Teori-Teori dalam Bermain
B. Teori-Teori dalam Bermain
1. Surplus energy theory : Herbert Spencer
Lahir di Inggris tepatnya di Derby pada 27 April 1820, dialah Herbert Spencer, seorang filsuf, sosiolog, antropolog, psikolog, dan bahkan juga politikus yang mendunia pada masanya. Pada usia 17 tahun, pria yang kerap disapa Spencer ini sudah menjadi insinyur di pembanguan jalan kereta api. Ketertarikannya pada ilmu biologi muncul dari pekerjaannya di Brimingham sebagai insinyur jalan kereta api. Hal inilah yang selanjutnya menarik perhatiannya di bidang evolusi, yaitu ketika ia memulai melakukan investigasi pada fosil yang diambil dari potongan kereta api. Filsuf sosial Inggris yang pernah dekat dengan Marian Evans ini melanjutkan karirnya di bidang jurnalistik, menjadi penulis dan redaktur “ The economist ”. Sebuah tabloid mingguan yang penting pada saat itu untuk kelas menengah atas di tahun 1850. Sepanjang hidupnya, Spencer tekun mempublikasikan
berbagai karya ilmiahnya, antara lain: a) Social statistics (1850); b) Principles of psychology (1855); c) Principles of biology (1861); dan d) Principles of sociology (1873), Principles of ethics (1893). Spencer meninggal di tahun 1903, dan pada saat itu ia memasuki usia yang ke-83.
Jusuf Blegur & M. Rambu P. Wasak 31
Salah satu teori yang paling menonjol muncul dari karya filsuf dan sosiolog Inggris ini adalah penguaraiannya tentang teori surplus energi yang menjelaskan alasan hewan terlibat dalam kegiatan bermain. Spencer mengembangkan pandangan Schiller bahwa pada prinsipnya terdapat hubungan antara bermain, seni, dan estetika. Dirinya percaya, perhatian dengan penampilan estetika terwujud pada manusia yang bertindak atas dorongan “untuk mempertahankan kenikmatan kebutuhan luar” dan dengan demikian dapat merangsang imajinasinya dalam mewujudkannya. Kebutuhan luar dalam perspektif Spencer adalah perjuangan untuk bertahan hidup dalam masa evolusi hewan.
Gambar 2.1
Herbert Spencer (www.google.com) Hewan yang memiliki tingkat evolusi lebih rendah, misalnya serangga, katak, dsb. memiliki sumber energi yang terbatas sehingga untuk mempertahankan hidupnya harus mengeluarkan energi yang lebih besar. Surplus energi ini
32 Bermain, Permainan, dan Olahraga: Teori dan Aplikasi 32 Bermain, Permainan, dan Olahraga: Teori dan Aplikasi
2. Recreation theory : Moritz Lazarus
Filsuf dan psikolog Jerman ini lahir di kota Filehne (sekarang Wielen), Polandia pada tahun 1824. Pada tahun 1850 Lazarus memperoleh gelar Ph.D. di University of Berlin dan pada tahun yang sama menikahi Sarah Lebenheim (istri pertamanya). Ia pertama kali di angkat sebagai profesor kehormatan di University of Bern . Setelah itu menjadi dekan fakultas filsafat, dan akhirnya menjadi rektor. Lazarus kembali ke Berlin dan di angkat sebagai profesor di University of Berlin pada tahun 1873. Pada tahuan 1850, buku pertama Lazarus berjudul: “ Die sittliche berechtigung preussens di deutschland , ia mengklaim keunggulan Prusia di Jerman dan mulai metode penelitian psikologis barunya. Menjelang akhir hidupnya (13 April 1903), Lazarus terserang penyakit dan menetap di Meran (sekarang Italia), sebuah
Jusuf Blegur & M. Rambu P. Wasak 33 Jusuf Blegur & M. Rambu P. Wasak 33
Aliran teori rekreasi memandang bermain sebagai cara memulihkan energi dari kelelahan karena tugas-tugas yang telah dilakukan individu dalam kegiatan tertentu. Dengan bermain, energi yang telah dikeluarkan akan kembali normal melalui kegiatan-kegiatan terpilih dalam bentuk permainan. Teori ini kontradiktif dengan terori sebelumnya yang diajukan oleh Herbert Spencer. Artinya, jika dalam pandangan Spencer, individu bermain untuk menyalurkan energi lebih ( surplus energy ), maka Lazarus berdalil bahwa bermain bukan untuk menyalurkan energi lebih dalam diri individu, melainkan sebagai bentuk pemulihan ( recorvery ) dari energi yang telah dikeluarkan oleh individu tersebut.
Filsuf Jerman ini membedakan antara energi fisik dan mental, poinnya adalah ketika otak menjadi lelah (asalkan tidak lelah berlebihan), maka perubahan kegiatan teristimewa pada kegiatan fisik akan mengembalikan energi saraf individu. Sehingga perbedaan penafsiran ini sangat jelas, jika Spencer mengutamakan pada kegiatan fisik, maka Lazarus menggunakan media fisik untuk merelaksasikan otak atau mental dari rutinitas kegiatan (misalnya dalam bekerja, dsb.).
Lebih lanjut, recapilation theory dapat diilustrasikan dengan pekerja (pemerintahan maupun swasta) bermain tenis setelah
34 Bermain, Permainan, dan Olahraga: Teori dan Aplikasi 34 Bermain, Permainan, dan Olahraga: Teori dan Aplikasi
Gambar 2.2 Moritz Lazarus (www.google.com)
3. Pre-exercise theory : Karl Groos
Pria kelahiran Heidelberg, 10 Desember 1861 ini adalah seorang ahli psikologi dan filsuf berkebangsaan Jerman yang mengusulkan teori instrumentalis evolusi
bermain. Profesor University of Basel ini menuturkan permainan mengandung unsur-unsur untuk berkembang pada diri hewan serta anak-anak. Fondasi teori Groos menyatakan bahwa permainan di masa anak-anak bagi manusia adalah persiapan untuk kehidupan dewasa (kehidupan mendatang). Sambil bermain, anak-anak dapat melatih diri untuk fungsi-
Jusuf Blegur & M. Rambu P. Wasak 35 Jusuf Blegur & M. Rambu P. Wasak 35
Karl Groos menekuni bidang psikologi dan pengembangan anak, ia merumuskan teori psikologi dari permainan yang dinamai sendiri sebagai einubungs atau teori pelajaran dengan tenaga sendiri. Diartikan bahwa permainan yang di masa kecil dan remaja, terutama fungsi biologis merupakan persiapan menyenangkan untuk tugas di masa depan dan tanggung jawab memenuhinya pada saat dewasa. Dalam bukunya yang berjudul: “ The play of animals and the play of man ” tahun 1898, profesor filsafat ini manyajikan pandangan yang berbeda tentang bermain. Groos melihat bermain sebagai latihan dan praktik untuk pengembangan keterampilan dan kemampuan yang diperlukan dikemudian hari (persiapan anak-anak untuk kehidupan dewasa). Aliran teori ini juga masih mangadaptasi teori evolusi Charles Darwin sehingga anak yang terlibat dalam kegiatan bermain dapat membantunya melatih diri untuk fungsi-fungsi dikemudian hari, serta dapat pula mempertahankan hidup dengan berbagai keterampilan motorik yang dimilikinya.
Ide utamanya adalah bermain pada dasarnya berguna, dan sehingga dapat dijelaskan dengan proses normal evolusi melalui seleksi alam. Ketika hewan “bermain” mereka berlatih naluri dasar, seperti pertempuran untuk bertahan hidup. Bermain adalah kesenangan, maka tindakan energik
36 Bermain, Permainan, dan Olahraga: Teori dan Aplikasi 36 Bermain, Permainan, dan Olahraga: Teori dan Aplikasi
sphygmograph, pneumatograph, dan plethysmograph menunjukkan bahwa kegiatan yang disertai unsur kesenangan, aktivitas otot, percepatan denyut nadi, respirasi, dan meningkatkan sirkulasi perifer. Hal ini lumrah, bahwa kegiatan energik pada saat bermain koheren dengan perasaan senang. Ketika anak menikmati permainan yang memerlukan banyak pengeluaran energi, maka semua fungsi dipercepat, jantung berdetak lebih cepat, respirasi meningkat di semua frekuensi dan anak-anak mengalami perasaan yang legah.
dengan
dinamometer,
Gambar 2.3 Karl Groos (www.google.com)
Kegiatan bermain yang dilakukan anak sangat membantu dalam pengembangan keterampilan motoriknya, apakah itu dilakukan sebagai bentuk latihan terhadap physical fitness maupun kognitif dan mentalnya. Artinya bahwa,
Jusuf Blegur & M. Rambu P. Wasak 37 Jusuf Blegur & M. Rambu P. Wasak 37
fast and various dapat melatih keterampilan untuk menjadi pemain sepakbola, karena karekteristinya motoriknya sama dalam permainan, yaitu kecepatan, kelincahan, kekuatan, dan daya tahan.
4. Recapitulation theory : Granville Stanley Hall
Granville Stanley Hall adalah presiden pertama dari American Psychological Association ( APA ), nama tidak hanya dikenal di bidang psikologi saja, tetapi juga di bidang pendidikan. Pria kelahiran 1 Februari 1844, di Ashfield, Massachusetts ini menempuh pendidikan doktoralnya (Ph.D)
di Harvard University dalam bidang psikologi yang dibimbing oleh William James. Selanjutnya ia mengajar di Johns Hopkins University serta atas semangat visioner, kegigihannya, dan kerja kerasnya Hall berhasil mendirikan Clark University pada tahun 1888 dan sebagai rektor pertama di kampus terebut. Dirinya dianggap sebagai pelopor dari anak psikologi pendidikan dan gagasan-gagasannya juga
mempengaruhi psychoanalytic theory yang dikembangan oleh Sigismund S. Freud. Pada tanggal 24 April 1924 akhirnya Hall menutup usianya.
Jejak teori rekapitulasi pertama kali direkam pada masa Egyptian pharaoh psamtik I (664-610 SM), yang digunakan sebagai hipotesis tentang asal-usul bahasa. Konsep rekapitulasi pertama kali dirumuskan luar ilmu biologi.
38 Bermain, Permainan, dan Olahraga: Teori dan Aplikasi
Secara luas diadakan antara teori tradisional tentang asal-usul bahasa ( glottology ), yang diasumsikan sebagai premis bahwa pemakaian bahasa anak-anak memberikan wawasan tentang asal-usul dan evolusi. Gagasan ini direplikasi kembali pada tahun 1720 oleh Giambattista Vico dalam bukunya yang berpengaruh, yaitu Scienza Nuova . Ini pertama kali dirumuskan dalam ilmu biologi pada tahun 1790-an di antara para filsuf alam
Marcel Danesi merekomendasikan sehingga segera mendapatkan status hukum biogenetis.
Jerman dan
Teori rekapitulasi, juga disebut hukum biogenetis atau parallelism-embriologis dan sering dinyatakan dalam kalimat Ernst Haeckel “ ontogeny recapitulates phylogeny ” adalah hipotesis biologis umumnya mendeskripsikan bahwa dalam perkembangan dari embrio sampai dewasa, hewan melalui tahap-tahap yang menyerupai atau mewakili tahapan dalam evolusi leluhur terdahulu. Embrio juga berkembang dengan cara yang berbeda, dalam bidang biologi perkembangan teori rekapitulasi dipandang sebagai catatan sejarah bukan sebagai dogma. Dengan formulasi yang berbeda, gagasan-gagasan seperti itu telah diaplikasikan dan diperluas ke beberapa bidang ilmu, termasuk asal-usul bahasa, agama, biologi, pengetahuan, kegiatan mental, antropologi, teori pendidikan, dan psikologi perkembangan. Teori rekapitulasi masih dianggap rasional dan diaplikasikan oleh berbagai peneliti dalam bidang seperti studi tentang asal-usul bahasa, perkembangan kognitif, dan pengembangan perilaku dalam spesies hewan.
Implementasi teori rekapitulasi dalam psikologi perkembangan menjelaskan bahwa anak merupakan mata
Jusuf Blegur & M. Rambu P. Wasak 39 Jusuf Blegur & M. Rambu P. Wasak 39
melakukan kembali pengalaman-pengalaman yang sudah ada sebelumnya, sehingga kegiatan yang muncul bukanlah sesuatu yang asing bagi anak melainkan pengalaman motorik yang kental dengan sifat-sifat genetiknya. Meskipun secara motorik direplikasi, namun kegiatan bermain tidak dipandang sebagai bentuk kegiatan yang mengembangkan keterampilan insting masa depan, namun berfungsi berfungsi untuk menyingkirkan keterampilan insting primitif dan konservatif yang tidak perlu dibawa oleh keturunan lanjutan. Anak melewati serangkaian kegiatan bermain sesuai rekapitulasi tahapan budaya dalam bentuk perlombaan maupun pertandingan ataupun bersifat individual maupun regu.
baru,
malainkan
Contoh dari fungsi bermain untuk menghilangkan insting primitif adalah, akar pohon dalam budaya tertentu digunakan sebagai ritual adat, namun dalam perspektif ini akar tersebut meskipun direkapitulasi atau digunakan kembali namun bukan dengan tujuan ritual adat akan tetapi digunakan untuk kegiatan bermain, misalnya akar digunakan sebagai media dalam permainan tarik tambang. Selain itu, kegiatan berlari, berburu, memanjat, berenang yang dilakukan oleh leluhur
40 Bermain, Permainan, dan Olahraga: Teori dan Aplikasi 40 Bermain, Permainan, dan Olahraga: Teori dan Aplikasi
Gambar 2.4 Granville S. Hall (www.google.com)
5. Psychoanalytic theory : Sigismund S. Freud
Seorang ateis bernama lengkap Sigismund Schlomo Freud, lahir di Pribor, Republik Ceko pada tanggal 6 Mei 1856, melewati kehidupan normal seperti manusia lainnya dan pada usia yang ke-30 (tahun 1886) anak pasangan Amalia dan Jacob ini melepas masa lajangnya dengan menikahi seorang wanita bernama Martha Bernays, dalam pernikahannya Freud dikaruniai enam orang anak, yakni: Anna Freud, Ernest L. Freud, Sophie Freud, Oliver Freud, Jean M. Freud, dan Mathulde Freud. Freud meninggal di London pada tanggal 23 September 1939 yang terjadi secara
Jusuf Blegur & M. Rambu P. Wasak 41 Jusuf Blegur & M. Rambu P. Wasak 41
dipublikasikan pada tanggal 24 April 1923 oleh Internationaler Psycho-Analytischer Verlag (Vienna), W. W. Norton and Company.
Doktor kesehatan Viennese ini awalnya dilatih dalam bidang neurologi, yang kemudian terinspirasi dari karya- karya Charles Darwin yang menjelaskan perilaku manusia dalam hal evolusi. Atas kinerja dan karyanya yang fenomenal di bidang psikologi, Freud dinobatkan sebagai salah satu trailblazer ahli saraf moderen dan psikiater kritis asal Yahudi yang paling mempengaruhi berbagai pemikiran-pemikiran di abad tersebut. Freud merintis teknik baru untuk memahami perilaku manusia dan usahanya menghasilkan teori yang paling komprehensif tentang kepribadian dan psikoterapi. Pendekatan secara luas dan holistik untuk menyembuhkan neurosis dengan analisis psikologis, tidak hanya terbatas dalam metode investigasi proses mental dan metode terapi, tetapi juga untuk fungsi psikis.
Teori psikoanalisis Freud, memandang bermain sama halnya dengan fantasi atau lamunan. Dengan bermain anak dapat memproyeksikan ekspektasi, konflik, maupun pengalaman-pengalamannya yang menyenangkan maupun tidak menyenangkan dalam kehidupannya. Hal tersebut dilakukan sebagai upaya anak dalam memenuhi ekspektasi yang tidak dapat diwujudkan dalam kehidupan nyata dengan
42 Bermain, Permainan, dan Olahraga: Teori dan Aplikasi 42 Bermain, Permainan, dan Olahraga: Teori dan Aplikasi
Gambar 2.5 Sigismund S. Freud (www.google.com)
Contoh lainnya yang paling umum dan dirasakan, dan diamati oleh kita adalah pada perayaan hari ulang tahun
Jusuf Blegur & M. Rambu P. Wasak 43
(HUT) RI, di Provinsi NTT selalu melakukan pawai karnaval, dalam pawai ini juga sebenarnya telah mengimplementasikan teori Freud tersebut, di mana setiap partisipan akan bermain peran untuk memproyeksikan ekspektasinya kelak, sehingga ada yang berperan sebagai polisi, guru, hakim, petani, politisi, dsb. Dengan peran tersebut, anak terlihat begitu antusias untuk berpartipasi, meskipun mereka harus berjalan dengan jarak yang relatif panjang tanpa adanya pengeluhan, karena memang psikologis anak-anak tersebut telah tersalurkan secara baik dengan bermain peran tersebut (fantasi atau lamunan).
6. Cognitive theory : Jean Piaget
Filsuf, ilmuwan, psikolog, dan pendidik berkebangsaan Swiss ini lahir pada tanggal 9 Agustus 1986 di Neuchatel dari pasangan Arthur Piaget dan Rabecca Jackson. Ayahnya yang
berprofesi sebagai dosen di University of Neuchatel mendorong Piaget untuk aktif dan partisipatif dalam kegiatan-kegiatan akademik (membaca, menulis, dan meneliti). Sepanjang karirnya, Piaget dianugerahi gelar oleh kalangan ilmuwan lainnya sebagai seorang interaktionis dan juga konstruktivis. Piaget adalah salah satu figur penting dalam psikologi perkembangan, teori-teorinya dalam psikologi perkembangan yang menekankan pada unsur kesadaran kognitif masih diadaptasi oleh ilmuwan lainnya di seluruh belahan bumi sampai saat ini. Piaget akhirnya menutup usia pada tanggal 16 September 1980 di Jenewa, Swiss.
menjelaskan anak mengembangkan kemampuan berpikirnya menurut tahapan yang teratur dan sistematis. Proses berpikir anak merupakan
44 Bermain, Permainan, dan Olahraga: Teori dan Aplikasi
proses gradual, tahap demi tahap dari fungsi intelektual dari konkrit menuju abstrak. Pada tahapan perkembangan tertentu akan muncul skema atau struktur kognitif tertentu yang keberhasilannya pada setiap tahap sangat bergantung kepada pencapaian tahapan sebelumnya (Suyono & Hariyanto, 2011:83). Bermain berasal dari kegiatan anak dari tiga karakteristik mendasar dari modus pengalaman dan perkembangannya. Tiga karakteristik tersebut meliputi: asimilasi, akomodasi, dan ekuilibrasi. Asimilasi adalah proses kognitif di mana anak membentuk persepsi, konsep, atau pengalaman baru secara fisik (bermain) ke dalam skema yang sudah ada dalam pikiran. Akomodasi adalah pembentukan skema baru atau mengubah skema lama sehingga sesuai dengan rangsangan baru yang diterima anak dalam kegiatan bermain. Sedangkan ekuilibrasi adalah keseimbangan antara asimilasi dan akomodasi, di mana anak dapat mengintegrasikan rangsangan baru dengan skema kognitif yang ada di dalam pikirannya untuk mendapatkan keseimbangan kognitif dalam kegiatan bermain. Anak menciptakan sendiri pengetahuan tentang dunianya melalui interaksinya ketika bermain. Karena kegiatan bermain berhubungan dengan perkembangan kognitif maka perkembangan kognitif anak juga mempengaruhi kegiatan bermainnya sehingga adanya hubungan interaktif di antara kedua varibel tersebut.
Selanjutnya adapun implikasi teori perkembangan kognitif Piaget dalam bermain adalah sebagai berikut: a) Bahasa dan cara berpikir anak berbeda dengan orang dewasa, oleh sebab itu guru/ fasilitator menggunakkan bentuk komunikasi (bahasa) yang sesuai dengan karakteristik
Jusuf Blegur & M. Rambu P. Wasak 45 Jusuf Blegur & M. Rambu P. Wasak 45
Gambar 2.6 Jean Piaget (www.google.com)
7. Sociocultural theory : Lev Semyonovich Vygotsky
Suami Roza Noevna Smekhova ini lahir di Orsha, Belarusia pada tahun 1896 (17 November). Vygotsky menyelesaikan pendidikan sarjananya pada jurusan hukum di
46 Bermain, Permainan, dan Olahraga: Teori dan Aplikasi
Moscow State University (1913-1917). Setelah lulus, ia mulai mengajar di berbagai lembaga. Proyek penelitian besar Vygotsky pertama adalah pada tahun 1925 tentang seni psikologi. Beberapa tahun kemudian, ia mengejar karir sebagai seorang psikolog yang bekerja dengan Alexander Luria
dan berkolaborasi mengembangkan
dan Leontiev
Alexei
psikologi Vygotskian. Meskipun tidak memiliki pelatihan formal dalam psikologi tetapi dirinya terpesona dan terpikat untuk menekuni bidang psikologi dan menghasilkan beberapa karya ilmiahnya, misalnya: a) Thought and language (1962); b) Mind and society (1978); dan c) The psychology of art (1971). Gagasan-gagasannya dikembangkan untuk kepentingan ilmu pengetahuan baik di bidang pendidikan, psikologi, sosiologi, dsb. Pada tanggal 19 Juni tahun 1934 Vygotsky meninggal karena mengidap penyakit tuberkulosis (TBC).
pendekatan
Vygotsky terkenal karena menjadi seorang psikolog pendidikan dengan teori sosiokulturalnya. Teori ini menunjukkan bahwa interaksi sosial menyebabkan perubahan berkelanjutan dalam pemikiran dan perilaku anak-anak yang dapat bervariasi dari setiap kebudayaan. Pada dasarnya teori Vygotsky menunjukkan bahwa perkembangan bergantung pada interaksi antara budaya orang lain dan media-media untuk mengafirmasi pembentukan persepsi anak tentang dunianya sendiri. Ada tiga cara kebudayaan ditularkan kepada orang lain. Pertama adalah belajar meniru, di mana satu anak dapat meniru atau menyalin budaya anak lainnya pada saat bermain. Cara kedua adalah dengan belajar intruksi, di mana anak mengingat kembali instruksi dari fasilitator dan anak menggunakan intruksi untuk mengatur diri sendiri pada
Jusuf Blegur & M. Rambu P. Wasak 47 Jusuf Blegur & M. Rambu P. Wasak 47
Gambar 2.7
Lev S. Vygotsky (www.google.com) Empat prinsip dasar pengembangan sociocultal theory
adalah: a) Anak mengkontruksikan sendiri pengetahuannya;
b) Perkembangan tidak dapat dipisahkan dari konteks sosial;