akan memperbaiki bukan hanya kesejahteraan material tetapi juga menghasilkan rasa percaya diri
c. Memperluas pilihan ekonomi dan sosial yang tersedia bagi setiap warga
masyarakat
2.5. Penelitian Terdahulu
Penelitian yang dilakukan oleh Kluckhohn dan Strodbeck pada tahun 1961 terhadap masyarakat American Southwest. Hasil dari penelitian ini menunjukkan
bahwa konsepsi masyarakat Navaho Indians mengenai lima masalah pokok dalam kehidupan manusia adalah: 1. Hakekat hidup manusia dengan orientasi baik dan
buruk, 2. Hakekat hubungan manusia dengan alam sekitar dengan orientasi harmony dengan alam, 3. Hakekat kedudukan manusia dalam ruang waktu dengan
orientasi ke masa kini, 4. Hakekat karya manusia dengan orientasi untuk meningkatkan mutu karya, 5. Hakekat hubungan manusia dengan sesamanya
dengan orientasi kolateral atau ketergantungan pada sesamanya. Penelitian yang dilakukan oleh LIPI pada tahun 1984 tentang orientasi nilai
budaya tiga komunitas etnik di Kota Medan, yaitu Jawa, Batak, dan Minang Kabau. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ketiga kelompok etnik ini dengan beberapa
perbedaan variasi ternyata berada pada posisi transisional. Dengan demikian maka ketiga kelompok tersebut belum dapat dikatakan memiliki pola orientasi budaya yang
modern progressif setidaknya dalam konsep transisional modern Kluckhohn. Ini
Supsiloani: Analisa Nilai Budaya Masyarakat Dan Kaitannya Dalam Pembangunan Wilayah Di Kecamatan Raya Kabupaten Simalungun, 2008.
USU e-Repository © 2008
berarti bahwa ketiga kelompok masyarakat itu belum siap untuk mendukung pembangunan yang berskala besar dan modern.
Penelitian yang dilakukan oleh Wayan Griya dari Universitas Udayana Bali pada tahun 1991 tentang pola orientasi nilai budaya masyarakat Bali dalam
pembangunan. Penelitian ini memberikan kesimpulan bahwa pola orientasi nilai budaya masyarakat Bali dewasa ini tergambar dalam wujud dominannya lima jenis
orientasi nilai, yaitu orientasi karya untuk karya, orientasi ke masa depan, orientasi kuasa terhadap alam, orientasi menilai tinggi kemampuan dan prestasi individu yang
secara orientasi bahwa hidup ini berubah. Penelitian yang dilakukan oleh Parlindungan Marpaung pada tahun 2000
tentang perubahan nilai sosial budaya dan pengaruhnya terhadap pembangunan wilayah di Kecamatan Pangururan Kabupaten Tapanuli Utara. Hasil dari penelitian
ini menunjukkan bahwa perubahan sosial di Kecamatan Pangururan ternyata tidak menyebabkan perubahan nilai budaya yang bersifat struktural melainkan
menyebabkan pergeseran nilai yang berdasarkan tradisi menjadi sistem baru tanpa menimbulkan pola format baru. Dengan kata lain, orientasi nilai sosial budaya
masyarakat di Kecamatan Pangururan masih tetap bertumpu pada pola dan nilai – nilai filosofi yang diderivasi dari nilai budaya nenek moyang mereka yang dikenal
dengan nama dalihan natolu. Selanjutnya penelitian ini memberi kesimpulan bahwa dari populasi dimana sampel ditarik, nilai budaya dan hasil pembangunan itu
Supsiloani: Analisa Nilai Budaya Masyarakat Dan Kaitannya Dalam Pembangunan Wilayah Di Kecamatan Raya Kabupaten Simalungun, 2008.
USU e-Repository © 2008
berhubungan, dan menunjukkan bahwa terdapat pengaruh nilai budaya terhadap pembangunan hubungan sedang.
2.6. Kerangka Pemikiran