40
Ekuitas Rata
- Rata
Bersih Laba
ROE =
Darsono dan Ashari,2005:57 Rasio ini menunjukan kesuksesan manajemen dalam memaksimalkan tingkat
pengembalian pada pemegang saham. Semakin tinggi rasio ini akan semakin baik karena memberikan tingkat kembalian yang lebih besar pada pemegang saham.
d. Rasio Aktivitas
Rasio aktivitas mengukur seberapa efektif perusahaan memanfaatkan semua sumber daya yang ada pada pengendaliannya. Rasio ini digunakan dengan
membandingkan penjualan dengan berbagai investasi dalm aktiva sehingga kita dapat mengetahui seberapa lancar jalannya kegiatan operasional perusahaan
sehari-hari. 1
Receivable Turnover Receivable turnover adalah penjualan bersih dibagi rata-rata piutang dagang.
Rasio ini menggambarkan kualitas piutang perusahaan dan kesuksesan perusahaan dalam penagihan piutang yang dimiliki. Akan tetapi, rasio yang terlalu tinggi juga
bisa mengakibatkan pelanggan lari karena kebijakan kredit yang terlalu ketat. Rasio ini bisa juga dijadikan dasar untuk pemberian kebijakan kredit yang dapat
meningkatkan jumlah penjualan dengan memperhitungkan kerugian piutang yang tidak tertagih. Rumusnya sebagai berikut:
Dagang Piutang
Rata Rata
Bersih Penjualan
RT −
= Darsono dan Ashari, 2005:59
Universitas Sumatera Utara
41
2 Rata-rata Penerimaan Piutang
Rata-rata penerimaan piutang adalah jumlah hari dalam setahun 365 dibagi receiable turnover. Dengan melihat rasio ini, kita bisa melihat dalam jangka
waktu berapa hari piutang akan bisa diubah menjadi kas atau ditagih. Rumusnya sebagai berikut:
Turnover Receivable
365 RPP
=
Darsono dan Ashari,2005:59 Rasio penerimaan piutang yang terlalu panjang akan mengakibatkan kerugian bagi
perusahaan karena banyaknya aktiva yang menganggur. Aspek lain yang harus dipertimbangkan untuk mengurangi penerimaan piutang adalah penurunan
penjualan dan kerugian dari piutang tidak tertagih. 3
Total Assets Turnover Total assets turnover adalah penjualan dibagi rata-rata total aktiva. Kemampuan
perusahaan dalam menggunakan aktiva yang dimiliki untuk menghasilkan penjualan digambarkan dalam rasio ini. Dengan melihat rasio ini, kita bisa
mengetahui efektivitas penggunaan aktiva dalam menghasilkan penjualan. Rumusnya sebagai berikut:
Aktiva Total
Rata Rata
Bersih Penjualan
TAT −
= Darsono dan Ashari,2005:60
Universitas Sumatera Utara
42
BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
A. Sejarah Singkat Perusahaan
PDAM Tirtauli Kotamadya Pematangsiantar merupakan perusahaan daerah yang menyelenggarakan pengelolaan air minum untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakat yang mencakup aspek sosial, kesehatan, dan pelayanan umum. Perusahaan ini didirikan pada tanggal 30 Maret 1978 berdasarkan
Peraturan Daerah No.9 tahun 1976 Seri B No.13 sesuai dengan Keputusan Walikotamadya Pematangsiantar.
Sejalan dengan letaknya Kotamadya Pematangsiantar yang dikelilingi oleh perkebunan-perkebunan, penyediaan air minum dikuasai sepenuhnya oleh
perkebunan Siantar Estate. Pada tahun 1916 Perkebunan Siantar Estate membangun penangkap umbul mata air Simarito dengan debit air ± 13 literdetik.
Melihat perkembangan kota akan air bersih, Pemerintah Belanda pada tahun 1920 mengambil alih pengelolaan air minum. Perkebunan Siantar Estate
yang dijadikan perusahaan air kota yang disebut dengan nama “Gemeente Water Leiding Bedriff” yangn salah satu tujuan utama dari perusahaan kota tersebut
adalah untuk memenuhi kebutuhan air minum terhadap penduduk kota dan tetap memberikan air kepada perkebunan. Dalam rangka memenuhi kebutuhan air
minum, pihak Pemerintah Belanda pada tahun 1940 membangun sumur bor yang terletak di jalan Sabang Meruke dengan debit ± 4,1 literdetik dan tahun 1943
dibangun Bronkaptering Umbul Pancur Lima dengan debit ± 14 literdetik.
34
Universitas Sumatera Utara