Pada pembebanan 2 kg, torsi terendah terjadi pada campuran bahan bakar 0,85 L biosolar + 0,15 L minyak kelapa sawit pada putaran 1400-rpm yaitu sebesar 1,2
Nm. Sedangkan torsi tertinggi terjadi pada campuran bahan bakar 0,90 L biosolar + 0,10 L minyak kelapa sawit pada putaran 2200-rpm yaitu sebebsar 6,2 Nm.
4.2.2 Daya
Besarnya daya yang dihasilkan oleh masing – masing jenis bahan bakar pada tiap kondisi pembebanan dan putaran dapat dihitung dengan menggunakan
persamaan berikut :
Dimana : P
B
= Daya kW N
= Putaran rpm T
= Torsi Nm Dengan memasukkan harga torsi yang telah diperoleh sebelumnya pada pengujian
seperti yang terdapat pada table 4.7, maka : • Untuk jenis bahan bakar 0,95 L solar + 0,05 L minyak kelapa sawit dan
beban 0,5 kg
- N = 1400 rpm
- N = 1600 rpm P
B
= P
B
= 2,1
= 0,235 kW = 0,352 kW
- N = 1800 rpm
P
B
= = 0,528 kW
Dengan cara perhitungan yang sama untuk setiap jenis bahan bakar, variasi putaran dan beban, maka hasil perhitungan daya untuk setiap kondisi tersebut
dapat dilihat pada tabel berikut
P
B
=
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.15 Daya Solar + Minyak Kelapa Sawit
Putaran Mesin
rpm Beban
kg P
B
kW 0,95 ltr solar +
0,05 ltr minyak kelapa sawit
0,90 ltr solar + 0,10 ltr minyak
kelapa sawit 0,85 ltr solar +
0,15 ltr minyak kelapa sawit
0,80 ltr solar + 0,20 ltr
minyak kelapa sawit
1400 0,5
0,235 0,191
0,293 0,396
1,0 0,279
0,249 0,323
0,425 1,5
0,323 0,279
0,381 0,484
2,0 0,352
0.293 0,411
0,513
1600 0,5
0,352 0,318
0,419 0,519
1,0 0,385
0,335 0,469
0,586 1,5
0,452 0,402
0,519 0,620
2,0 0,503
0,452 0,570
0,670
1800 0,5
0,528 0,452
0,584 0,716
1,0 0,603
0,547 0,679
0,792 1,5
0,679 0,603
0,754 0,886
2,0 0,811
0,754 0,867
0,980
2000 0,5
0,712 0,649
0,796 0,963
1,0 0,796
0,712 0,880
1,005 1,5
0,901 0,817
0,984 1,152
2,0 1,026
0,943 1,110
1,257
2200 0,5
0,922 0,852
0,991 1,152
1,0 1,060
1,014 1,129
1,313 1,5
1,083 0,991
1,175 1,313
2,0 1,267
1,175 1,336
1,521
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.16 Daya Biosolar + Minyak Kelapa Sawit
Putaran Mesin
rpm Beban
kg P
B
kW 0,95 ltr
biosolar + 0,05 ltr minyak
kelapa sawit 0,90 ltr
biosolar + 0,10 ltr minyak
kelapa sawit 0,85 ltr
biosolar + 0,15 ltr minyak
kelapa sawit 0,80 ltr
biosolar + 0,20 ltr minyak
kelapa sawit
1400 0,5
0,205 0,352
0,073 0,308
1,0 0,264
0,367 0,132
0,337 1,5
0,293 0,440
0,161 0,411
2,0 0,308
0,469 0,176
0,425
1600 0,5
0,335 0,469
0,184 0,436
1,0 0,352
0,536 0,201
0,486 1,5
0,419 0,570
0,268 0,536
2,0 0,469
0,620 0,302
0,586
1800 0,5
0,490 0,660
0,302 0,603
1,0 0,566
0,735 0,396
0,697 1,5
0,641 0,811
0,434 0,773
2,0 0,773
0,924 0,603
0,905
2000 0,5
0,670 0,880
0,461 0,838
1,0 0,754
0,943 0,524
0,901 1,5
0,838 1,068
0,607 1,005
2,0 0,984
1,173 0,733
1,131
2200 0,5
0,876 1,060
0,622 1,014
1,0 1,037
1,221 0,783
1,175 1,5
1,037 1,244
0,806 1,198
2,0 1,198
1,428 0,991
1,359
Universitas Sumatera Utara
Perbandingan daya untuk masing – masing jenis bahan bakar pada setiap kondisi pembebanan dapat dilihat pada gambar grafik berikut :
Gambar 4.15 Grafik Daya vs Putaran Mesin untuk beban 0,5 kg
Pada pembebanan 0,5 kg, Daya terendah terjadi pada campuran bahan bakar 0,90 L solar + 0,10 L minyak kelapa sawit pada putaran 1400-rpm yaitu sebesar 0,191
kW. Sedangkan Daya tertinggi terjadi pada campuran bahan bakar 0,80 L solar + 0,20 L minyak kelapa sawit pada putaran 2200-rpm yaitu sebesar 1,152 kW.
Gambar 4.16 Grafik Daya vs Putaran Mesin untuk beban 1 kg
Universitas Sumatera Utara
Pada pembebanan 1 kg, Daya terendah terjadi pada campuran bahan bakar 0,90 L solar + 0,10 L minyak kelapa sawit pada putaran 1400-rpm yaitu sebesar 0,249
kW. Sedangkan Daya tertinggi terjadi pada campuran bahan bakar 0,80 L solar + 0,20 L minyak kelapa sawit pada putaran 2200-rpm yaitu sebesar 1,313 kW.
Gambar 4.17 Grafik Daya vs Putaran Mesin untuk beban 1,5 kg Pada pembebanan 1,5 kg, Daya terendah terjadi pada campuran bahan bakar 0,90
L solar + 0,10 L minyak kelapa sawit pada putaran 1400-rpm yaitu sebesar 0,279 kW. Sedangkan Daya tertinggi terjadi pada campuran bahan bakar 0,80 L solar +
0,20 L minyak kelapa sawit pada putaran 2200-rpm yaitu sebesar 1,313 kW.
Gambar 4.18 Grafik Daya vs Putaran Mesin untuk beban 2 kg
Universitas Sumatera Utara
Pada pembebanan 2 kg, Daya terendah terjadi pada campuran bahan bakar 0,90 L solar + 0,10 L minyak kelapa sawit pada putaran 1400-rpm yaitu sebesar 0,293
kW. Sedangkan Daya tertinggi terjadi pada campuran bahan bakar 0,80 L solar + 0,20 L minyak kelapa sawit pada putaran 2200-rpm yaitu sebesar 1,521 kW.
Gambar 4.19 Grafik Daya vs Putaran Mesin untuk beban 0,5 kg Pada pembebanan 0,5 kg, Daya terendah terjadi pada campuran bahan bakar 0,85
L biosolar + 0,15 L minyak kelapa sawit pada putaran 1400-rpm yaitu sebesar 0,073 kW. Sedangkan Daya tertinggi terjadi pada campuran bahan bakar 0,90 L
biosolar + 0,10 L minyak kelapa sawit pada putaran 2200-rpm yaitu sebesar 1,060 kW.
Gambar 4.20 Grafik Daya vs Putaran Mesin untuk beban 1 kg
Universitas Sumatera Utara
Pada pembebanan 1 kg, Daya terendah terjadi pada campuran bahan bakar 0,85 L biosolar + 0,15 L minyak kelapa sawit pada putaran 1400-rpm yaitu sebesar 0,132
kW. Sedangkan Daya tertinggi terjadi pada campuran bahan bakar 0,90 L biosolar + 0,10 L minyak kelapa sawit pada putaran 2200-rpm yaitu sebesar 1,221 kW.
Gambar 4.21 Grafik Daya vs Putaran Mesin untuk beban 1,5 kg Pada pembebanan 1,5 kg, Daya terendah terjadi pada campuran bahan bakar 0,85
L biosolar + 0,15 L minyak kelapa sawit pada putaran 1400-rpm yaitu sebesar 0,161 kW. Sedangkan Daya tertinggi terjadi pada campuran bahan bakar 0,90 L
biosolar + 0,10 L minyak kelapa sawit pada putaran 2200-rpm yaitu sebesar 1,244 kW.
Gambar 4.22 Grafik Daya vs Putaran Mesin untuk beban 2 kg
Universitas Sumatera Utara
Pada pembebanan 2 kg, Daya terendah terjadi pada campuran bahan bakar 0,85 L biosolar + 0,15 L minyak kelapa sawit pada putaran 1400-rpm yaitu sebesar 0,176
kW. Sedangkan Daya tertinggi terjadi pada campuran bahan bakar 0,90 L biosolar + 0,10 L minyak kelapa sawit pada putaran 2200-rpm yaitu sebesar 1,428 kW.
4.2.3 Konsumsi Bahan Bakar Spesifik