14
analisis ini dapat dengan cara membandingkan prestasi satu periode dibandingkan dengan periode sebelumnya sehingga diketahui kecenderungan selama periode
tertentu. Gambaran likuiditas, solvabilitas, profitabilitas, dan aktivitas akan
mempengaruhi kondisi keuangan perusahaan secara keseluruhan.
Sumber : Darsono dan Ashari 2005:51, diolah penulis
Gambar 1.2. : Kerangka Konseptual
E. Metode Penelitian 1.
Batasan Operasional
Penelitian dilakukan dengan menggunakan 4 jenis rasio keuangan, yaitu rasio likuiditas, solvabilitas, profitabilitas, dan aktivitas dalam kurun waktu 5
tahun berdasarkan data laporan keuangan PDAM Tirtauli tahun 2001 sampai dengan tahun 2005.
2. Defenisi Operasional Penelitian
a. Rasio Likuiditas
Rasio likuiditas adalah rasio yang bertujuan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendek. Perusahaan yang mampu
Rasio-rasio Keuangan 1.
Likuiditas 2.
Solvabilitas 3.
Profitabilitas 4.
Aktivitas Kondisi Keuangan
Perusahaan
Universitas Sumatera Utara
15
membayar kewajiban jangka pendeknya tepat waktu berarti bahwa perusahaan tersebut mempunyai alat pembayaran berupa aktiva lancar yang lebih besar
daripada hutang lancar. Rasio likuiditas yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1 Rasio Lancar Current Ratio
Rasio lancar, yaitu kemampuan aktiva lancar perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek dengan aktiva lancar yang dimiliki. Rumusnya sebagai
berikut:
Lancar Kewajiban
Lancar Aktiva
CR =
Darsono dan Ashari,2005:52 2
Quick Test Ratio Quick Test Ratio, yaitu kemampuan aktiva lancar minus persediaan untuk
membayar kewajiban lancar. Rumusnya sebagai berikut:
Lancar Kewajiban
Persediaan -
Lancar Aktiva
QTR =
Darsono dan Ashari,2005:52 3
Rasio Modal Kerja Bersih Net Working Capital Rasio modal kerja bersih digunakan untuk mengetahui rasio modal bersih
terhadap kewajiban lancar. Rumusnya sebagai berikut:
Lancar Kewajiban
Lancar Kewajiban
Lancar Aktiva
NWC −
= Darsono dan Ashari,2005:53
Universitas Sumatera Utara
16
4 Cash Ratio
Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan membayar hutang lancarnya dengan kas atau yang setara kas. Penggunaan cash ratio juga mengasumsikan
piutang sebagai komponen yang kurang liquid.
Lancar Kewajiban
Efek Kas
Ratio Cash
+ =
Sawir,2005:10
b. Rasio Solvabilitas
Rasio solvabilitas adalah rasio untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jika perusahaan tersebut dilikuidasi. Rasio ini disebut juga
rasio leverage, yaitu menilai batasan perusahaan dalam meminjam uang. Rasio yang digunakan untuk mengukur tingkat solvabilitas perusahaan dalam
penelitian ini sebagai berikut:
1 Debt to Assets Ratio
Debt to Assets Ratio, yaitu total kewajiban terhadap asset. Rasio ini menekankan pentingnya pendanaan hutang dengan jalan menunjukkan persentase aktiva
perusahaan yang didukung oleh hutang. Rumusnya sebagai berikut:
Aktiva Total
Kewajiban Total
DAR =
Darsono dan Ashari,2005:54 2
Debt to Equity Ratio Rasio ini menunjukkan persentase penyediaan dana oleh pemegang saham
terhadap pemberi pinjaman. Semakin tinggi rasio, semakin rendah pendanaan perusahaan yang disediakan oleh pemegang saham. Rumusnya sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
17
ekuitas Total
Kewajiban Total
DER =
Darsono dan Ashari,2005:54 3
Long Term Debt to Equity Ratio Rasio ini merupakan perbandingan antara total hutang jangka panjang
dengan jumlah modal sendiri. Hutang jangka panjang didefenisikan sebagai hutang yang masa jatuh tempo pembayarannya diatas 1 tahun, umumnya 5 tahun
atau lebih. Semakin tinggi angka rasio ini, semakin besar pula resiko yang dihadapi oleh para kreditur jangka panjang.
Sendiri Modal
Panjang Jangka
Hutang LTDER
= Harahap,2006:135
b. Rasio Profitabilitas