F. Interpretasi Data dan Pembahasan.
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, terlihat adanya perbedaan rata-rata nilai berpikir kritis matematika siswa pada kelas eksperimen dan
kelas kontrol. Rata-rata berpikir kritis siswa kelompok eksperimen didapat sebesar 68,514 dan rata-rata berpikir kritis siswa pada kelompok kontrol
sebesar 54,912 dan setelah dilakukan perhitungan hipotesis dengan menggunakan uji t pada taraf signifikan
α = 0,05 diperoleh t
hitung
dari t
table atau
4,2311,661, yang berarti terdapat perbedaan yang signifikan antara siswa yang diberi pendekatan pengajaran terbalik reciprocal teaching dengan
siswa yang tidak diberi pendekatan pengajaran terbalik reciprocal teaching terhadap kemampuan berpikir siswa dalam pembelaran matematika. Dengan
demikian dapat diinterpretasikan bahwa terdapat pengaruh penggunaan pendekatan reciprocal teaching terhadap kemampuan berpikir kritis siswa.
Secara teori, bahwa belajar dan pembelajaran dapat dipengaruhi oleh tiga factor yaitu factor internal, eksternal dan pendekatan belajar. Faktor internal
berhubungan dengan fisiologi dan psikologi siswa, faktor eksternal berhubungan dengan lingkungan sosial dan nonsosial tempat siswa tersebut
tinggal, sedangkan pendekatan belajar berhubungan dengan metode dan strategi belajar yang digunakan. Sehingga proses belajar dan pembelajaran
dapat berlangsung secara efektif dan efisien. Selama proses pembelajaran yang dilakukan dalam penelitian ini, peneliti
menggunakan dua kelas untuk dijadikan sebagai sample penelitian, diawal sebelum penelitian kedua sample diberikan pretes yang sama dan kemudian
ditetapkan kelas eksperimen dan kelas kontrol. Dalam kelas eksperimen diberi perlakuan menggunakan pendekatan pengajaran terbalik reciprocal teaching,
sedangkan dalam kelas kontrol diberi perlakuan metode ekspositori. Dari hasil pengamatan selama penelitian didapat bahwa dalam pengajaran
terbalik Reciprocal Teaching terlihat bahwa siswa lebih bersemangat dalam proses pembelajaran
. Hal ini disebabkan karena setiap anggota kelompok
mendapat tugas secara bergantian untuk menjelaskan materi didepan kelas dan menjawab setiap pertanyaan dari teman-temannya, sehingga melatih siswa
untuk berpikir lebih kritis, dan lebih menghargai masukan-masukan atau pendapat dari teman-temannya dan dapat bertanggung jawab dalam
menjalankan tugas yang diberikan oleh guru, sehingga siswa juga mendapatkan suasana belajar yang baru, menyenangkan, dan tidak
membosankan. Dalam proses pembelajaran menggunakan pendekatan pengajaran terbalik
Reciprocal Teaching pada materi relasi dan fungsi, pola pikir siswa dilatih untuk menganalisa, mengevaluasi dan mencipta permasalahan-permasalahan
atau soal-soal yang ditawarkan baik dalam bentuk tugas kelompok maupun secara individu.
Berdasarkan interpretasi diatas peneliti dapat menyampaikan bahwa pendekatan pengajaran terbalik Reciprocal Teaching yang digunakan dalam
penelitian di SMP ALHASRA memberikan dampak positif yaitu siswa terlihat lebih bersemangat dan dilatih untuk berpikir lebih kritis dalam belajar
matematika sehingga dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif untuk meningkatkan mutu pembelajaran yang mungkin dapat dilaksanakan dikelas.
G. Keterbatasan Penelitian