Pengertian Laporan Keuangan Laporan Keuangan

23

BAB II URAIAN TEORITIS

A. Penelitian Terdahulu

Penulis mencatat penelitian tentang kondisi keuangan perusahaan melalui aspek rasio finansial. Tiarma 2007 dengan judul ”Analisis Laporan Keuangan Melalui Aspek Ratio Financial Pada PT. Asuransi Jiwasraya Persero Medan Regional Office” melalui analisis rasio likuiditas, solvabilitas, aktivitas, dan rentabilitas, menemukan bahwa likuiditas perusahaan secara umum sudah sangat baik, namun tingkat current ratio-nya terlalu tinggi karena aktiva yang terlalu besar yang menunjukkan banyaknya dana yang menganggur. Rasio solvabilitas relatif stabil dan cenderung semakin meningkat, perusahaan mempunyai aktiva dan ekuitas yang tinggi untuk mendanai hutang perusahaan. Rasio aktivitas secara umum mengalami fluktuasi dan cenderung semakin menurun. Rasio profitabilitas mengalami fluktuasi dan cenderung semakin menurun. Dapat disimpulkan bahwa rasio profitabilitas perusahaan kurang baik dimana pada tahun 2001 dan 2005 perusahaan mengalami kerugian.

B. Laporan Keuangan

1. Pengertian Laporan Keuangan

Laporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi yang dibutuhkan pihak-pihak berkepentingan dalam pengambilan keputusan ekonomi. Dari laporan keuangan bisa diperoleh informasi mengenai kinerja perusahaan, posisi keuangan perusahaan serta perubahan posisi keuangan perusahaan tersebut. 15 Universitas Sumatera Utara 24 Ada beberapa pengertian laporan keuangan menurut para ahli, yaitu: a. Laporan keuangan adalah laporan yang menggambarkan kondisi keuangan dan hasil usaha suatu perusahaan pada saa tertentu atau jangka waktu tertentu Harahap, 2006:105. b. Laporan Keuangan merupakan ikhtisar mengenai keadaan keuangan suatu perusahaan pada saat tertentu Martono, 2001:51. c. Laporan keuangan adalah laporan yang diterbitkan setiap tahun oleh perusahaan kepada para pemegang saham. Laporan ini berisi laporan keuangan dasar dan opini manajemen atas operasi perusahaan selama operasi perusahaan selama tahun lalu dan prospek perusahaan dimasa depan Bringham Housten, 2001:38. d. Laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi dengan pihak-pihak yang berkepentingan denagn kondisi keuangan dan hasil operasi Djarwanto, 2001:2. Berdasarkan beberapa pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya laporan keuangan merupakan daftar yang memuat kondisi keuangan perusahaan yang dibuat pada akhir periode. Daftar tersebut dibuat berdasarkan aktivitas yang dilakukan perusahaan selama suatu periode tertentu. Laporan keuangan dapat menggambarkan posisi keuangan perusahaan, hasil usaha perusahaan dalam suatu periode, dan arus dana kas perusahaan dalam periode tertentu. Laporan keuangan inilah yang menjadi bahan sarana Universitas Sumatera Utara 25 informasi bagi analis dalam proses pengambilan keputusan, sehingga dilakukan analisis terhadap laporan keuangan perusahaan. 2. Pembagian Laporan Keuangan Laporan keuangan menurut Harahap 2006:4 terdiri dari: a. Daftar neraca yang menggambarkan posisi keuangan perusahaan pada satu tanggal tertentu. Neraca menggambarkan posisi harta, utang, dan modal pada tanggal tertentu. b. Perhitungan laba rugi yang menggambarkan jumlah, biaya, labarugi perusahaan pada suatu periode tertentu. Laba rugi menggambarkan hasil yang diterima perusahaan selama periode tertentu serta biaya-biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkan hasil tersebut serta labanya. c. Laporan dan sumber penggunaan dana. Disini dimuat sumber dana dan pengeluaran perusahaan selama satu periode. Dana bisa diartikan kas bisa juga modal kerja. d. Laporan arus kas, merupakan ikhtisar arus kas masuk dan arus kas keluar yang dalam format laporannya dibagi dalam kelompok-kelompok kegiatan operasi, kegiatan investasi, dan kegiatan pembiayaan. 3. Tujuan Laporan Keuangan Laporan keuangan disusun untuk memenuhi kepentingan berbagai pihak. Tujuan utama laporan keuangan yaitu menyediakan informasi atas kondisi keuangan perusahaan pada pihak yang membutuhkan. Laporan keuangan disusun Universitas Sumatera Utara 26 untuk memenuhi kebutuhan bersama oleh sebagian besar pemakainya, yang secara umum menggambarkan pengaruh keuangan dari kejadian masa lalu. Dalam SAK Standar Akuntansi Keuangan, 2004:4 disebutkan bahwa: ”Tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang menyediakan posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi”. 4.Keterbatasan Laporan Keuangan Keterbatasan laporan keuangan menurut SAK Standar Akuntansi Keuangan dalam Harahap 2006:17 : a. Laporan keuangan bersifat historis, yaitu merupakan laporan atas kejadian yang telah lewat bukan masa kini, sehingga laporan keuangan tidak dapat dianggap sebagai satu-satunya sumber informasi dalam proses pengambilan keputusan ekonomi apalagi untuk meramalkan masa depan atau menentukan nilai perusahaan saat ini. b. Laporan keuangan bersifat umum, dan bukan dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan pihak tertentu atau pihak khusus saja seperti untuk pihak yang akan membeli perusahaan. c. Proses penyusunan laporan keuangan tidak luput dari penggunaan taksiran dan berbagai pertimbangan. d. Akuntansi hanya melaporkan informasi yang material. e. Laporan keuangan bersifat konservatif dalam menghadapi ketidakpastian. Universitas Sumatera Utara 27 f. Laporan keuangan lebih menekankan pada makna ekonomis suatu peristiwatransaksi daripada bentuk hukumnya formalitas. g. Laporan keuangan disusun dengan menggunakan istilah-istilah teknis, dan pemakai laporan diasumsikan memahami bahasa teknis akuntansi dan sifat dari informasi yang dilaporkan. h. Adanya berbagai alternatif metode akuntansi yang dapat digunakan menimbulkan variasi dalam pengukuran sumber-sumber ekonomis dan tingkat kesuksesan antar perusahaan. i. Informasi yang bersifat kualitatif dan fakta yang tidak dapat dikuantifikasikan umumnya diabaikan. 5. Pihak-pihak yang Berkepentingan Terhadap Laporan Keuangan Selain sebagai alat pertanggungjawaban, informasi keuangan diperlukan sebagai dasar pengambilan keputusan ekonomi. Para pengguna laporan keuangan dalam Darsono dan Ashari 2005:11 sebagai berikut: a. Investor atau Pemilik Pemilik perusahaan menanggung risiko atas harta yang ditempatkan pada perusahaan. Pemilik membutuhkan informasi untuk menilai apakah perusahaan memiliki kemampuan membayar dividen. Disamping itu untuk menilai apakah investasinya akan tetap dipertahankan atau dijual. Bagi calon pemilik, laporan keuangan dapat memberikan informasi mengenai kemungkinan penempatan investasi dalam perusahaan. Universitas Sumatera Utara 28 b. Pemberi Pinjaman Kreditur Pemberi pinjaman membutuhkan informasi keuangan guna memutuskan memberi pinjaman dan kemampuan membayar angsuran pokok dan bunga pada saat jatuh tempo. Jadi, kepentingan kreditor terhadap perusahaan mampu membayar hutangnya kembali atau tidak. c. Pemasok Pemasok memerlukan informasi keuangan untuk menentukan besarnya penjualan kredit yang diberikan kepada perusahan pembeli dan kemampuan membayar pada saat jatuh tempo. d. Pelanggan Dalam beberapa situasi, pelanggan sering membuat kontrak jangka panjang dengan perusahaan, sehingga perlu informasi mengenai kesehatan keuangan perusahaan yang akan melakukan kerja sama. e. Karyawan Karyawan dan serikat buruh memerlukan informasi keuangan guna menilai kemampuan perusahaan untuk mendatangkan laba dan stabilitas usahanya. Dalam hal lain, karyawan membutuhkan informasi untuk menilai kelangsungan hidup perusahaan sebagai tempat menggantungkan hidupnya. f. Pemerintah Informasi keuangan bagi pemerintah digunakan untuk menentukan kebijakan dalam bidang ekonomi, misalnya alokasi sumber daya, UMR, pajak, pungutan, serta bantuan. Universitas Sumatera Utara 29

C. Analisis Laporan Keuangan