam Bina Iman dan Taqwa MABIT merupakan pembentukkan karakter dan perilaku
anak jalanan yang menurut penulis merupakan program yang sesuai untuk anak jalanan karena berpengaruh besar dalam kehidupan sehari-hari di dalam
bermasyarakat.
42
Suryadi, Tanya Jawab Wawancara, Jakarta: Yayasan Akur Kurnia, 2013
Gambaran masyarakat terhadap anak jalanan terkadang cenderung ke arah yang negatif. Program penaggulangan perilaku ini membentuk karakter
pribadi yang sopan, santun, normatif dan berpendidikan. Hasil yang diharapkan adalah mereka dapat membuang semua perilaku yang dianggap
kurang baik oleh masyarakat pada umumnya. Seperti harapan seorang anak jalanan yang ingin merubah dirinya:
“Saya sadar banget kalau anak jalanan dinilai masyarakat jelek, maka dari itu saya berharap kalau saya mengikuti acara MABIT di sana saya
bisa nunjukin kalau anak jalanan juga sebenernya ingin jadi orang baik, biar engga dinilai jelek gitu sama orang, bisa n
gaji, rajin shalat gitu.”
43
Peneliti melihat program pengembangan kreatifitas atau keterampilan
yang diberikan adalah tata boga, menjahit, dan perbengkelan.Program ini diharapkan dapat membantu anak jalanan mendapatkan hasil atau upah
pengganti dari hasil mereka mengamen di jalan.Dengan program pengembangan kreatifitas ini anak dapat menekuni keterampilannya tanpa
harus turun ke jalan lagi untuk mendapatkan uang sebagai simpanan mereka. Salah satu pekerja sosial Saudara Dodi menyatakan sebagai berikut hal yang
menyangkut program untuk anak jalanan: “Ya sejauh ini saya dan juga teman – temen yang lain yang satu profesi
juga satu yayasan kita mengadakan sekolah non formal dimana si anak bisa belajar seperti anak-anak yang sekolah formal, terus pengembangan
kreatifitas bagi anak yang punya bakat, misalnya bakat apa nih menjahit apa otomotif jadi kita beri dia pengajaran tentang bakatnya itu, dan yang
paling penting pembentukkan karakter si anak, kita disitu memberikan dorongan dan motivasi agar si anak bangkit dan tidak kembali ke jalan
bisa dibilang pembentukkan akhlak dan moral dengan mengadakan kegiatan mabit malam bina dan takwa seperti yang pernah kakak liat
dan ikuti beberapa waktu yang lalu.”
43
Erlangga, Adi.P, Tanya Jawab Wawancara, Jakarta: Yayasan Akur Kurnia, 2013
Dari keterangan di atas peneliti dapat menjelaskan bahwa anak jalanan memiliki harapan dan cita-cita kelak, mendapatkan pengajaran dan
pendidikan dan dapat menjalani hidup normal seperti anak lainnya dan dapat diterima di masyarakat dengan pengembangan keterampilan yang mereka
punya. Penanggulangan perilaku anak jalanan membantu mengangkat citra anak
jalanan yang cenderung buruk di masyarakat. Prilaku membantu anak jalanan meningkatkan rasa percaya dirinya untuk mampu bertindak mengikuti kata
hati, tidak selalu takut akan adanya ancaman dari pihak luar yang dapat membahayakan dirinya. Selain itu kegiatan memberikan harapan kepada anak
jalanan untuk tidak turun ke jalan untuk tetap berada di Yayasan mengembangkan segala keterampilan yang mereka miliki. Adapun harapan
Yayasan Akur Kurnia terhadap program penanggulangan perilaku menyimpang anak jalanan adalah:
1. Para anak jalanan tidak lagi turun ke jalan mengamen, nongkrong, dsb,
2. Memiliki Rasa percaya diri untuk maju dan berkembang,
3. Para anak jalanan mampu mengembangkan keterampilannya melalui
pengembangan kreatifitas, 4.
Dapat beradaptasi dengan masyarakat dan lingkungan dengan berakhlak karimah,
5. Para anak jalanan dapat berperan serta dalam pembangunan.
Begitu juga harapan anak jalanan terhadap program penanggulangan perilaku adalah medapatkan pengajaran dan pengarahan dari para pekerja
sosial dengan baik dan ramah dalam melaksanakan tugasnya dan perannya di
yayasan. Para anak jalanan menjadikan para pekerja sosial sebagi figur intern untuk mengajak mereka dan memberi kesadaran diri agar selalu berperilaku
baik dan menjadikan kebiasaan dalam kehidupannya sehari-hari. Adapun Harapan anak jalanan antara lain:
1. Mendapatkan pendidikan yang setara seperti anak lainnya,
2. Ingin menjadi anak yang baik,
3. Ingin memiliki keterampilan yang disalurkan oleh pekerja sosial di
yayasan, 4.
Dan lain sebagainya.
Dengan demikian kesesuaian antara peran Yayasan Akur Kurnia dan harapan anak jalanan dengan program penanggulangan perilaku menunjukkan
bahwa Kegiatan bimbingan keagamaan dibantu dengan pendidikan non formal juga pengembangan kreatifitas yang dilaksanakan di Yayasan Akur
Kurnia, ternyata berperan sekali dalam upaya meningkatkan perilaku anak- anak jalanan di Yayasan Akur Kurnia tersebut. Hal ini dapat kita lihat dari
keaktifan anak-anak jalanan dalam melaksanakan ibadah sholat wajib lima waktu, sunnah, puasa di bulan ramadhan, membaca al-Qur
’an, dan melakukan hal-hal yang berkaitan dengan kepedulian sosial, seperti
menolong orang yang kena musibah, menjenguk orang yang sedang sakit dan lain sebagainya.
Sikap keberagamaan anak-anak jalanan yang ada di Yayasan Akur Kurnia menunjukan frekuensi yang baik, walaupun tidak semua sikap keberagamaan
dilaksanakan sepenuhnya sesuai ajaran dan syari’at Islam. Hal ini karena lingkungan sekitar ikut mempengaruhi terhadap sikap keberagamaan mereka,
sehingga ada kesesuaian antara harapan anak jalanan dan harapan masyarakat.
Para anak jalanan banyak merasakan senang dengan program yang diberikan yayasan.Apabila terjadi sesuai ketidaksesuain yang menjadi
penghambat dalam program yang dilakukan yayasan terhadap anak jalanan, maka pekerja sosial yang berada di yayasan cepat mengambil sikap dengan
melakukan pembicaraan dengan anak jalanan dan selanjutnya pekerja sosial melakukan pendekatan dengan pekerja sosial lainnya atau perundingan dalam
menyelesaikan masalah. Selain itu program penanggulangan di Yayasan Akur Kurnia menurut
pengamatan penulis bahwa pekerja sosial telah melaksanakan tugasnya dan kewajiban sebagai pekerja sosial yang professional selektif, sehingga
memberikan penuh untuk ke depannya.
BAB V SARAN DAN PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Pekerja sosial mempunyai kewajiban atau tugas di Yayasan Akur Kurnia
meliputi program-program yang diselenggarakan yaitu: penanggulangan anak jalanan melalui penaggulangan karakter atau perilaku melalui Malam Bina
Iman dan Taqwa MABIT juga Pendidikan Non formal serta Pengembangan Kreatifitas Anak.
a Malam Bina Iman dan Taqwa MABIT merupakan kegiatanyang di
dalamnya terdapat siraman rohani dari ustad atau tokoh masyarakat. Diadakan pula zikir bersama, diskusi tentang keagamaan serta
diadakan shalat tahajud bersama. Guna mengajak anaka-anak untuk berperilaku sesuai dengan norma yang berlaku.
b Pendidikan Non Formal memberikan pemberdayaan anak di sinilah
anak-anak yang tidak sekolah bisa belajar seperti anak lainnya yang menimba ilmu di sekolah-sekolah formal. Mereka yang tidak
mempunyai biaya bisa mendapatkan ilmu pengetahuan dan teknologi tanpa harus memikirkan biaya sehingga mereka tidak berada di jalan
lagi. c
Pengembangan kreatifitas diberikan oleh para pekerja sosial mengenai pengetahuan, kecakapan, dan keterampilan untuk meningkatkan
kemampuan anak jalanan dalam berbagai jenis keterampilan usaha atau kerja guna menunjang kebutuhan masa depannya. Pengembangan
ini dilatih oleh para pelatuh yang berpengalaman dan profesioanal dalam bidangnya dan didampingi oleh para pekerja sosial.
2. Yayasan Akur Kurnia berperandalam program penanggulangan perilaku anak
jalanan. Adapun harapan yang diinginkan dari peran tersebut adalah dapat membantu mengangkat citra anak jalanan yang cenderung buruk di
masyarakat. Membantu anak jalanan meningkatkan rasa percaya dirinya untuk mampu bertindak mengikuti kata hati, tidak selalu takut akan adanya
ancaman dari pihak luar yang dapat membahayakan dirinya. Sangat memberikan harapan kepada anak jalanan untuk tidak turun ke jalan untuk
tetap berada di yayasan mengembangkan segala keterampilan yang mereka miliki.
3. Harapan anak jalanan dari program penanggulangan perilaku adalah mereka
mendapatkan hak-hak mereka sebagai anak seperti khalayak anak yang lainnya yang tidak tinggal di jalan. Mendapatkan pelayanan yang baik dan
fasilitas yang mendukung segala kegiatan mereka. Mereka berpendapat ketika berada di jalan mereka tidak mendapatkan pengetahuan dan teknologi,
dengan program penanggulangan ini mereka berharap bisa mendapatkan itu semua.
4. Terdapat kesesuaian antara peran Yayasan Akur Kurnia dan harapan anak
jalanan dalam program penanggulangan perilaku menyimpang,dalam arti semua unsur yang terkait dalam proses bimbingan telah berjalan sesuai
dengan yang diharapkan, walaupun tentunya masih terdapat kekurangan seperti kurangnya minat dan kesadaran dari anak jalanan, kurangnya buku-
buku yang bernafaskan islam yang ada di yayasan tersebut yang