Pada metode ekspositori siswa belajar lebih aktif dari pada metode ceramah. Siswa mengerjakan latihan soal sendiri, mungkin
juga saling bertanya dan mengerjakannya bersama dengan temannya, atau disuruh membuatnya dipapan tulis.
B. Kerangka Berpikir
Salah satu masalah yang dihadapi dunia pendidikan kita adalah masalah lemahnya proses pembelajaran. Dalam proses pembelajaran, anak kurang
didorong untuk mengembangkan kemampuan berpikir. Proses pembelajaran didalam kelas diarahkan kepada kemampuan anak untuk menghafal informasi;
otak anak dipaksa untuk mengingat dan menimbun berbagai informasi tanpa dituntut untuk memahami informasi yang diingatnya itu untuk
menghubungkannya dengan kehidupan sehari-hari. Akibatnya ketika anak didik kita lulus dari sekolah, mereka pintar secara teoritis, akan tetapi mereka
miskin aplikasi. Dalam proses pembelajaran nampaknya belum banyak guru yang
menciptakan kondisi dan situasi yang memungkinkan siswa untuk melakukan proses berpikir kritis, hal ini terlihat dari kegiatan guru dan siswa pada saat
proses belajar-mengajar. Guru menjelaskan apa yeng telah disiapkan dan memberikan soal latihan yang bersifat rutin dan prosedural, siswa hanya
mencatat dan menyalin dan cenderung menghafal rumus-rumus atau aturan- aturan matematika dengan tanpa makna dan pengertian.
Guru dalam proses pembelajaran memegang peran yang sangat penting. guru tidak hanya berperan sebagai model atau teladan bagi siswa yang
diajarnya, tetapi juga sebagai pengelola pembelajaran manager of learning. Dengan demikian efektivitas proses pembelajaran terletak sangat ditentukan
oleh kualitas atau kemampuan guru itu sendiri. Metode yang paling sering dilakukan guru disekolah adalah metode
ceramah dimana siswa hanya mendengarkan dan menyerap apa yang dikatakan oleh guru.. Berdasarkan kondisi pembelajaran tersebut, siswa tidak
terlatih berpikir kritis, padahal salah satu tujuan jangka panjang pembelajaran
adalah mengembangkan pemikiran yang kritis. Guna meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa, usaha tersebut dapat diawali dengan
pendekatan pengajaran terbalik reciprocal teaching. Berdasarkan kerangka berpikir secara teoritis dapat dikatakan bahwa
reciprocal teaching merupakan pendekatan pembelajaran yang dilaksanakan
agar tujuan pembelajaran tercapai dengan cepat melalui proses belajar mandiri, dan siswa mampu menyajikan materi didepan kelas, dengan harapan
tujuan pembelajaran tersebut tercapai dan kemampuan siswa dalam belajar mandiri dan berpikir kritis dapat ditingkatkan.
C. Pengajuan Hipotesis Penelitian