Rasio Likuiditas Pengelompokan Rasio Keuangan

33 e. Jika dua perusahaan dibandingkan bisa saja teknik dan standar akuntansi yang dipakai tidak sama. Oleh karenanya jika dilakukan perbandingan bisa menimbulkan kesalahan. Keterbatasan analisis rasio yakni apabila dibandingkan rasio satu perusahaan dengan perusahaan lain bisa berakibat interpretasi yang berbeda karena penggunaan metode yang berbeda dan bahkan bisa merupakan hasil manipulasi, tidak bisa dikatakan bahwa suatu rasio perusahaan lebih bagus dari perusahaan lainnya tanpa adanya analisis yang mendalam, sulit mengidentifikasi kategori perusahaan dari perusahaan yang dianalisis apabila perusahaan tersebut bergerak di beberapa bidang usaha. Namun, walaupun demikian analisis rasio tetap merupakan alat yang dapat dipakai sebagai pedoman untuk membantu mengevaluasi kondisi keuangan perusahaan.

2. Pengelompokan Rasio Keuangan

a. Rasio Likuiditas

Rasio likuiditas adalah rasio yang bertujuan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendek. Perusahaan yang mampu membayar kewajiban jangka pendeknya tepat waktu berarti bahwa perusahaan tersebut mempunyai alat pembayaran berupa aktiva lancar yang lebih besar daripada hutang lancar. Rasio likuiditas yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1 Rasio Lancar Current Ratio Rasio lancar, yaitu kemampuan aktiva lancar perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek dengan aktiva lancar yang dimiliki. Likuiditas jangka Universitas Sumatera Utara 34 pendek ini penting karena masalah arus kas jangka pendek bisa mengakibatkan perusahaan bangkrut. Current ratio yang baik adalah antar 100 sampai dengan 200. Diatas 200 berarti banyak aktiva yang menganggur. Rumusnya sebagai berikut: Lancar Kewajiban Lancar Aktiva CR = Darsono dan Ashari,2005:52 Semakin tinggi rasio lancar seharusnya semakin besar kemampuan perusahaan untuk mambayar kewajiban jangka pendek. Tetapi rasio lancar yang terlalu tinggi juga menunjukkan manajemen yang buruk atas sumber likuiditas. Kelebihan dalam akiva lancar seharusnya digunakan untuk membayar dividen, membayar hutang jangka panjang, atau untuk investasi yang bisa menghasilkan tingkat kembalian lebih. Dalam melihat rasio lancar, analisis juga harus memperhatikan kondisi dan lingkungan perusahaan seperti rencana manajemen, sektor industri, dan kondisi ekonomi makro secara umum. 2 Quick Test Ratio Quick Test Ratio, yaitu kemampuan aktiva lancar minus persediaan untuk membayar kewajiban lancar. Rasio ini memberikan indikator yang lebih baik dalam melihat likuiditas perusahaan dibandingkan dengan rasio lancar, karena penghilangan unsur persediaan memerlukan jangka waktu yang agak lama untuk dikonversi menjadi kas, Pembayaran dimuka kadang-kadang juga tidak bisa dikonversi menjadi kas. Rumusnya sebagai berikut: Lancar Kewajiban Persediaan - lancar Aktiva QTR = Darsono dan Ashari,2005:52 Universitas Sumatera Utara 35 Dalam menganalisis rasio cepat, faktor lain yang perlu dipertimbangkan adalah sektor usaha dan lingkungan industri dari perusahaan. 3 Net Working Capital Rasio Modal Kerja Bersih Rasio modal kerja bersih digunakan untuk mengetahui rasio modal bersih terhadap kewajiban lancar. Rumusnya sebagai berikut: Lancar Kewajiban Lancar Kewajiban Lancar Aktiva NWC − = Darsono dan Ashari,2005:53 4 Cash Ratio Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan membayar hutang lancarnya dengan kas atau yang setara kas. Penggunaan cash ratio juga mengasumsikan piutang sebagai komponen yang kurang liquid. Ukuran ini umumnya dipergunakan dalam kondisi perekonomian yang sulit, karena perusahaan akan mengalami kesulitan mengumpulkan piutang dalam kondisi resesi. Karena itu yang dianggap mampu melunasi kewajiban jangka pendek hanyalah kas dan surat-surat berharga. Dalam situasi seperti inilah, cash ratio dianggap lebih mampu menunjukkan kondisi likuiditas perusahaan secara lebih aktual. Cash ratio yang dianggap ideal bagi perusahaan adalah sekitar 5-10. Lancar Hutang Efek Kas Ratio Cash + = Sawir,2005:10 Universitas Sumatera Utara 36

b. Rasio Solvabilitas