4.2.1.5. Orientasi Nilai Budaya Masyarakat Mengenai Hubungan Manusia
Dengan Sesama MM
Orientasi nilai budaya dalam hubungan manusia dengan sesamanya ini ingin melihat arah orientasi nilai budaya masyarakat Kecamatan Raya, apakah lebih
menekankan hubungan horizontal kolateral atau yang menekankan hubungan vertikal yang mengembangkan orientasi keatas atau bergantung kepada kekuatan
sendiri. Orientasi nilai budaya dalam hubungan manusia dengan sesamanya ini diukur dari pandangan masyarakat responden terhadap kehadiran koperasi dan
pandangan masyarakat responden terhadap kehadiran Petugas Penyuluh Lapangan PPL Pertanian.
4.2.1.5.1. Pandangan Responden Terhadap Koperasi
Koperasi merupakan salah satu bentuk kelembagaan diantara sekian banyak kelembagaan yang berperan dalam pengembangan sector pertanian di perdesaan.
Namun demikian, ada suatu hal yang membedakan antara lembaga koperasi dengan
kelembagaan lainnya, yaitu pada koperasi terdapat ciri double identity, ciri ini menjelaskan bahwa para anggota koperasi merupakan para owner sekaligus customer
dari lembaga tersebut. Perbedaan ini terlihat dengan adanya unit usaha ekonomi yang dimiliki dan
diawasi bersama secara demokratis dengan satu tujuan yaitu melayani kebutuhan anggota. Kelembagaan pertanian di daerah perdesaan seperti koperasi ini memegang
peranan penting dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia, peningkatan
Supsiloani: Analisa Nilai Budaya Masyarakat Dan Kaitannya Dalam Pembangunan Wilayah Di Kecamatan Raya Kabupaten Simalungun, 2008.
USU e-Repository © 2008
produksi dan pendapatan serta kesejahteraan petani. Untuk itu dalam hal ini perlu peningkatan peran kelembagaan pertanian seperti koperasi ini, yaitu melalui
revitalisasi kelembagaan pertanian yang antara lain meliputi meningkatkan kualitas manajemen koperasi yang ada, khususnya dalam kualitas sumber daya manusia para
pengurus dan manajer, dalam rangka meningkatkan kesejahteraan petani. Para petani yang tergabung dalam bisnis perlu dilembagakan dalam koperasi
terutama untuk meningkatkan rebut tawar dalam memperoleh pelayanan kredit dan pemasaran hasil. Jadi jelas sekali disini bahwa peran koperasi sebagai salah satu
bentuk kelembagaan dalam pengembangan sektor pertanian sangat penting. Demikian juga halnya dengan di lokasi penelitian. Masing – masing lokasi
penelitian dalam hal ini memiliki kelembagaan dalam bentuk koperasi. Berdasarkan data yang diperoleh dari kuesioner, sebanyak 84 responden 84 mendukung
keberadaan koperasi, sebanyak 14 responden 14 menyatakan tidak tahu akan keberadaan koperasi ini dan selebihnya 2 responden 2 menyatakan tidak ada
dampaknya. Menurut pendapat peneliti, berdasarkan pengamatan dan wawancara, ternyata
responden yang menyatakan mendukung adanya koperasi oleh karena mereka telah merasakan manfaat dengan adanya koperasi itu terutama dalam hal penyediaan
saprodi sarana produksi pertanian sampai kepada pemasaran hasil bpertaniannya. Sedangkan responden yang menyatakan tidak tahu dan tidak ada dampaknya terhadap
adanya koperasi adalah responden yang sampai saat ini belum menjadi anggota
Supsiloani: Analisa Nilai Budaya Masyarakat Dan Kaitannya Dalam Pembangunan Wilayah Di Kecamatan Raya Kabupaten Simalungun, 2008.
USU e-Repository © 2008
koperasi. Secara lebih jelas, jawaban responden tentang adanya koperasi dapat dilihat dalam Tabel 17 berikut ini:
Tabel 17. Pandangan Responden Tentang Adanya Koperasi Alternatif Jawaban
Jumlah Responden
a. Mendukung
b. Tidak Tahu
c. Tidak Ada Dampaknya
84 14
2 84
14 2
Jumlah 100 100
Sumber: Hasil Penelitian 2008
Selain itu berdasarkan hasil wawancara diperoleh informasi bahwa menurut responden fungsi koperasi itu adalah disamping sebagai lembaga yang memberikan
pinjaman modal, penyediaan kebutuhan saprodi sarana produksi, juga sebagai lembaga yang berfungsi untuk pemasaran hasil dari pertanian mereka.
Dengan demikian berdasarkan data di atas bila mengacu kepada konsepsi Kluckhohn Pelly, 1993 tentang orientasi nilai budaya maka dapat diambil
kesimpulan bahwa responden berada pada kondisi progresif, yaitu dapat menerima keberadaan koperasi sebagai suatu lembaga yang berperan dalam pengembangan
sektor pertanian mereka.
Supsiloani: Analisa Nilai Budaya Masyarakat Dan Kaitannya Dalam Pembangunan Wilayah Di Kecamatan Raya Kabupaten Simalungun, 2008.
USU e-Repository © 2008
4.2.1.5.2. Pandangan Terhadap Petugas Penyuluh Lapangan PPL Pertanian