Pengujian Prasyarat Analisis Pengujian Hipotesis

D. Pengujian Prasyarat Analisis

Berdasarkan prasyarat analisis, sebelum dilakukan pengujian hipotesis perlu dilakukan pemeriksaan terlebih dahulu terhadap data penelitian. Uji prasyarat yang perlu dilakukan adalah:

1. Uji Normalitas Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Berdasarkan perhitungan uji normalitas data didapat L hitung kelompok eksperimen sebesar 0,1017 dan pada tabel harga kritis L tabel untuk n = 35 pada taraf signifikan α = 0,05 adalah 0,1498 . Karena L hitung L tabel , maka pada kelompok eksperimen berdistribusi normal. Sedangkan pada kelompok kontrol didapat L hitung = 0,0954 dan pada tabel harga kritis L tabel untuk n = 34 pada taraf signifikan α = 0,05 adalah 0,151. Karena L hitung L tabel , maka pada kelompok kontrol juga berdistribusi normal. Untuk lebih jelasnya, data perhitungan mengenai uji normalitas kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.11 Uji Normalitas Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Variabel Kelas Jumlah sampel X Taraf signifikan L hitung L o L tabel L t Kesimpulan Eksperimen 35 68,514 0,05 0,1017 0,149 Normal Kontrol 34 54,912 0,05 0,0954 0,151 Normal Jadi dapat disimpulkan bahwa kedua kelompok tersebut berdistribusi normal.

2. Uji Homogenitas Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Dari hasil perhitungan skala berpikir kritis siswa diperoleh nilai varians kelompok eksperimen sebesar 154,54 dan varians kelompok kontrol sebesar 202,83. Sehingga didapat F hitung = 1,312. Dengan taraf signifikan α = 0,05 untuk dk pembilang = 33 dan dk penyebut = 34, dengan interpolasi didapat F tabel = 1,782. Karena F hitung F tabel maka H o diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa varians kedua kelompok tersebut homogen. Hasil perhitungan uji homogenitas disajikan pada tabel berikut ini: Tabel 4.12 Uji Homogenitas Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Variabel Varians Taraf signifikan F hitung F o F tabel F t Kesimpulan Kelas Eksperimen 154,54 0,05 Kelas Kontrol 202,83 0,05 1,312 1,782 Homogen

E. Pengujian Hipotesis

Setelah didapat bahwa kedua kelompok berdistribusi normal dan homogen, selanjutnya dilakukan pengujian hipotesis menggunakan uji-t dengan α = 0,05 yaitu untuk menguji H o yang menyatakan bahwa kemampuan berpikir kritis siswa terhadap pelajaran matematika yang menggunakan pengajaran terbalik Reciprocal Teaching sama dengan kemampuan berpikir kritis siswa yang menggunakan pembelajaran ekspositori. Dari hasil analisis data menggunakan statistik uji-t diperoleh harga t hitung = 4,231. Dari tabel distribusi t untuk taraf signifikansi α = 0,05 dan dk = 67 diperoleh harga t tabel = 1,661. Hasil perhitungan uji hipotesis disajikan pada tabel berikut ini: Tabel 4.13 Hasil Uji Perbedaan Data Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Kelas x __ Varians gab S t hitung t tabel Kesimpulan Eksperimen 68,514 91,948 Kontrol 54,912 141,623 13,35 4,231 1,661 Tolak H o Dari tabel 4.12 di atas diperoleh perhitungan bahwa t hitung t tabel . Menurut kriteria pengujian hipotesis, H o diterima jika t hitung lebih kecil atau sama dengan t tabel . Ternyata didapat t hitung sebesar 4,231 berarti lebih besar dari t tabel yaitu 1,661 sehingga dapat disimpulkan bahwa hipotesis nol ditolak dan hipotesis alternatif diterima dengan taraf signifikansi 5, Berikut sketsa kurvanya: Berdasarkan gambar diatas, dapat terlihat bahwa nilai t hitung yaitu 4,231 lebih besar dari t tabel yaitu 1,661 artinya jelas bahwa t hitung jatuh pada daerah penolakan Ho daerah kritis. Hal ini berarti terdapat perbedaan yang signifikan antara kemampuan berpikir kritis siswa yang diberi perlakuan metode reciprocal teaching dengan siswa yang tidak diberi perlaku 1,661 α = 0,05 Gambar 1: Kurva Uji Perbedaan Data Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

F. Interpretasi Data dan Pembahasan.

Dokumen yang terkait

Pengaruh model pembelajaran reciprocal teaching (pengajaran berbalik) terhadap hasil belajar Biologi siswa pada konsep protista (eksperimen di MAN 2 Bogor)

1 15 148

Hubungan Model Pembelajaran Reciprocal Teaching Dengan Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam (Di Sma Negeri 46 Jakarta)

6 25 142

PENGARUH PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL RECIPROCAL TEACHING TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI Pengaruh Pembelajaran Matematika Dengan Menggunakan Model Reciprocal Teaching Terhadap Kemampuan Komunikasi Matematika SMP AL-ISLAM 1 Surakarta Ta

0 2 11

PENGARUH PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL RECIPROCAL TEACHING TERHADAP Pengaruh Pembelajaran Matematika Dengan Menggunakan Model Reciprocal Teaching Terhadap Kemampuan Komunikasi Matematika SMP AL-ISLAM 1 Surakarta Tahun Pelajaran 2015/20

0 2 16

PENGARUH PEMBELAJARAN RECIPROCAL TEACHING TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA PENGARUH PEMBELAJARAN RECIPROCAL TEACHING TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DITINJAU DARI MINAT BELAJAR SISWA (Eksperimen pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 3 Bulu).

0 0 17

PENGARUH PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN RECIPROCAL TEACHING TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI DAN DISPOSISI MATEMATIS SISWA SMP.

2 6 89

PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI RECIPROCAL TEACHING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN DISPOSISI MATEMATIS SISWA SMP.

0 1 54

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION TERHADAP KEMAMPUAN BERFIKIR KRITIS ipi372560

0 0 9

PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN RECIPROCAL TEACHING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA (Studi Eksperimen Siswa di Kelas VIII MTs Negeri 2 Kota Cirebon) - IAIN Syekh Nurjati Cirebon

0 0 17

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN RECIPROCAL TEACHING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIKA SISWA SMP (Studi Eksperimen terhadap Siswa Kelas VIII SMP Negeri 8 Cirebon ) - IAIN Syekh Nurjati Cirebon

0 0 16