Pengendalian Emisi Gas Buang

merupakan senyawa yang tidak berbau, tidak berasa dan pada suhu udara normal berbentuk gas yang tidak bewarna. Gas ini akan dihasilkan bila karbon yang terdapat dalam bahan bakar kira – kira 85 dari berat dan sisanya hidrogen terbakar tidak sempurna karena kekurangan oksigen. Hal ini terjadi bila campuran udara bahan bakar lebih gemuk dari pada campuran stoikiometris, dan terjadi selama idling pada beban rendah atau pada output maksimum. Karbon monoksida tidak dapat dihilangkan jika campuran udara bahan bakar gemuk. Bila campuran kurus karbon monoksida tidak terbentuk. d Nitrogen Oksida NOx Senyawa nitrogen oksida yang sering menjadi pokok pembasan dalam masalah polusi udara adalah NO dan NO 2 . Kedua senyawa ini terbuang langsung ke udara bebas dari hasil pembakaran bahan bakar. Nitrogen monoksida NO merupakan gas yang tidak bewarna dan tidak berbau sebaliknya nitrogen dioksida NO 2 bewarna coklat kemerahan dan berbau tajam. NO merupakan gas yang berbahaya karena mengganggu saraf pusat. NO terjadi karena adanya reaksi antara N 2 dan O 2 pada temperatur tinggi diatas 1210 C. Persamaan reaksinya adalah sebagai berikut : O 2 2O N 2 + O NO + N N + O 2 NO + O

2.10 Pengendalian Emisi Gas Buang

Tingkat polusi udara dari mesin kendaraan tidak hanya dipengaruhi oleh teknologi pembakaran yang diterapkan dalam sistem itu saja, tetapi juga besar dipengaruhi oleh mutu bahan bakar yang dipakai. Dari segi kualitas bahan bakar, Indonesia sangat jauh tertinggal dari negara – negara lain. Emisi gas yang dihasilkan oleh pembakaran kendaraan bermotor pada umumnya berdampak Universitas Sumatera Utara negatif terhadap lingkungan. Ada beberapa cara yang dapat diambil untuk mengatasi masalah tersebut, antara lain : 1. Menyeimbangkan campuran udara bahan bakar 2. Pemanfaatan Positive Crankcase Ventilation PCV 3. Penggunaan sistem kontrol emisi penguapan bahan bakar antara lain : ECS Evaporation Control System, EEC Evaporation Emission Control, VVR Vehicle Vapor Recovery dan VSS Vapor Saver System 4. Penggunaan Exhaust Gas Recirculation EGR 5. Penggunaan filter particulate traps yang dikhususkan untuk motor diesel 6. Injeksi udara lebih kedalam silinder Universitas Sumatera Utara

BAB III METODOLOGI PENGUJIAN

3.1 Waktu dan Tempat

Pengujian dilakukan di laboratorium motor bakar Departemen Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara. Waktu pengujian dilaksanakan pada bulan Januari 2012.

3.2 Bahan dan Alat

3.2.1 Bahan

Bahan yang menjadi objek pengujian ini adalah bahan bakar biodiesel dari minyak kelapa sawit .

3.2.2 Alat

Alat yang dipakai dalam eksperimental ini terdiri dari : 1. Motor diesel 4 stroke - 1 cylinder TecQuipment type. TD 110 - 115. 2. Bom kalorimeter untuk mengukur nilai kalor bahan bakar. 3. Untuk emisi gas buang menggunakan alat uji auto gas analyzer. 4. Alat bantu perbengkelan, seperti : Kunci pas, kunci Inggris, kunci ring, kunci L, obeng, tang, palu, kertas amplas dan lain sebagainya. 5. Stop watch, untuk menentukan waktu yang dibutuhkan mesin uji untuk menghabiskan bahan bakar dengan volume sebanyak 100 ml. 6. Termometer, untuk menghitung perubahan suhu yang terjadi antara sebelum masuk dan setelah keluar air cooler. Universitas Sumatera Utara