Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa tanggapan responden terhadap kualitas pelayanan berdasarkan jaminan, sebanyak 8 orang 10,8
berpendapat sangat tidak baik tentang ketersediaan dokter spesialis, 58 orang 78,4 berpendapat normal tentang perawat terdidik dan mampu melayani pasien, 18 orang
24,3 berpendapat sangat tidak baik tentang perilaku dokter menimbulkan rasa aman, 10 orang 13,5 berpendapat sangat tidak baik tentang kesopanan perawat
terhadap pasien, 69 orang berpendapat tidak baik tentang perilaku petugas administrasi menimbulkan rasa nyaman dan adil, 13 orang 17,6 berpendapat
sangat tidak baik tentang keramahan sikap perawat, 33 orang 27,0 berpendapat baik tentang biaya perawatan terjangkau, dan 16 orang 21,6 berpendapat sangat
tidak baik tentang menjaga kerahasiaan pasien.
4.4.5. Kualitas Pelayanan Berdasarkan Empati Emphaty
Tanggapan responden terhadap kualitas pelayanan kesehatan berdasarkan empati, dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 4.9 Distribusi Frekuensi Tanggapan Pasien Terhadap Empati Tanggapan Responden
Jumlah No Empati
STB TB N B SB N
1. Pelayanan secara
individu 10 13,5
4 5,4 53 71,6 5 6,8 2 2,7 74 100 2. Perawat
mamperhatikan kebutuhan pribadi
pasien 7 9,5
3 4,1 54 73,0 8 10,8
2 2,7 74 100
3. Kebutuhan spesifik
pasien tepenuhi 21 28,4 21 28,4 3 4,1 26 35,1 3 4,1 74 100
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.9 Lanjutan Tanggapan Responden
Jumlah No Empati
STB TB N B SB N
4. Waktu untuk
konsultasi keluarga pasien terpenuhi
16 21,6 10 13,5 29 39,2 12 16,2 7 9,5 74 100 5. Penyediaan
fasilitas yang dibutuhkan
pasien 9 12,2 58 78,4 1 1,4
5 6,8 1 1,4 74 100 Sumber : Hasil Penelitian, 2009
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa tanggapan responden terhadap kualitas pelayanan berdasarkan empati, sebanyak 10 orang 13,5
berpendapat sangat tidak baik tentang pelayanan secara individu, 7 orang 9,5 berpendapat sangat tidak baik tentang petugas memperhatikan kebutuhan pribadi
pasien, 21 orang 28,4 berpendapat sangat tidak baik tentang kebutuhan spesifik pasien terpenuhi, 16 orang 21,6 berpendapat sangat tidak baik tentang waktu
untuk konsultasi keluarga pasien terpenuhi, dan 58 orang 78,4 berpendapat tidak baik tentang penyediaan fasilitas yang dibutuhkan pasien.
4.5. Hubungan Kualitas Pelayanan Kesehatan dengan Kepuasan Pasien Rawat
Inap Di Puskesmas Kota Medan
Untuk menguji hubungan variabel independen terhadap variabel dependen secara parsial dilakukan analisis bivariat. Variabel independen terdiri dari lima
variabel lebih dari satu variabel dan variabel mempunyai skala interval. Untuk itu
data dianalisis dengan menggunakan Uji Korelasi Pearson Product Moment.
Universitas Sumatera Utara
4.5.1. Hubungan Bukti Fisik dengan Kepuasan Pasien
Hubungan bukti fisik terhadap kepuasan pasien dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 4.10. Hasil Analisis Hubungan Bukti Fisik dengan Kepuasan Pasien Kepuasan Pasien
No. Kualitas Bukti Fisik
Tidak Puas Puas
P
1. Tidak Berkualitas
13 17,6
9 12,2
2. Berkualitas
26 35,1
26 35,1
0,481 Sumber : Hasil Penelitian, 2009
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa persentase responden yang tidak puas dan puas adalah sama. Berdasarkan hasil uji statistik, diketahui tidak ada
hubungan bukti fisik dengan kepuasan pasien rawat inap di Puskesmas Kota Medan dengan niilai p=0,481p0,05.
4.5.2. Hubungan Keandalan dengan Kepuasan Pasien