36
b. Rasio Solvabilitas
Rasio solvabilitas adalah rasio untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jika perusahaan tersebut dilikuidasi. Rasio ini disebut juga
rasio leverage, yaitu menilai batasan perusahaan dalam meminjam uang. Rasio solvabilitas yang baik adalah maksimal 100. Artinya perusahaan banyak
mengandalkan modal dari dalam bukan hutang. Rasio yang digunakan untuk mengukur tingkat solvabilitas perusahaan dalam
penelitian ini sebagai berikut: 1
Debt to Assets Ratio Debt to assets ratio, yaitu total kewajiban terhadap asset. Rasio ini menekankan
pentingnya pendanaan hutang dengan jalan menunjukkan persentase aktiva perusahaan yang didukung oleh hutang. Rasio ini menyediakan informasi tentang
kemampuan perusahaan dalam mengadaptasi kondisi pengurangan aktiva akibat kerugian tanpa mengurangi pembayaran bunga pada kreditor. Nilai rasio yang
tinggi menunjukkan peningkatan dari resiko pada keditor berupa ketidakmampuan perusahaan dalam membayar senua kewajibannya. Dari pihak pemegang saham,
rasio yang tinggi akhirnya akan mengurangi pembayaran bunga yang tinggi yang pada akhirnya akan mengurangi pembayaran dividen. Rumusnya sebagai berikut:
Aktiva Total
Kewajiban Total
DAR =
Darsono dan Ashari,2005:54 Untuk menilai rasio ini faktor lain yang perlu dipertimbangkan adalah stabilitas
laba perusahaan. Pada perusahaan yang memiliki catatan laba yang stabil,
Universitas Sumatera Utara
37
peningkatan dalam hutang lebih bisa ditolerensi daripada perusahaan yang memiliki catatan laba yang tidak stabil.
2 Debt to Equity Ratio
Rasio ini menunjukkan persentase penyediaan dana oleh pemegang saham terhadap pemberi pinjaman. Semakin tinggi rasio, semakin rendah pendanaan
perusahaan yang disediakan oleh pemegang saham. Dari perspektif kemampuan membayar kewajiban jangka panjang, semakin rendah rasio akan semakin baik
kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka panjang. Rumusnya sebagai berikut:
ekuitas Total
Kewajiban Total
DER =
Darsono dan Ashari,2005:55 3
Long Term Debt to Equity Ratio Rasio ini merupakan perbandingan antara total hutang jangka panjang dengan
jumlah modal sendiri. Hutang jangka panjang didefenisikan sebagai hutang yang masa jatuh tempo pembayarannya diatas 1 tahun, umumnya 5 tahun atau lebih.
Semakin tinggi angka rasio ini, semakin besar pula resiko yang dihadapi oleh para kreditur jangka panjang.
Sendiri Modal
Panjang Jangka
Hutang LTDER
= Harahap,2006:135
Universitas Sumatera Utara
38
c. Rasio Profitabilitas