2.8 Biodiesel dari Minyak Kelapa Sawit
Proses pembuatan biodiesel dari kelapa sawit adalah melalui proses transesterifikasi, dilanjutkan dengan pencucian, pengeringan dan terakhir filtrasi,
tetapi jika bahan baku dari CPO maka sebelumnya perlu dilakukan esterfikasi.
1. Transesterifikasi
Transesterifikasi meliputi dua tahap. Transesterifikasi I yaitu pencampuran antara kalium hidroksida KOH dan metanol CH
3
OH dengan minyak sawit. Reaksi transesterifikasi I berlangsung sekitar 2 jam pada suhu
58 – 65 C. Bahan yang pertama kali dimasukkan kedalam reaktor adalah
asam lemak yang selanjutnya dipanaskan hingga suhu yang telah ditentukan. Reaktor transesterifikasi dilengkapi dengan pemanas dan pengaduk.
Selama proses pemanasan pengaduk dijalankan. Tepat pada suhu reaktor 63
C, campuran metanol dan KOH dimasukkan kedalam reactor. Pada akhir reaksi akan terbentuk metil ester dengan konversi sekitar 94 . Selanjutnya
produk ini diendapkan untuk memisahkan gliserol dan metil ester. Gliserol kemudian dikeluarkan dari reaktor agar tidak menggangu proses
transesterifikasi II. Selanjutnya dilakukan transesterifikasi II pada metil ester dan setelah selesai dilakukan pengendapan dalam waktu yang lebih lama agar
gliserol yang masih tersisa bias terpisah.
Trigliserida Metanol
Metil - Ester Gliserol
Gambar 2.1 Reaksi Transesterifikasi http:.energi.lipi.go.idbiosolar.html
Universitas Sumatera Utara
2. Pencucian
Pencucian hasil pengendapan pada transesterifikasi II bertujuan untuk menghilangkan senyawa yang tidak diperlukan seperti sisa gliserol dan
metanol. Pencucian dilakukan pada suhu sekitar 55 C. pencucian dilakukan
tiga kali sampai pH menjadi normal pH 6,8 – 7,2.
3. Pengeringan
Pengeringan bertujuan untuk menghilangkan air yang tercampur dalam metil ester. Pengeringan dilakukan dengan cara memberikan panas pada
produk dengan suhu sekitar 95 C secara sirkulasi. Ujung pipa sirkulasi
ditempatkan ditengah permukaan cairan pada alat pengering.
4. Filtrasi
Tahap akhir dari proses pembuatan biodiesel adalah filtrasi. Filtrasi bertujuan untuk menghilangkan partikel – partikel pengotor biodiesel yang
terbentuk selama proses berlangsung, seperti kerak kerak besi yang berasal dari dinding reaktor atau dinding pipa atau kotoran dari bahan baku.
Tabel : 2.5 Karakteristik Mutu Biodiesel dari Minyak Kelapa Sawit
Parameter Palm Biodiesel
ASTM PS 121
Viskositas pada 40 C
csst 5,0 – 5,6
1,6 – 6,0
Flash Point 172
100 Cetane Indeks
47 – 49 40
Contradson Carbon Residu
0,03 – 0,04 0,05
Spesific Gravity 0,8624
- Sumber : Pusat Penelitian Kelapa Sawit PPKS Medan
Universitas Sumatera Utara
2.9 Emisi Gas Buang