Intervensi Skandal FIFA 2015

II.4 Intervensi Skandal FIFA 2015

Today’s announcement should send a message that enough is enough. After decades of what the indictment alleges to be brazen corruption, organized international soccer needs a new start – a new chance for its governing institutions to provide honest oversight and support of a sport that is beloved across the world, increasingly so here in the United States. Let me be clear: this indictment is not the final chapter in our investigation – Currie

Aksi yang dilakukan FBI dengan memanfaatkan Blazer merupakan strategi awal dalam membangun bukti-bukti yang dapat digunakan AS untuk menantang FIFA hingga pada tanggal 27 Mei 2015, US DOJ (United States Department of Justice) menjatuhkan tuduhan kepada 14 anggota FIFA mendapat lebih dari 150 juta dolar

dalam kurun waktu lebih dari 20 tahun. Sebanyak 92-halaman dakwaan 131 menunjukkan adanya penipuan, penyuapan dan korupsi.

Para petinggi FIFA didakwa dengan adanya suap terkait hak siar media dan kontrak sponsor yang berhubungan dengan turnamen sepak bola berhubungan dengan adanya komersialisasi hak media dan pemasaran pertandingan dan turnamen sepak bola milik FIFA termasuk kualifikasi piala dunia di CONCACAF2 region, the CONCACAF Gold Cup, the CONCACAF Champions League, gabungan CONMEBOL/CONCACAF Copa América Centenario, the CONMEBOL Copa América, the CONMEBOL Copa Libertadores, dan Copa do

Brasil, yang diorganisir oleh the Brazilian National Soccer Federation (CBF). 132

130 Martyn Ziegler, “FIFA whistleblower Chuck Blazer banned from football for life by ethics committee”, http://www.dailymail.co.uk/sport/football/article3154544/ChuckBlazerbanned-

footballlifeFIFAexecutivecommittee.html (diakses 4 Mei 2016). 131 Evan Perez, “FIFA corruption charges”, http://edition.cnn.com/2015/12/03/sport/fifa-

corruption-charges-justice-department/ (diakses 4 Mei 2016). 132 Jarod Baker, “The Fifa Scandal: Lessons For The Corporate World”, 2015, 1.

Terdakwa juga dikabarkan menerima suap untuk memanipulasi pertandingan termasuk kualifikasi Piala Dunia. 133 Salah satu mantan presiden CONCACAF,

Jeffrey Webb telah mengaku bersalah terkait pencucian uang dan penipuan dengan jumlah 6,7 juta dolar AS. 134

Tidak berhenti di situ, pada bulan Desember 2015, DOJ menyerang FIFA kembali dengan adanya dakwaan baru sebanyak 236 halaman dengan dakwaan pada 27 anggota FIFA. Menurut dakwaan tersebut, terdakwa terlibat dalam banyak aksi perputaran uang ilegal termasuk menjual hak siar turnamen sepak bola internasional milik FIFA ke perusahaan media pemasaran. Jumlah individu yang didakwa sampai sekarang mencapai 41 orang dengan 12 individu dan dua perusahaan pemasaran olahraga telah dihukum sebagai hasil investigasi. Terdakwa yang dihukum telah menyetujui untuk mengembalikan dana dengan jumlah lebih dari 190 juta dolar dengan sebesar 100 juta dolar telah disita oleh eksekutor AS. Pihak berwenang AS juga meminta negara-negara lain, tuan rumah terdakwa, untuk membantu dalam menyita aset lain yang mereka miliki di luar

AS. 135 DOJ menjelaskan bahwa enam dari tujuh orang yang ditangkap karena dakwaan korupsi akan berusaha untuk melawan permintaan ekstradisi pihak

eksekutor yang mengajukan permohonan ekstradisi kepada pihak berwenang Swiss (hanya satu yang setuju untuk diekstradisi). 136 Selain itu, pihak berwenang

133 Les Carpenter, “Latest dakwaan in Fifa corruption scandal names 16 new officials Les Carpenter in Washington”.

134 BBC Sport, “Fifa crisis: US charges 16 more officials after earlier Zurich arrests”, http://www.bbc.com/sport/football/34991874 (diakses 6 Mei 2016).

135 BBC Sport, “Fifa crisis: US charges 16 more officials after earlier Zurich arrests”. 136 Matthew Allen, “US intervention could boost FIFA clean up”,

http://www.swissinfo.ch/directdemocracy/corruption-claims_us-intervention-could-boost-fifa- clean-up/41454726 US intervention could boost FIFA clean-up (diakses 6 Mei 2016).

Swiss juga membuka kembali investigasi mengenai pemberian hak hosting Piala Dunia 2018 dan 2011. 137