b. Foreign Nationals during such time as they are participating in the
operation of the space object from the time of its launching or at any stage thereafter until its descent, or during such time as they are in the
immediate vicinity of a planned launching or recovery area as the result of an invitation by launching state warga negara asing selama mereka pada
waktu tertentu ikut melakukan operasi kegiatan pada saat objek ruang angkasa tersebut diluncurkan atau sampai saat setiap tingkatan objek ruang
angkasa tersebut dilepaskan atau selama jangka waktu secepat mungkin berada di sekitar tempat perencanaan peluncuran atau tempat penemuan
kembali karena adanya undangan dari negara peluncur tersebut. Dengan adanya ketentuan sebagaimana tercantum dalam artikel VII Space
Liability Convention 1972 itu maka jelaslah bahwa warga negara dari negara peluncur kehilangan hak untuk memperoleh ganti rugi, demikian pula warga
negara asing selama mereka pada waktu tertentu ikut melakukan operasi kegiatan pada saat objek ruang angkasa tersebut diluncurkan atau sampai saat setiap
tingkatan objek ruang angkasa tersebut dilepaskan atau selama jangka waktu secepat mungkin berada di sekitar tempat perencanaan peluncuran atau tempat
penemuan kembali karena adanya undangan dari negara peluncur tersebut.
D. Tuntutan Ganti Rugi
Untuk memperoleh ganti rugi atas kerugian yang diakibatkan oleh objek ruang angkasa, maka pihak-pihak yang berhak atas ganti rugi tersebut harus
melakukan tuntutan terhadap negara peluncur melalui negaranya.
Mengenai hal ini, Space Liability Convention 1972 memberikan suatu ketentuan, yaitu :
67
1. Suatu tuntutan kompensasi atas kerugiankerusakan harus dilakukan terhadap
negara peluncur melalui saluran diplomatik. Jika suatu negara tidak mempunyai hubungan diplomatik dengan negara peluncur, maka pengajuan
tuntutan dapat diajukan melalui permohonan negara lain untuk melakukan penuntutan terhadap negara peluncur atau melalui cara-cara lain berdasarkan
konvensi untuk kepentingan penuntutan demikian. Tuntutan dapat juga dilakukan melalui Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk
kepentingan negara penggugat dan negara peluncur dimana keduanya adalah anggota dari Perserikatan Bangsa-Bangsa, artikel IX;
2. Suatu tuntutan untuk kompensasi atas kerusakan yang diderita dapat diajukan
kepada negara peluncur tidak lebih dari satu tahun sejak tanggal terjadinya kerusakankerugian atau sejak diketahuinya adanya ciri-ciri negara peluncur
harus bertanggung jawab, artikel X ayat 1; 3.
Kompensasi yang harus dibayar oleh negara peluncur sebagai negara yang bertanggung jawab atas kerusakankerugian yang diderita berdasarkan
konvensi, harus sesuai prinsip hukum internasional serta prinsip persamaan derajat dan keadilan, artikel XII;
4. Jika negara penuntut dan negara pembayar kompensasi berdasarkan konvensi
setuju mengenai bentuk lain dari kompensasi, maka kompensasi demikian harus dibayarkan berdasarkan mata uang dari negara penuntut atau jika negara
67
Ibid, Hal. 46
itu mengajukan permohonan bahwa mata uang tersebut adalah mata uang dari negara yang membayar kompensasi, artikel XIII;
5. Dengan kehendak masing-masing pihak yang berkaitan dengan penuntutan dan
menyatakan bilamana penyelesaian suatu tuntutan tidak dapat dicapai melalui perundingan diplomatik, maka dalam jangka waktu satu tahun dari sejak
tanggal pemberitahuan negara penuntut kepada negara peluncur, maka masing- masing pihak berhubungan dengan suatu Komisi Penuntut yang dapat
dilakukan melalui permohonan salah satu pihak, artikel XIV; 6.
Komisi Penuntut harus mempunyai kompensasi yang terdiri dari tiga anggota, satu ditunjuk oleh negara penuntut, satu lagi oleh negara peluncur dan yang
satunya adalah anggota dari pihak ketiga. Ketua komisi dapat dipilih oleh pihak-pihak yang mengadakan persetujuan
kerja sama dalam jangka waktu dua bulan. Jika dalam persetujuan itu tidak dapat dipilih seorang ketua, maka salah satu pihak dapat mengajukan
permintaan kepada Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk menunjuk ketua dalam jangka waktu tidak lebih dari dua bulan, artikel XV.
Komisi penuntut akan memutuskan melalui jasa-jasa baik bagi suatu penuntutan untuk pembayaran kompensasi dan menentukan jumlah
kompensasi yang harus dibayar sejauh hal itu memungkinkan, artikel XVIII. Keputusan Komisi merupakan keputusan akhir dan mengikat jika telah
disetujui oleh masing-masing pihak, artikel XIX ayat 2. 7.
Tidak satu pun ketentuan dari konvensasi akan menghalangi suatu negara atau individu maupun badan hukum untuk melakukan penuntutan dihadapan
MahkamahPeradilan atau Peradilan Administratif atau Badan Peradilan lainnya terhadap negara peluncur, artikel XI ayat 2.
E. Implementasi Penanganan dan Penyelesaian Kasus