BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Secara keseluruhan siswa-siswa kelas VIII SMP AL-HASRA mempunyai kemampuan berpikir kritis yang baik, terlihat dari bagaimana
cara mereka menganalisis, mengevaluasi, membuat atau menghasilkan hal baru yang dapat digunakan untuk memecahkan persoalan.
Berdasarkan hasil perhitungan uji hipotesis yang menggunakan uji-t didapat bahwa rata-rata kemampuan berpikir kritis siswa pada pembelajaran
reciprocal teaching pengajaran terbalik lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata kemampuan berpikir kritis siswa pada pembelajaran konvensional,
dengan kata lain, perbedaan tersebut terjadi karena adanya perbedaan perlakuan selama proses pembelajaran. Dengan demikian, terdapat pengaruh
yang signifikan penerapan pendekatan reciprocal teaching terhadap kemampuan berpikir kritis siswa dalam belajar matematika
B. Saran
1. Metode pengajaran terbalik reciprocal teaching dapat dijadikan sebagai sebuah metode dalam pembelajaran matematika yang dapat meningkatkan
berpikir kritis siswa dan sebagai salah satu alternatif untuk meningkatkan mutu pembelajaran.
2. Guru diharapkan memberi tanggapan kepada siswa yang melakukan kesalahan. Apabila siswa melakukan kesalahan, jangan menghukum
mereka dengan hukuman yang berlebihan. Beri penghargaan sekecil apapun jika mereka telah menyelesaikan tugasnya dengan baik.
3. Guru mampu memberi stimulus agar dapat meningkatkan berpikir kritis siswa, guru juga dapat memberikan sugesti dan ekspektasi setiap kali
belajar matematika di kelas.
Daftar Pustaka
Abdurrahman, Mulyono. Pendidikan Bagi Anak yang Berkesulutan Belajar, Jakarta: Rineke Cipta, 1999.
Anitah, Sri W dan Manoy. Janet Trineke, Strategi Pembelajaran Matematika, Jakarta: Universitas Terbuka, 2007.
Arief-Achmad, ”Memahami Berpikir Kritis”, dari http:re-
searchengines.com1007arief3.html , 25 Oktober 2007.
Arikunto, Suharsimi. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Bina Aksara, 2006.
Azhari, Akyas. Psikologi Umum dan Perkembangan, Jakarta: Mizan Publika, 2004.
Baharudin Esa Nur Wahyuni. Teori Belajar dan Pembelajaran, Jogjakarta: Ar- Ruzz Media, 2008.
Djamarah, Syaiful Bahri. Psikologi Belajar, Jakarta: PT. Rineke Cipta, 2002. Djamarah, Syaiful Bahri dan Zain Aswan. Strategi Belajar Mengajar, Jakarta:
Rineke Cipta, 2006. Fahinu, ”Efektifitas penggunaan metode bukti counter-example dalam
meningkatkan pemahaman konseptual matematika pada mahasiswa”,dari http:unhalu.ac.id, 04 Maret 2009.
Farida-Nurhasanah, ”Reciprocal Teaching dalam Pembelajaran Matematika”, dari http:hasanahworld.wordpress.com, 01 Maret 2009.
Filsaime, Dennis K. Menguak Rahasia Berpikir Kritis dan Kreatif, Jakarta: Prestasi Pustakaraya, 2008.
Gunawan, Adi W. Genius Learning Strategi, Jakarta: PT.Gramedia Pustaka Utama, Cet. 3, 2006.
Hassoubah, Zaleha Izhab. Mengasah Pikiran Kreatif dan Kritis, Bandung: Nuansa, 2007.
Itabiliana, Vera. Penerapan Metode Reciprocal Teaching untuk Membantu Siswa Kelas 6 Sekolah Dasar dalam Mengembangkan Strategi Belajar, Skripsi
Sarjana Psikologi Universitas Indonesia, Depok: Perpustakaan Psikologi Universitas Indonesia, 1999.
Kerami, Djati Cormentyna Sitanggang. Kamus Matematika, Jakarta: Balai Pustaka, 1999.
Muslimin-Ibrahim, “Reciprocal Teaching Sebagai Strategi”, dari http:kpicenter.web.idneoindex2.php?option=comcontentdo_pdf=1id=
17 .
Nur, Mohamad. Strategi-Strategi Belajar, Surabaya: Unesa Uneversity Press, 2000.
Prasetyo-Wijaya, “Mengetahui Level Soal Matemtika dengan Taksonomi Bloom”, dari
http:www.docstoc.comsearchsoal-matematika-bloom?catfilter=1 .
Pusat Bahasa Departemen Pendidikan nasional. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 2005.
Johnson, Elaine B. Contextual teaching and learning, Bandung: Mizan Learning Center, 2002.
, Psikologi Pendidikan, Jakarta: Kencana Perdana Media Group, Cet.2, 2008.
Sanjaya, Wina. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2006.
Santrock, Jhon W. Adolescence Perkembangan Remaja, Jakarta: Erlangga, 2003. Shaleh, Abdul Rahman. Psikologi: Suatu Pengantar Dalam Perspektif Islam,
Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2008. Soedjadi. Kiat Pendidikan Matematika di Indonesia, Direktorat Jendral
Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional. Suchaini, ”Teori Berpikir Kreatif”,
http:suchaini.wordpress.com. 15 Desember
2008. Sudjana, Metode Statistika, Bandung: Tarsito, 2001.
Sudjana, Nana. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar, Bandung: Sinar Baru, 1989.
Sugiyono. Metode penelitian kuantitatif, kualitataif, dan R D, Bandung: Alfabeta, 2006.
Suherman, Erman dkk.. Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer, Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.
Syah, Muhibbin. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2004.
Takwin, Bagus. Hubungan Antara Berpikir Kritis dengan Situasi Accountable dan Nilai, Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1997.
Takwin-Bagus, ”Pendidikan Usia Dini Mengajar Anak Berpikir Kritis”, dari http:unisosdem.orgkliping_detail.php?aid=6136coid=1caid=52.
Trianto. Model-model Pembelajaran Inovativ Berorientasi Konstruktivisme, Surabaya: Prestasi Pustaka, 2007.
Undang- Undang RI No.20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional, Bandung: Citra Umbara, 2003.
Yamin, Marintis. Paradigma Pendidikan Konstruktivistik, Jakarta: GP Press, Cet.1, 2008.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Kelas Eksperimen
SEKOLAH :
SMP AL-HASRA
MATA PELAJARAN : MATEMATIKA
KELASSEMESTER : VIII I
TAHUN PELAJARAN : 20092010
WAKTU : 2 x 40 menit 1x pertemuan
A. Standar Kompetensi:
Aljabar : Memahami bentuk aljabar, relasi, fungsi, dan persamaan garis lurus.
B. Kompetensi Dasar
Memahami relasi dan fungsi.
C. Indikator:
Membuat contoh relasi dan fungsi yang terkait dengan kehidupan sehari-hari.
D. Tujuan Pembelajaran:
Siswa mampu menjelaskan pengertian relasi dan menyebutkan contoh relasi dalam kehidupan sehari-hari.
E. Materi Ajar:
Menjelaskan pengertian relasi dan cara menyajikan suatu relasi
F. Metode Pembelajaran:
Reciprocal teaching, tanya jawab, dan pemberian tugas.
G. Strategi Pembelajaran Langkah-langkah Pembelajaran:
Pertemuan Pertama 1. Kegiatan Awal
- Apersepsi keterkaitan materi yang sudah dipelajari dan yang akan dipelajari
- Motivasi siswa berupa kata-kata agar tertarik dalam proses pembelajaran yang akan berlangsung.
- Pada awal pertemuan diinformasikan kepada siswa bahwa pembelajaran yang akan dilakukan selama proses balajar mengajar
dikelas adalah pendekatan reciprocal teaching yang menerapkan 4 keterampilan kognitif penting yaitu mengklarifikasi, memprediksi,
mengajukan pertanyaan, dan merangkum.
2. Kegiatan Inti
- Pada awal pertemuan guru bertindak sebagai guru dan menjelaskanmengklarifikasi materi tentang relasi serta contohnya
dalam kehidupan sehari-hari. - Melalui dialog tanya jawab, siswa diberi kesempatan untuk bertanya
tentang materi yang belum jelas - Siswa dikelompokkan menjadi 7 kelompok, untuk kemudian tiap
kelompok diberikan LKS yang berisi beberapa pertanyaan prediksi tentang relasi untuk dikerjakan secara berkelompok.
- Untuk selanjutnya guru dapat menunjuk secara acak 1 kelompok untuk mempresentasikan hasil jawaban dari LKS.
- Melalui dialog tanya jawab, guru melibatkan semua siswa dikelas untuk menanyakan hal-hal lain yang belum jelas dan belum
dimengerti, dan memberikan kesempatan kepada siswa yang lainnya yang lebih mengerti untuk menjawabnya, dan guru dapat membantu
jika diperlukan.
- Secara keseluruhan, guru mengungkap dan menjelaskan kembali tentang relasi, serta contohnya dalam kehidupan sehari-hari.
- Siswa ditugaskan untuk merangkum dan menyimpulkan dari proses pembelajaran yang berlangsung dengan menggunakan bahasa sendiri.
3. Kegiatan ahir - Menetapkan materi kepada tiap-tiap kelompok untuk dipresentasikan
pada tiap pertemuan yang akan datang, dan menugaskan kepada kelompok satu untuk bersiap mempresentasikan materi fungsi pada
pertemuan berikutnya.
- Memberikan tugas dirumah tentang cara menyajikan suatu relasi. - Memberikan tugas dirumah untuk merangkum materi tentang fungsi
atau pemetaan untuk pembahasan pada pertemuan berikutnya.
H. Sumber Belajar:
- Dewi Nurharini Tri Wahyuni, Matematika konsep dan aplikasinya untuk kls VIII SMP dan MTs, Jakarta: Pusat Pembukuan, Departemen pendidikan
Nasional, 2008. - Mujiyono Endang Retno Wulan, Matematika 2 Untuk SMP dan MTs kelas
VIII, Surakarta: Grahadi 2005 - Nuniek Avianti Agus, Mudah Belajar Matematika Untuk Kelas VIII, Jakarta:
Departemen Pendidikan Nasional, 2007 - Sukino Wilson Simangunsong, Matematika untuk SMP kelas VIII, Jakarta:
Erlangga 2007
I. Penilain:
- Teknik penilaian : Test tulis - Tugas Individu : Tes harian
- Tugas Akhir Ujian