Pihak-pihak yang Berhak Atas Ganti Rugi

mengandung resiko berbahaya yang sangat tinggi, akan tetapi tanpa keinginannya dapat merasakan akibat buruk dari aktivitas tersebut. Prinsip kedua yang terdapat dalam konvensi adalah prinsip pertanggungjawaban atas dasar kesalahan Liability based on fault. Prinsip ini diberlakukan bila kerugian itu terjadi bukan di permukaan Bumi dan di udara, akan tetapi kerugian terjadi di ruang angkasa yakni dalam hal benda angkasa tersebut merugikan negara lain karena telah merusak atau menabrak benda angkasa milik negara peluncur lainnya yang telah ditempatkan pada orbitnya.

C. Pihak-pihak yang Berhak Atas Ganti Rugi

Untuk mengetahui siapa-siapa yang berhak menuntut dan memperoleh ganti rugi atas kerugian yang disebabkan oleh objek ruang angkasa milik negara peluncur, maka perlu mengetahui dalam ketentuan konvensi tentang kerugian yang dapat dipertanggungjawabkan. Artikel I ayat a dari Liability Convention 1972 dinyatakan bahwa : 64 Berdasarkan artikel I ayat a di atas maka kerugian yang dapat dipertanggungjawabkan adalah kerusakan yang diderita oleh orang secara individu atau kerugian yang berkaitan dengan rusaknya kesehatan orang, the term damage means loss of life, personal injury or other impairment of health; or loss of or damage to property of States or of persons, natural or juridicial, or property of international intergovernmentental organization”. 64 Ibid, Hal. 44 kehilangan, rusaknya harta benda milik negara atau milik pribadi, milik badan hukum atau harta benda milik organisasi internasional antar pemerintah. Dengan demikian jelaslah bahwa yang berhak atas ganti rugi adalah mereka yang secara nyata dirugikan yaitu 65 1. Orang secara individu; : 2. Negara; 3. Badan Hukum; 4. Organisasi Internasional antarpemerintah. Mengenai orang secara individu, badan hukum nasional, maka tuntutan ganti rugi itu harus dilakukan melalui negaranya atau diwakili oleh negaranya. Mereka-mereka yang berhak atas ganti rugi itu tidak dapat melaksanakan haknya untuk menuntut ganti rugi dalam hal kerugian tersebut disebabkan oleh benda angkasa yang diluncurkan oleh negaranya sendiri atau dalam hal mereka turut serta hadir di dalam peluncuran karena adanya undangan dari negara peluncur. Mengenai kekecualian dalam penuntutan ganti rugi ini dinyatakan di dalam artikel VII Space Liability Convention 1972 sebagai berikut : 66 a. Nationals of that Launching State Warganegara dari Negara peluncur; The provisions of this Convention shall not apply to damage caused by a space object of launching state to Ketentuan Konvensi ini tidak berlaku untuk kerusakan yang disebabkan oleh benda antariksa negara peluncuran: 65 Ibid, Hal. 45 66 Ibid, Hal. 45 b. Foreign Nationals during such time as they are participating in the operation of the space object from the time of its launching or at any stage thereafter until its descent, or during such time as they are in the immediate vicinity of a planned launching or recovery area as the result of an invitation by launching state warga negara asing selama mereka pada waktu tertentu ikut melakukan operasi kegiatan pada saat objek ruang angkasa tersebut diluncurkan atau sampai saat setiap tingkatan objek ruang angkasa tersebut dilepaskan atau selama jangka waktu secepat mungkin berada di sekitar tempat perencanaan peluncuran atau tempat penemuan kembali karena adanya undangan dari negara peluncur tersebut. Dengan adanya ketentuan sebagaimana tercantum dalam artikel VII Space Liability Convention 1972 itu maka jelaslah bahwa warga negara dari negara peluncur kehilangan hak untuk memperoleh ganti rugi, demikian pula warga negara asing selama mereka pada waktu tertentu ikut melakukan operasi kegiatan pada saat objek ruang angkasa tersebut diluncurkan atau sampai saat setiap tingkatan objek ruang angkasa tersebut dilepaskan atau selama jangka waktu secepat mungkin berada di sekitar tempat perencanaan peluncuran atau tempat penemuan kembali karena adanya undangan dari negara peluncur tersebut.

D. Tuntutan Ganti Rugi