MEDIA PENGAJARAN SONG TO ENHANCE YOUNG LEARNERS ENGLISH SKILL - Repository UNIKAMA

KONFERENSI NASIONAL SASTRA, BAHASA BUDAYA KS2B 2016 | 65 Dibawah ini disampaikan hasil tulisan mahasiswa pendidikan bahasa Inggris dalam membandingkan versi video dan tulis dari cerita The Little Match Girl oleh H.C Andersen. The short story entittled “ The Little Match Girl “ by H.C Anderson in the original version and audio version has one different, in terms of character and one similarity, in terms of setting. In the original version and audio version has one different, that is in characters. In the original version just little girl, father and grandmother but in the audio version, there is a dog and some people are bad people. In the audio version, the dog have been helped when a boy took a match from her hand, and then the dog give something that flying. And the dog always following her wherever. In the audio version, some people are bad people to little girl. When she affered of match to another people, a man pushed her. In the original version and audio version has one similarity, that is in setting. In the audio version, the little girl will be punished by her father because the matchis notsold. She sit down in a corner formed by two houses. In conclusion, in the original version and audio version have differences and similarities Nurindah, 2013 C Refleksi Pada tahapan ini, dosen dapat meminta mahasiswa untuk membuat rangkuman mengenai unsur instrinsik, yaitu mengenai definisi, dan elemen-elemennya. Selain mengidentifikasi ragam unsur intrinsik, dosen juga mengarahkan diskusi kritis untuk mengaitkan subunsur dan antar unsur ekstrinsik. Pengaitan antara subunsur instrinsik maupun antara unsur intrinsik dengan unsur ekstrinsik dapat mengungkap teks sastra sebagai struktur yang utuh dan koheren. Tindakan pembelajaran ini dapat disiapkan sebagai tahapan pembelajaran selanjutnya. Dosen dapat juga menanyakan pada mahasiswa apa yang terjadi bila salah satu unsur intrinsik itu tidak ada. Pertanyaan yang lebih kritis yang dapat diajukan dosen adalah apa sumbangan plot terhadap keutuhan cerita, apa peran karakter dalam penyampaian tema, apa pula fungsi latar dalam mendukung karakterisasi, serta bagaimana unsur-unsur tersebut di atas dapat menyampaikan pesanmakna cerita? Dengan pertanyaan ini, maka akan terdapat diskusi lanjutan yang lebih panjang daripada sekedar menutup pengajaran. Namun hal ini, boleh saja dilakukan sepanjang tujuannya adalah untuk mencapai tujuan pengajaran. D. PENUTUP Mengajar prosa fiksi pada dasarnya sangat menyenangkan bila kita mengetahui media yang cocok yang dapat kita gunakan di dalam kelas. Suasana belajar mengajar tidak akan terkesan monoton dan membosankan bila dosen bersedia untuk menyiapkan materi dan media pembelajaran dengan sepenuh hati. You Tube adalah salah satu media yang memiliki aksesibilitas tinggi dan kaya akan sumber belajar. Bila dimanfaatkan dengan benar, You Tube dapat menjadi media pengajaran yang efektif untuk mencapai tujuan pengajaran Dalam ranah pendidikan Global, pembelajaran dengan menggunakan media You Tube membuktikan bahwa globalisasi informasi berdampak menguntungkan bagi aktivitas kehidupan manusia dalam hal ini meningkatkan motivasi dan kreativitas apresiasi sastra, sejauh pelaku pendidikan menganggapnya sebagai peluang bukan hambatan, menerimanya dengan tangan terbuka akomdasi bukan menolaknya resistensi, dan menyesuaikan dengankepentingan kita adaptasi, bukan larut dalam arusnya imitasi. DAFTAR RUJUKAN Bulent. 2011. Utilize YouTube ELT Channels. Online, http:www.teachingenglish.org.uk blogsseabiscuitutilize-youtube-elt-channels,accessed on 10 December 2013Davies, Ivor K.1981. Instructional Technique. United States of America: Mc. Graw-Hill .Kasihani, K.E. Suyanto, M.A., Ph.D. 2001. Bahan Ajar: Teaching English to Young Learners. Universitas Negeri Malang: Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris. Martidou, Christina. 2013. Hollywood In Your Elt Class Via You TubeOnline, http:christinamartidou.edublogs.org20130119hollywood-in-your-elt-class- via-you-tube, accessed on 14 December 2013. Watkins, J Wilkins, M. 2011. Using YouTube in the EFL .Classroom. Language Education in Asia , 2 1. Wittich and Schuller, 1983. Audio-Visual Materials: Their Nature and Use. NewYork: Harper and Brothers. BIODATA Lestari Setyowati adalah dosen tetap program studi Bahasa Inggris STKIP PGRI Pasuruan. Dia memperoleh gelar Sarjana 2000, Magister 2005, dan Doktor 2016 dari almamater yang sama, yaitu Universitas Negeri Malang. Bidang kajian keilmuan yang ditekuninya adalah pengajaran menulis untuk bahasa Inggris sebagai bahasa asing, TEFL, penelitian dalam pengajaran bahasa, media pengajaran, dan pengajaran sastra. Email: Lestari.setyowatiyahoo.co.id hp 085790312008 Sony Sukmawanadalah dosen tetap jurusan pendidikan bahasa dan sastra Indonesia, Fakutas Ilmu Budaya, Universitas Brawijaya, Malang. Dia memperoleh gelar Sarjana 1999, Magister 2007, dan Doktor 2013 dari almamater yang sama, yaitu Universitas Negeri Malang. Bidang kajian keilmuan yang ditekuninya adalah sastra lisan, penelitian dalam pengajaran bahasa dan kajian sastra Indonesia,dan pengajaran Bahasa dan sastra Indonesia. Email: sony_sukmawanub.ac.id KONFERENSI NASIONAL SASTRA, BAHASA BUDAYA KS2B 2016 | 67 PENGEMBANGAN MULTIMEDIA FLIPBOOK DAN PEMANFAATANNYA SEBAGAI PENAMBAH MOTIVASI BELAJAR SASTRA: LICENTIA POETICA Ranggi Ramadhani Ilminisa; Laili Fatmalinda ranggiramadhani19gmail.com; Elibinnawalagmail.com ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan dan mendeskripsikan pemanfaatan multimedia Flipbook sebagai alternatif membangun efisiensi dan efektivitas dalam pembelajaran khususnya dalam bidang sastra. Selain hal tersebut, dengan pemanfaatan media Flipbook dapat menumbuhkan motivasi belajar sastra dengan fokus pada kajian puisi. Berdasarkan hasil analisis, dapat dibuktikan bahwa penggunaan multimedia Flipbook memiliki tampilan yang lebih menarik dan mudah digunakan. Dengan demikian, motivasi belajar dalam belajar sastra yang berfokus pada materi puisi akan dapat meningkat pula. Kata kunci: multimedia Flipbook, motivasi, puisi ABSTRACT This research aims to develop and describe the used of multimedia as an alternative Flipbook build efficiency and effectiveness learning focused on literary study. In addition, the use of media can motivate learning Flipbook literature with focuses on the development of poetry materials. Based on the analysis, it can be proven which the use of multimedia Flipbook have a more attractive appearance and easy to use and learned. Thus, learning motivation in learning literature which focuses on the material of poetry will be able to increase as well. Keywords: Flipbook multimedia, motivation, poetry

A. PENDAHULUAN

Teknologi yang semakin berkembang memberikan kesempatan pada setiap orang untuk dapat mengembangkan segalanya agar menjadi lebih efektif dan efisien. Salah satunya adalah untuk mengembangkan bahan ajar sastra untuk mendidik peserta didik agar dapat menumbuhkan motivasi mereka dalam belajar sastra. Dengan pengembangan multimedia Flipbook maka diharapkan peserta didik dapat lebih mudah dalam belajar di bidang sastra khususnya puisi. Penciptaan suasana dan bahan ajar yang menarik untuk siswa memang memiliki peran yang penting dalam proses pembelajaran sebab akan menimbulkan dampak prestasi belajar siswa. Ramdania dalam Sugianto, dkk 2013:102 menyatakan bahwa penggunaan media Flash Flipbook dapat menambah motivasi belajar peserta didik dan juga dapat mempengaruhi prestasi atau hasil belajar peserta didik. Dari pernyataan tersebut berarti penggunaan media yang tepat dan menarik, maka dapat menumbuhkan motivasi belajar peserta didik. Senada dengan pendapat tersebut Nazeri dalam Sugianto, dkk 2013:102 menyatakan bahwa penggunaan Flipbook juga dapat meningkatkan pemahaman dan meningkatkan pencapaian hasil belajar. Dengan demikian, sebagai tenaga pendidik yang profesional harus memerhatikan beberapa hal yang dapat membangun motivasi peserta didik dalam belajar sastra khususnya pada materi puisi. Selain itu, penggunaan Flipbook dapat bermanfaat untuk meningktkan efisiensi dan efektivitas dalam pembelajaran. Komponen dalam media pembelajaran adalah hardware dan software serta mempunyai berbagai bentuk baik teks, audio, visual, gambar, animasi, dan lain sebagainya yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, serta minat peserta didik. Nurseto dalam Sugianto, dkk 2013:102 menyatakan bahwa dalam mengembangkan media pembelajaran perlu diperhatikan prinsip VISUALS yang berarti Visible; mudah dilihat, Interesting ; manarik, Simple; sederhana, Useful; isisnya bermanfaat, Accurate; benardapat dipertanggungjawabkan, Legitimate; masuk akal, Structured; terstrukturtersusun dengan baik. Perkembangan teknologi e-book mendorong terjadinya perpaduan antara teknologi cetak dengan teknologi komputer dalam materi pembelajaran salah satunya adalah modul. Modul tersebut dapat diubah penyajiannya ke dalam bentuk elektronik sehingga diberi istilah modul elektronik. Gunawan dalam Sugianto, dkk 2013:102 menjelaskan bahwa modul elektronik adalah sebuah bentuk penyajian bahan belajar mandiri yang disusun secara sistematis ke dalam unit pembelajaran terkecil untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu yang disajikan ke dalam format elektronik yang di dalamnya terdapat animasi, audio, navigasi yang membuat pengguna lebih interaktif dengan program. Dengan adanya modul elektronik yang bersifat interaktif ini proses pembelajaran akan melibatkan tampilan audio visual, sound, movie dan yang lainnya serta program tersebut pemakaiannya mudah dipahami sehingga dapat dijadikan media pembelajaran yang baik. Tujuan pemanfaatan media Flash Flipbook ini adalah untuk menumbuhkan motivasi peserta didik dalam belajar sastra khususnya pada bidang puisi. Dalam pengembangan desain Flipbook akan dijabarkan langkah-langkah dalam menumbuhkan kreativitas siswa dalam menulis puisi. Selain itu, akan disuguhkan pula gambar-gambar yang dapat memicu timbulnya imajinasi dalam berpuisi. Tentu dalam hal ini, beberapa judul puisi oleh beberapa penyair disertakan pula dalam media ini agar dapat menambah pengetahuan peserta didik tentang puisi. B. METODE Dalam penelitian ini menggunakan metode pengembangan dan deskriptif kualitatif. Metode pengembangan digunakan untuk mengembangkan multimedia Flipbook, sedangkan metode deskriptif kualitatif digunakan untuk mendeskripsikan pemanfaatan media pembelajaran dengan penggunaan Ncesoft Flipbook Maker. Dengan demikian, hasil dan pembahasan dalam penelitian ini seputar pemanfaatan multimedia Flipbook sebagai alternatif menumbuhkembangkan motivasi dengan peningkatan efektivitas dan efisiensi pembelajaran sastra khususnya pada kajian puisi. C. TEMUAN DAN PEMBAHASAN Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah gambaran berupa model pembelajaran menulis puisi dengan penerapan langkah-langkah untuk menumbuhkan kreativitas peserta didik. Puisi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia Depdiknas, 2002:903 KONFERENSI NASIONAL SASTRA, BAHASA BUDAYA KS2B 2016 | 69 diartikan sebagai ragam sastra yang bahasanya terikat oleh irama, matra, rima, serta penyusunan larik dan bait. Dengan demikian puisi ditulis untuk menyalurkan nilai estetika dari suatu nilai hidup. Oleh sebab itu, dalam pembahasan ini disajikan langkah- langkah dalam menumbuhkan kreativitas dalam menulis puisi tersebut akan dipaparkan dalam media Flash Flipbook sebagai ajang menumbuhkembangkan motivasi siswa dalam belajar menulis puisi. Penentuan bahan ajar sastra khususnya puisi diharapkan dapat membantu siswa dalam mengolah kosakata yang nantinya akan diproduksi menjadi sebuah puisi. Hal-hal yang harus diperhatikan sebelum menulis puisi ada unsur yang membentuknya. Menurut Trianto dalam Aritonang, 2009:33 unsur yang menjadi ciri umum puisi ada dua yaitu unsur yang berkaitan dengan bentuk puisi terdiri dari unsur bunyi rima dan irama, diksi atau pilihan kata, dan tampilan cetaktulisan tipografi. Unsur kedua adalah unsur yang berkaitan dengan makna puisi terdiri dari unsur tema dan unsur pesan tersurat atau pesan tersirat. Menumbuhkan imajinasi dalam menulis puisi memang gampang-gampang susah. Akan tetapi, kreativitas dalam menulis puisi sangat penting dalam proses kreatif seorang penulis. Berikut terdapat beberapa langkah untuk dapat menumbuhkan kreativitas siswa dalam menulis puisi. Pertama mengamati, pada tahap awal ini siswa diajak untuk mengamati lingkungan sekitar, apapun hal yang terdapat di lingkungan sekitar dapat menjadi ide untuk menulis sebuah puisi. Selain lingkungan yang dijadikan objek menumbuhkembangkan imajinasi, dalam multimedia Flipbook dalam pembahasan artikel ini juga disediakan berbagai rangsangan gambar untuk peserta didik agar bangunan imaji mereka dapat tumbuh dari apa yang mereka lihat. Kedua mendata, pada tahap ini bertujuan untuk mendata beragam kosakata yang berhubungan dengan tema yang akan dijadikan puisi.Kosakata-kosakata tersebut diperoleh dari sesuatu yang sedang peserta didik amati. Kosakata apapun yang didapat dituliskan secara acak sebelum akhirnya dikonkretkan menjadi satuan bahasa yang lebih luas. Ketiga mengkonkretkan, dari data kosakata yang telah didapat, kemudian peserta didik mencoba untuk menuangkan idenya dengan merangkai kosakata tersebut menjadi sebuah kata, frasa, klausa, kalimat pada bait-bait dalam puisi dalam bentuk draf kasar. Tentu dalam hal ini, peserta didik dibimbing untuk menentukan bentuk tipografi puisi yang indah, bukan hanya itu rima dan irama tiap kata juga menjadi perhatian. Keempat menulis, pada tahap ini hal yang harus dilakukan adalah mulai menulis. Peserta didik dapat mengubah draf kasar menjadi satu kesatuan puisi yang utuh. Dengan demikian, peserta didik diharapkan dapat mengeluarkan segala ide dan keberanian untuk menuangkannya dalam bentuk tulisan. Pada tahap menulis ini juga ditekankan sekali lagi tentang penggunaan tipografi yang menarik dan bunyi yang berirama dalam puisi. Kelima menyunting, pada tahap terakhir ini peserta didik menyunting hasil karyanya sebelum dipublikasikan. Tujuan dari adanya proses menyunting ini adalah untuk mengetahui beberapa kesalahan-kesalahan dalam penulisan hingga akhirnya bisa dibenarkan dan siap untuk dipublikasikandibacakan hasil kerjanya pada peserta didik yang lain. Dari beberapa langkah yang telah dijabarkan untuk menumbuhkan kreativitas peserta didik dalam menulis puisi, maka satu kunci yang harus dipegang adalah keberanian. Keberanian dalam mengungkapkan segala idegagasan merupakan hal yang utama untuk mengawali sebuah tulisan. Dalam multimedia Flipbook akan disajikan beberapa langkah untuk menumbuhkan kreativitas, beragam contoh puisi dari beberapa pujangga, dan terakhir disajikan latihan bagi siswa untuk menulis puisi. Langkah-langkah penggunaan Flash Flipbook pada pembelajaran sastra khususnya pada kajian puisi dapat dijabarkan menjadi beberapa tahap. Pertama, memancing skemata peserta didik tentang pembelajaran yang akan dilakukan dengan berpuisi dan terjadi proses komunikatif antara peserta didik dan pendidik. Kedua, memperkenalkan Flipbook sebagai media yang akan digunakan selama pembelajaran menulis puisi berlangsung. Ketiga, pada bagian awal akan dijelaskan beberapa langkah yang dapat digunakan untuk menumbuhkan imajinasi atau kreativitas peserta didik dalam berkarya. Keempat, akan disajikan beberapa contoh puisi karya beberapa pujangga di Indonesia. Diharapkan dari sajian contoh tersebut akan menambah pengetahuan siswa tentang puisi. Selanjutnya disajikan pula latihan bagi para peserta didik untuk mengembangkan kemampuan mereka dalam bisang penulisan puisi. Berhubungan dengan hal tersebut berarti tampilan sebuah media harus menarik. Desain multimedia Flipbook ini dikemas sedemikian rupa untuk menumbuhkan motivasi siswa dalam proses pembelajaran. Karena tampilan awal sebuah media pembelajaran akan berdampak pada motivasi dan keingintahuan peserta didik dalam pembelajaran ke ranah yang lebih dalam. Pada gambar berikut ditampilkan desain cover multimedia Flipbook dalam pembelajaran menulis puisi. Desain cover tersebut bertujuan untuk menarik minat peserta didik ketika proses pembelajaran berlangsung. Gambar 1: Desain Cover Multimedia Flipbook Menulis Puisi Setelah pembuatan cover, penulis menyajikan langkah-langkah yang dapat digunakan untuk menumbuhkan kreativitas imajinasi peserta didik dalam berkarya. Berikut adalah tampilan langkah yang dapat digunakan untuk menumbuhkan imajinasi dalam pembelajaran menulis puisi.