menjadikan anak jalanan menjadi terampil dan mandiri, agar anak tersebut dapat mendirikan usaha mandiri sebagai profesi agar anak jalanan tidak
kembali ke jalan. Anak jalanan terdahulu belum begitu merajalela dibandingkan dengan
anak jalanan sekarang. Para Yayasan yang berkecimpung dalam hal social lebih banyak memberikan inovasi dalam pemberdayaan anak jalanan. Seperti
pembekalan bakat atau kreatifitas, atau biasa disebut lapangan pekerjaan. Sehingga anak jalanan tidak kembali ke jalan.
Oleh Karena itu, penulis menjadikan tinjauan pustaka untuk melanjutkan penulisan mengenai peran pekerja social di yayasan dalam menanggulangi
perilaku anak jalanan yang pastinya memberikan banyak program yang lebih efektif untuk ank-anak jalanan saat ini.
G. Sistematika Penulisan
Untuk memudahkan penelitian skripsi ini, maka penulis membuat sistematika penulisan dalam beberapa bab, yaitu:
BAB I Pendahuluan yang meliputi latar belakang masalah,
pembatasan masalah dan perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metodologi penelitian yang terdiri meliputi Jenis dan Pendekatan
Penelitian, Tempat dan Waktu Penelitian, Subjek dan Objek Penelitian, Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data, Instrumen Penelitian dan Alat Bantu
Penelitian, Teknik Pengambilan Data, dan Teknik Analisa Data, Tinjauan
Pustaka serta sistematika penulisan.
BAB II Tinjauan Teoritis terdiri dari kerangka teori yang
menjelaskan tentang pengertian peran, definisi pekerja sosial yang terdiri dari pekerja sosial dan kode etik pekerja sosial, definisi perilaku, definisi anak
jalanan yang terdiri dari anak jalanan, ciri-ciri anak jalanan, fenomena
terlahirnya anak jalanan. BAB III SejarahGambaran Umum Yayasan Akur Kurnia
Kramat Jati Jakarta Timur meliputi Latar Belakang Berdirinya Yayasan
Akur Kurnia, Letak Geografis, Visi dan Misi, Dasar Hukum, Struktur Organisasi Yayasan Akur Kurnia.
BAB IV Temuan Lapangan menguraikan tentang Analisa data
Lapangan meliputi Peran Yayasan Akur Kurnia dalam menaggulangi Perilaku Anak Jalanan di Jakarta Timur, Harapan Anak Jalanan terhadap Program
Penanggulangan Perilaku Menyimpang.
BAB V Kesimpulan dan Saran
menguraikan hasil dari penelitian
yang berupa Kesimpulan dan Saran.
BAB II TINJAUAN TEORITIS
A. Pengertian Peran
Mengemukakan mengenai peran sangat berkaitan dengan kedudukan status seseorang.Seseorang bisa dikatakan berperan karena mempunyai
status atau kedudukan di masyarakat sesuai dengan statusnya masing- masing.Walaupun antara peran dan kedudukan berbeda namun keduanya
memiliki hubungan yang sangat erat. David Berry mengutip dari GrassMassan dan A. W. Mc. Eachern
bahwa peranan sebagai seperangkat harapan-harapan yang dikenakan kepada individu yang menempati kedudukan sosial tertentu.
15
Harapannya merupakan imbangan dari norma-norma sosial, peranan ditentukan oleh norma-norma di
dalam masyarakat, seseorang diwajibkan untuk melakukan hal-hal yang diharapkan oleh masyarakat di dalam pekerjaannya.
16
Peranan berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah bagian dari tugas utama yang dilaksanakan.
17
Peranan menurut Poerwadarminta adalah “tindakan yang dilakukanseseorang atau sekelompok orang dalam suatu peristiwa”
Poerwadarminta, 1995:751. Berdasarkan pendapat di atas perananadalah tindakan yang dilakukan orang atau sekelompok orang dalamsuatu peristiwa,
peranan merupakan perangkat tingkah laku yangdiharapkan, dimiliki oleh
15
N. Grass, W.S. Masson and A.W.Mc. Eachern, Explorations Role Analysis, dalam David Berry, Pokok-pokok Pikiran dalam sosiologi. Jakarta: 1995
16
Ibid. h. 100
17
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus besar Bahasa Indonesia, Jakarta:Balai Pustaka, 1988, h. 667