Sosok al-Habasyi di mata para koleganya

5. Sosok al-Habasyi di mata para koleganya

Al-Habasyi dikenal sebagai seorang yang ulet, konsisten, tegas dan berani dalam dakwahnya. Terbukti ia memiliki ribuan murid dan pengikut yang ada hampir di semua negara. Pada tahun 1950 M, al-Habasyi dengan dibantu oleh murid seniornya yang bernama Nizâr al-Halabi mendirikan sebuah organisasi bernama Jam'iyah al-Masyari' al-Khairiyah al-Islamiyah di Bairut Libanon. Saat ini organisasi tersebut telah memiliki cabang di lebih dari 40 negara, di Prancis dengan nama Association des Projets de Bienfaisance Islamiques en, di Ukraina dengan nama Centre Islamique de Lausanne, di Amerika Serikat dan Kanada dengan nama Association of Islamic Charitable Projects (AICP), di Australia dengan nama Islamic

Charity Projets Association dan Indonesia dengan nama SYAHAMAH. 22 Sepak terjang al-Habasyi dalam dunia dakwah maupun tulisannya yang

terbilang tegas dan berani, melahirkan pro dan kontra di kalangan umat Islam. Tidak sedikit para tokoh yang mengakui keluasan ilmu dan kekuatan hafalan al-Habasyi,

22 Lihat: www.ahlussunnah.org, www. madeena.org 22 Lihat: www.ahlussunnah.org, www. madeena.org

al-Naqsabandi, 23 ia mengakui bahwa al-muhaddits al-'allamah Abd Allah adalah seorang yang hatinya selalu tergantung pada cinta Allah. Ia adalah seorang yang

mulia dan tawadhu' (rendah hati) ". 24 Penilaian hampir serupa juga disampaikan oleh Muhaddits al-Diyâr al-

Maghribiyah (pakar hadits negara Maroko) Abdul 'Aziz al-Ghumâri, ia menegaskan bahwa Abd Allâh al-Harari adalah seorang yang adil menurut kaidah ilmu hadits, karena tidak ada sesuatu yang mengeluarkannya dari keadilan dan tidak ada sesuatu yang men-jarh-kannya dalam agama. Karena ia telah dikenal dengan keadilan itu sejak berlaku baginya qalam al-taklif (baligh). Ia memiliki karya-karya yang mulia, dan kitab-kitab yang berfaidah dalam menerangkan syari'at Allah ta'ala kepada umat Islam. Hal ini menunjukkan bahwa ia adalah pakar agama, orang yang sangat menjaga muru`ah dan amal salih dalam agama Allah.

Pengakuan yang sama juga diungkapkan oleh ulama Libanon, mufti Rasyia dan Biqa' di Lebanon Ahmad Abd al-Ra`uf al-Qadiri, ia mengatakan bahwa al-Harari adalah seorang yang ulama yang luas ilmunya, seorang pakar hadits (muhaddits) yang besar. Ia mengaku telah mengenalnya sejak awal tahun 50-an. Ia juga menceritakan bahwa para pembesar masyayikh datang kepada al-Habasyi dan mengambil ilmu darinya dan mereka semua bersaksi bahwa ia adalah seorang 'ulama besar yang ikhlas dan tawadhu` (rendah hati).

23 ‘Izz al-Dîn al-Khaznawi lahir 1930 M. Ayahnya adalah Ahmad al-Ghaznawi, seorang wali yang saleh, memiliki banyak keutamaan. ‘Izz al- Din adalah seorang tokoh sufi terkemuka, mursyid

tarikat al-Naqsyabandiyyah dan seorang yang tawadu’. Tentang dirinya, ia mengatakan: “Anâ Khâdim Hadzihi al-Tarîqah al-Muhammadiyyah Ila Âkhir Nafas Min Anfâsî”. Sebelum wafat, ia mewasiatkan khilafah tarikah al-Naqsyabandiyyah kepada anaknya; Muhammad. Al-Khaznawi wafat di al-Zabdâni; daerah dekat wilayah Damaskus Siria. Dimakamkan di al-Qamisyili, berdekatan dengan ayahnya;

Ahmad, dan kedua saudaranya; Muhammad Ma’sûm dan ‘Alâ’ al-Dîn. Lihat : Jamîl Halîm, majalah Manâr al-Hudâ,

24 Edisi 6, Syawwâl 1413 H-1993 M, h. 51 Lihat: www.darulfatwa.org.au

Di India, syekh Abd al-Rahman Kan Kuya Tankal al-Bukhari dekan fakultas Sayyid Madni al-'Arabiyah mengungkapkan kebahagiannya telah berkenalan dengan syekh Abdullâh al-Harari al-Habasyi dari peninggalan-peninggalan dan karya-karya, dan para muridnya. Dia berkesimpulan akan kemuliannya, menurutnya ia adalah seorang 'ulama yang sangat luas ilmunya, seorang pakar hadits (muhaddits) yang sangat langka padanannya, dan seorang pakar fikih pembaharu (al-mujaddid) yang memerangi bid'ah dan menegakkan sunnah.

Komentar senada disampaikan oleh para ulama yang lain, seperti 'Abd al-

Razzâq al-Halabi, 26 Abû Sulaimân al-Zabîbi (Siria), Mullâ Ramadân al-Bûti, Abû al- Yusr ‘Âbidîn (mufti Siria pada masanya), Sa’îd Tanâtirah al-Dimasqi (Damaskus

Siria), Ahmad al-Husari (pimpinan Ma’had Ma’arrah al-Syar’I Siria), 'Abd Allâh Sirâj al-Halabi dan Muhammad Murâd al-Halabi (keduanya berasal dari kota Halb Libanon), Suhaib al-Syâmy (pimpinan majlis fatwa kota Halb, Libanon), 'Abd al- Âziz ‘Uyûn al-Sûd (seorang pakar Qiraat, Hims Siria), Ahmad al-Hârun al-Dimasqi (seorang ulama saleh yang berpengaruh dari wilayah Damaskus Siria), Tâhir al- Kayyâli al-Himsi (seorang ulama sufi dan ahli tarekat terkemuka wilayah Himsh

Siria), Muhammad ‘Usmân Sirâj al-Dîn, 27 'Abd al-Karîm al-Bayâri (pengajar di di Jâmi’ al-Hadlarah al-Kailâniyyah Baghdad Irâk), Ahmad al-Zâhid al-Istanbuli

25 ‘Abd al-Razzâq adalah mudîr al-Jâmi’ al-Umawi Damaskus Siria. Ia mulai memangku jabatan ini semenjak 1980 M hingga sekarang, mangajar dan mengurus berbagai kebutuhan al-Jâmi’ al-

Umawi. Bahkan ia mengajar sudah berlangsung dari tahun 1949 M. Lihat: Su’âd al-Syâmi, Majalah Manâr al-Hudâ, no. 32 al-Muharram 1416 H- 1995 M, h. 43-44

26 Ayah dari Muhammad Sa’id Ramadân al-Buti. Di antara karya-karyanya; Fiqh al-Sîrah (Sejarah kehidupan Rasulullah), Kubrâ al-Yaqiniyyat, al-Salafiyyah; Marhalah Zamaniyyah Lâ

Madzhab Islâmy, al-Lâ Madzhabiyyah Akhtaru Bid’ah Tuhaddid al-Syari’ah al-Islâmiyyah.

27 Muhammad Sirâj al-Dîn al-Nu’ami al-Husaini ibn Muhammad ‘Alâ al-Dîn al-‘Utsmâni. Lahir tahun 1314 hijriah dari keturunan Rasulullah lewat jalur al-Husain ibn ‘Ali ibn Abî Tâlib. Ia adalah

mursyid dan pimpinan tariqat Naqsyabandiyyah pada masanya, tinggal di Istanbul Turki. Seorang yang sangat tawadu’, memiliki ribuan murid, banyak membangun prasarana pendidikan dan ibadah yang ia biayai dari sakunya sendiri. Tentang dirinya sendiri, ia mengatakan: “Anâ Khâdim al-‘Ulamâ’ Wa al- Fuqarâ’”. Memiliki keahlian dalam mengobati berbagai macam penyakit. Dalam perjalanan tawufnya banyak mujâhadah agung dalam memerangai hawa nafsu yang ia lakukan dari semenjak kecil. Bertahun-tahun makanan pokoknya hanyalah roti dan air. Antara al-Habasyi dan Sirâj al-Dîn ini telah terjalin murâsalah ‘ilmiyah dan ukhuwiyyah yang mempererat tali persaudaraan keduanya. Lihat majalah Manâr al- Hudâ. Edisi 33 Shafar 1416 H-1995 M, h. 39

(Istanbul, Turki), Habîb al-Rahmân al-A'zami (ahli hadits terkemuka di India) dan 'Abd al-Qâdir al-Hindi (rektor universitas al-Sa’diyyah al-‘Arabiyyah India). 28

Manhaj al-Habasyi yang moderat (mu'tadil) menjadikan ia diterima dengan baik oleh para pembesar ulama Bairut dan pejabat tinggi Bairût Libanon saat ia tiba di Bairût pada tahun 1370 H-1950 M. Mereka antara lain al-Qâdî Muhy al-Dîn al-'Ajûz (qâdi (hakim) wilayah Bairût Lebanon), Muhammad Syarîf, ‘Abd al-Wahhâb al- Bûtâri imam masjid Jâmi’ wilayah al-Bastâ al-Fauqâ Bairût Lebanon., Ahmad Iskandarâni, Taufîq al-Hibri imam dan mu’adzdzin Masjid Jâmi’ Burj Abî Haidar Bairût Lebanon, dan Mukhtâr al-'Alâyili (mantan ketua majelis fatwa di Libanon). Dan bahkan pada tahun 1389 H-1969 M, atas permintaan rektor al-Azhar di Libanon pada waktu itu, al-Habasyi menyampaikan ceramah tentang materi Tauhid di hadapan

mahasiswa al-Azhar. 29 Di sisi lain, sikap tegas dan berani al-Habasyi juga menuai cercaan dan makian

dari beberapa kalangan. Setidaknya ada tiga kelompok yang sangat genjar melayangkan tahdzîr (peringatan) pada para pengikutnya terhadap al-Habasyi dan para muridnya yang dikenal dengan Ahbasy. Mereka adalah kelompok Wahhabi, Hizb al-Ikhwân dan Hizb al-Tahrîr. Dari ketiga kelompok tersebut, Wahhabi adalah kelompok yang paling agresif melakukan serangan-serangan, baik secara lisan maupun tulisan, dalam bentuk buku maupun website. Buku-buku yang telah terbit antara lain: Mausû'ah al-Muyassarah fi al-Adyân wa al-Madzâhib wa al-Ahzâb al- Mu'âsirah karya Mâni' bin Hammâd al-Juhni, al-Habasyi; Akhta`uhu wa Syudzudzuhu karya Abd al-Rahmân al-Dimasqiyah, al-Nahju 'aliy fi al-Radd 'ala al- Habasyi karya Kamâl Ahmad dan al-Maqâlat al-Sunniyah fi Kasyfi dalâlat al-Firqah al-Habasyiah karya Abu Suhaib Abd al-Azîz bin Suhaib. Dalam bentuk wabsite bisa dilihat dari situs http://antihabashis.com , www.alrased.net.

Dari penelitian penulis, seluruh tulisan di atas memiliki kemiripan isi, secara umum dapat diklasifikasikan menjadi dua kelompok, yaitu:

29 www. darulfatwa.org.au www. Al Habashi.info

1. Perbedaan pendapat dalam masalah yang prinsip, seperti masalah sikapnya terhadap ilmu kalam, al-Habasyi menegaskan bahwa ilmu kalam adalah ilmu yang paling mulia dan wajib dipelajari oleh setiap umat Islam. Sementara kelompok Wahhabi mengaharamkan mempelajarinya. Dalam masalah ayat-ayat sifat Allah yang mutasyâbihât , al-Habasyi berpendapat bahwa ayat-ayat tersebut wajib untuk di- ta`wil agar tidak bertentangan dengan ayat muhkamat. Sedangkan kelompok Wahhabi berpendapat bahwa ta`wil adalah ta'tîl (meniadakan sifat bagi Allah), sehingga mereka menuduh al-Habasyi sebagai kaum mu'attilah muktazilah.

2. Tahrif (penyelewengan), seperti masalah kalam Allah. Kelompok Wahhabi mengatakan bahwa al-Habasyi berkeyakinan bahwa al-Qur'an adalah ciptaan Jibril dan bukan kalam Allah. Padahal al-Habasyi tidak pernah mengatakan demikian, ia mengatakan bahwa al-Qur'an yang berupa lafaz-lafaz yang diturunkan berupa bahasa arab dan huruf-huruf adalah bacaan jibril, -qaul rasulin karim-.

Dengan demikian, al-Habasyi adalah sosok seorang yang ulama tradisionalis pembaharu yang kontroversial. Disebut sebagai seorang ulama tradisionalis, karena tradisi keilmuan yang diterapkannya adalah tradisi salaf yang masih memegang teguh pentingnya talaqqi, sanad keilmuan dan aliansi madzhab. Ia juga seorang pembaharu, karena meskipun ia seorang yang konsisten dalam memegang ajaran madzhab yang dianutnya (Syafi'i), namun banyak pandangan-pandangan al-Habasyi yang kritis terhadap pandangan para ulama sebelumnya. Dan dalam melakukan kritik tersebut, ia langsung merujuk pada al-Qur'an dan hadits serta pendapat-pendapat para 'ulama mutaqaddimin . Karena itu pulalah, maka ia juga dikenal sebagai sosok yang kontroversial dimata para koleganya.