Periode Perkembangan Gerak Pada Manusia
E. Periode Perkembangan Gerak Pada Manusia
Gerak memegang peran vital dalam kehidupan manusia. Gerak merupakan keniscayaan dan tergolong kebutuhan dasar seperti halnya makan dan minum. Karena dengan bergerak atau gerakan manusia mampu bertahan hidup dan melalui gerak itulah manusia mencapai perkembangan secara keseluruhan baik fisik, intelektual, mental, sosial, dan emosional (Lutan, dkk., 1991:33; Magill, 2001:3; Nurhasan, dkk., 2005:1; Giriwijoyo & Sidik, 2012:18). Perkembangan gerak merupakan perubahan berkelanjutan perilaku gerak yang dibawa oleh interaksi antara lingkungan pendukung dan kegiatannya dan dipengaruhi oleh kondisi fisik dan kondisi individual dalam suatu siklus kehidupan manusia seperti berjalan, melompat, melempar, memanjat, dan menggantung (Williams, 1960:145; Soetjipto, 2010:1). Siklus kehidupan yang dijalani oleh manusia dapat berupa kegiatan-
82 Permainan Kecil dan Perkembangan Gerak Pada Manusia 82 Permainan Kecil dan Perkembangan Gerak Pada Manusia
Sebagai guru pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan (Penjasorkes) yang sebagian besar ruang lingkup materinya berkaitan dengan gerak, maka harus mengetahui dan memahami perkembangan gerak individu di setiap periode untuk mendapatkan hasil belajar gerak yang maksimal dan bermanfaat. Jika guru memiliki pengetahuan dan pemahaman yang minim tentang perkembangan gerak pada manusia, maka guru pun cenderung untuk melaksanakan praktik pembelajaran yang kurang tepat sehingga berimplikasi pada hasil belajar gerak siswa. Rahyubi (2012:219-222) dalam buku nya yang berjudul: “Teori- teori belajar dan aplikasi pembelajaran motorik: deskripsi dan tinjauan kritis .” telah mendeskripsikan periode perkembangan gerak pada manusia, mulai dari periode sebelum lahir sampai dengan periode tua. Adapun rincian periode perkembangan gerak pada manusia sebagai berikut:
1. Periode sebelum lahir ( prenatal )
Periode sebelum lahir (p arental ) adalah periode perkembangan selama masih dalam kandungan. Lama kandungan normal adalah sembilan bulan sepuluh hari dan selama dalam kandungan, fetus atau janin mengalami pertumbuhan dengan cepat. Secara umum, perkembangan perilaku janin manusia sebelum lahir dapat dijelaskan sebagai berikut.
Jusuf Blegur & M. Rambu P. Wasak 83 Jusuf Blegur & M. Rambu P. Wasak 83
b. Perkembangan perilaku meningkat dari kondisi respons yang lemah, menyebar, dan tidak terorganisir ke arah respons yang kuat, terarah, dan terorganisir.
c. Perkembangan mengikuti arah capalokaudal atau dari bagian kepala ke arah kaki (atas ke bawah).
d. Perkembangan fungsi-fungsi utama untuk hidup mengalami proses yang panjang dan berkesinambungan, serta kesempurnaan fungsi tercapai menjelang saat proses kelahiran.
e. Perkembangan terjadi mulai dari perototan besar dan diikuti perototan halus.
f. Perkembangan gerak anggota badan terjadi dengan mengikuti arah dari bagian tengah ke bagian jauh (proksimodistal).
Masa sebelum kelahiran dibagi menjadi tiga periode, yaitu ovum, embrio, dan janin. Periode ovum berakhir dalam dua minggu dan tetap merupakan bagian-bagian sel yang sangat banyak. Setelah sperma dan sel telur bertemu, kromosom pecah menjadi dua sel, sel-sel itu terbagi lagi menjadi empat dan terbagi lagi menjadi delapan dan seterusnya. Ovum dekat uterus kira-kira pada minggu kedua dan selama hampir delapan minggu, itu yang dinamakan embrio. Masa embrio adalah salah satu perbedaan sel di mana banyak yang tersusun pada sel yang dibentuk selama masa ovum menjalani perubahan penting (kritis), juga struktur yang dapat dikenali seperti pada kepala, tungkai, lengan, jari- jari tangan, jari-jari kaki, otak, tulang belakang, jantung,
84 Permainan Kecil dan Perkembangan Gerak Pada Manusia 84 Permainan Kecil dan Perkembangan Gerak Pada Manusia
2. Periode bayi ( infant )
Periode bayi adalah periode perkembangan pada saat dilahirkan sampai pada berusia satu sampai dengan dua tahun. Perkembangan
bayi merupakan kelanjutan perkembangan yang terjadi dari janin di dalam kandungan saat menjelang proses kelahiran. Dalam kandungan, semua organ tubuh telah terbentuk dan terwujud sebagai manusia kecil dan siap untuk dilahirkan ke dunia. Setelah lahir, pertumbuhan berlanjut cepat sampai pada usia dua tahun. Pada waktu lahir, sampai dengan usia 18 bulan setelah itu, kepala berukuran relatif besar dibandingkan dengan anggota tubuh lainnya. Perkembangan gerak mengikuti pola gerakan di mana semakin bertambah usia, maka gerakan menjadi kian sempurna dengan koordinasi gerakan yang memerlukan otot- otot besar hinggga otot-otot halus.
Periode ini disebut juga dengan tahapan sensorik oral, karena dengan mengutamakan kontak visual dan sentuhan bayi akan berusaha semampunya untuk menggapai dan memasukkan media yang dilihatnya di area permainan ke dalam mulutnya. Selanjutnya Zellawati (2009:165) menambahkan bahwa hingga bayi berusia sekitar tiga bulan, permainan mereka terdiri atas melihat orang dan benda serta melakukan usaha acak untuk menggapai benda yang diacungkan kepadanya. Selanjutnya mereka dapat mengendalikan tangan mereka, kemudian dapat merangkak
Jusuf Blegur & M. Rambu P. Wasak 85 Jusuf Blegur & M. Rambu P. Wasak 85
3. Periode anak-anak ( childhood )
Periode anak-anak merupakan periode kritis bagi perkembangan psikomotor, karena banyak kemampuan motorik dasar yang terintegrasi dengan kemampuan yang lebih kompleks lainnya. Pengembangan kemampuan pada anak mempengaruhi kemudahan mencapai kinerja yang dapat diterima pada tugas-tugas motorik yang lebih kompleks selama masa remaja dan dewasa (Gomez dalam Rehbein, 2011:38). Periode anak-anak atau masa kanak-kanak adalah periode perkembangan mulai usia satu tahun sampai dengan dua belas tahun. Periode anak-anak diklasifikasikan menjadi dua, yaitu: a) periode anak kecil ( early childhood ) antara usia 1-6 tahun dan b) periode anak besar ( latter childhood ) antara 6-12 tahun. Pada periode anak kecil, ada peningkatan kualitas penguasaan dan variasi pola gerak yang muncul pada masa bayi. Periode ini disebut juga masa pra sekolah. Selama masa pra sekolah anak mengembangkan berbagai keterampilan fisiknya, misalnya berlari, memanjat, dan melompat.
Pada periode anak besar antara usia 6-12 tahun, aspek yang menonjol adalah perkembangan sosial dan intelegensi. Perkembangan kemampuan fisik yang tampak pada masa anak besar atau anak yang berusia 6-12 tahun, selain muncul kekuatan juga mulai menguasai apa yang disebut fleksibilitas dan keseimbangan. Perkembangan kekuatan sendiri
86 Permainan Kecil dan Perkembangan Gerak Pada Manusia 86 Permainan Kecil dan Perkembangan Gerak Pada Manusia
4. Periode remaja ( adolescence )
Periode remaja adalah periode dari anak menuju dewasa, antara perempuan dan laki-laki dimulai dan diakhiri pada usia yang berbeda. Pada perempuan mulai usia 10 tahun dan diakhiri pada usia 18 tahun, sedangkan pada laki-laki mulai usia 12 tahun dan diakhiri pada umur 20 tahun. Pada rentang usia tersebut, pembelajaran gerak dasar antara anak laki-laki dan anak perempuan bervariatif dan semakin meningkat
dari periode sebelumnya ( childhood ). Kemampuan berjalan dan memegang akan semakin baik, kompleks, dan sempurna, selain itu, pada periode usia ini, individu cenderung untuk dapat melakukan dan mengembangkan berbagai macam variasi gerakan.
Perkembangan gerak pada periode remaja terus berkembang
pesat. Seiring dengan meningkatnya antropometri tubuh dan meningkatnya kemampuan fisik, maka secara langsung meningkatkan kemampuan gerak usia remaja. Peningkatan kemampuan geraknya
dapat
Jusuf Blegur & M. Rambu P. Wasak 87 Jusuf Blegur & M. Rambu P. Wasak 87
5. Periode dewasa ( adult )
Periode ini dimulai sejak usia 20 tahun s.d 40 tahun. Pada periode ini, individu semakin matang dalam perkembangan gerak, bahkan sampai pada tingkatan gerak yang sulit dan rumit dengan dominasi otot halus untuk mendapatkan gerakan yang halus, lentur, dan nilai estetika yang tinggi (misalnya gerak senam ritmik, loncat indah, dsb.). Perkembangan gerak usia dewasa merupakan periode penigkatan yang terhenti. Artinya peningkatan kemapuan fisiknya bukan lagi merupakan peningkatan yang ditunjang oleh pertumbuhan dengan bertambahnya usia melainkan kemampuan fisik yang terjadi secara optimal untuk
menampilkan suatu gerakan ( golden age ). Ditinjau dari aspek perkembangan fisik, pada usia dewasa kemampuan fisik mencapai puncaknya dan sekaligus mengalami masa penurunan. Beberapa gejala penting dari perkembangan fisik yang terjadi selama usia dewasa, di antaranya kesehatan badan, kemampuan sensorik, dan sensivitas perseptual. Pada periode ini Nurhasan, dkk. (2005:13) mengkategorikan dalam tahap laku gerak spesialisasi (lihat tabel 3.2). Gerak spesialisasi ini mengambil perhatian individu untuk mengulangi perhatian dan latihan tentang spesialiasi gerakannya. Lebih lanjut dicontohkan gerakan pada nomor, sepak takraw, lompat jangkit dan tolak
88 Permainan Kecil dan Perkembangan Gerak Pada Manusia 88 Permainan Kecil dan Perkembangan Gerak Pada Manusia
Gambar 3.4 Gerakan atraktif dalam olahraga senam ritmik (www.google.com)
Akan tetapi untuk mencapai kemampuan gerak secara matang harus juga dilakukan kegiatan-kegiatan gerak secara masiv, sehingga adanya kebiasaan motorik yang sistematis dalam melakukan gerakan tersebut (misalnya dalam olahraga senam, jika sudah dibiasakan dari usia anak dan remaja, maka akan sangat mudah dilakukan). Hal ini senada dengan pernyataan McClenaghan dan Gallehue (Rehbein, 2011:38) bahwa jika orang dewasa yang belum mencapai kematangan dalam kemampuan motorik dasar akan mengalami kesulitan
Jusuf Blegur & M. Rambu P. Wasak 89 Jusuf Blegur & M. Rambu P. Wasak 89
6. Periode tua ( old )
Pada periode ini terjadi jika individu telah berusia di atas 40 tahun. Fungsi-fungsi tubuh individu mulai mengalami penurunan secara drastis terhadap perkembangan gerak dibandingkan pada periode sebelumnya (usia dewasa). Kemampuan mengangkat sisa-sisa produksi dalam tubuh juga mengalami penurunan. Integritas sistem syaraf yang merupakan unsur vital dalam koordinasi respon muscular juga menurun dan berakibat menurunnya kemampuan koordinasi gerakan. Kecepatan reaksi yang meliputi kecepatan merespon terhadap rangsangan, waktu reaksi dan waktu gerak mengalami penurunan, demikian pula persepsi kinestetik yang merupakan rasa gerak untuk mengetahui posisi tubuh dalam gerak juga mengalami penurunan.
Selain penuruan kemampuan fungsi fisiologis dan neurologis, terjadi pula penurunan berbagai kemampuan lain, seperti: a) Penyesuaian diri terhadap proses recorvery terhadap kegiatan tertentu (bekerja atau belatih); b) Fleksibilitas persendian; c) Kontrol tubuh, d) Elastisitas otot;
e) Sensitivitas auditorialis (pendengaran); f) Sensitivitas visualistik (penglihatan); dan g) Daya ingatan. Bertambahnya usia orang dewasa juga mempengaruhi sistem pernapasan yang mulai berkurang dalam kapasitas vital, volume maksimal, kapasitas maksimal pernapasan dan pengambilan oksigen secara maksimal bekerja. Perubahan-perubahan yang besar terjadi dalam kapasitas total paru-paru, dan dalam pengeluaran pernapasan sisa pada usia tua. Integritas sistem
90 Permainan Kecil dan Perkembangan Gerak Pada Manusia 90 Permainan Kecil dan Perkembangan Gerak Pada Manusia
Tabel 3.2
Tahap laku gerak ( motor behavior ) Terminal
Karakteristik laku gerak Masa anak-anak Gerak
Tahap
tidak Berguling, duduk, (0-2 tahun)