38 Berdasarkan hasil observasi selama survei, pengertian ”cukup” diartikan
bahwa responden memerlukan waktu dan usaha untuk mencari keberadaan KIN online walaupun akhirnya responden berhasil mengetahui keberadaan KIN online
tersebut. Selama pengamatan, responden yang membawa sendiri notebook, laptop atau berada pada gerai OPAC yang terkoneksi internet, maka responden langsung
berusaha mencari situs KIN online. Kebanyakan dari responden yang tidak mengetahui langsung uniform resource locator URL atau alamat situs dari KIN
online, mereka memulainya dengan memasukkan kata kunci ”KIN online” atau ”katalog induk nasional” atau ”katalog induk nasional online” melalui mesin
pencari search engine. Seperti diketahui bahwa KIN online dapat diakses melalui situs Perpustakaan Nasional Republik Indonesia www.pnri.go.id dengan
memilih salah satu icon KIN untuk dapat masuk melalui portal KIN online melalui subdomain kin.pnri.go.id. Hal yang sama dinyatakan oleh Manzari dan
Trinidad-Christensen 2006 bahwa masalah utama pengguna saat melakukan pencarian melalui portal perpustakaan ialah apabila mesin pencari terletak dalam
situs web utama perpustakaan. Perlu tampilan yang menarik perhatian eye catching dan tata letak yang mudah dikenali agar diketahui oleh pengguna.
Khusus bagi 41,33 responden pustakawan menyatakan bahwa dalam mengakses KIN online mudah. Hasil survei diatas memberikan kesimpulan bahwa
pustakawan secara umum telah mengetahui keberadaan KIN online namun tidak demikian halnya bagi para pemustaka. Perlu adanya sosialisasi khusus bagi
pemustaka tentang adanya KIN online.
4.1.2 Kebutuhan Dasar Pengguna Terhadap KIN Online
Pengguna baik pemustaka dan pustakawan dihadapkan pada sesi dasar penggunaan KIN online yaitu sebagai mesin penelusuran. Sebagai sebuah mesin
penelusuran, KIN online memiliki cara kerja yang sama seperti katalog terbacakan mesin OPAC dan mirip dengan mesin pencari lainnya di internet. Survei
difokuskan pada langkah, proses dan hasil penelusuran, yang menjadi faktor penilaian bagi pengguna pemustaka dan pustakawan karena pengguna akan
dihadapkan dengan penggunaan KIN online. Khususnya bagi pustakawan,
39 terdapat salah satu fitur kegunaan KIN online yang paling utama yaitu salin
katalog copy cataloging yang menjadi salah satu variabel yang diamati. Hasil dari survei mengenai langkah-langkah melakukan penelusuran pada
KIN online menyatakan bahwa di atas 40 responden baik pemustaka dan pustakawan Gambar 9 menyatakan mudah dalam melakukan penelusuran
melalui KIN online dengan contoh kasus yang diberikan melalui survei.
Gambar 9 Langkah penelusuran KIN online.
Sebanyak 46,34 responden pemustaka dan 50,67 responden pustakawan menyatakan cukup dalam melakukan penelusuran. Berdasarkan hasil pengamatan
survei istilah ”cukup” dalam melakukan langkah-langkah penelusuran dimaksudkan banyaknya responden yang masih mengira-ngira fungsi menu di
dalam KIN online. Hasil survei menunjukkan bahwa bentuk KIN yang sederhana menjadikan daya tarik dan kemudahan dalam melakukan pencarian pada KIN
online. Pengguna katalog online seperti KIN online dalam memanfaatkan fungsi pencarian umumnya menggunakan fitur minimal dalam melakukan pencarian dan
jarang sekali memanfaatkan fitur sistem secara detil Fenichel 1981; Matthews et.al. 1983 diacu dalam Borgman 1986
Langkah penelusuran KIN online
12,20 5,33
46,34 50,67
41,46 44,00
10 20
30 40
50 60
70 80
90 100
Pemustaka Pustakawan
R esp
o n
d en
p em
u st
aka d an
p u
st akaw
an
Mudah Cukup
Sulit N pemustaka = 41
N pustakawan = 75
40 Terkait waktu yang diperlukan dalam melakukan proses memuat pencarian
KIN online Gambar 10, Sebanyak 29,27 responden pemustaka dan 36 responden pustakawan sepakat bahwa penelusuran dinyatakan cepat dan 63,41
responden pemustaka dan 58,67 responden pustakawan menyatakan bahwa masih memiliki waktu yang wajar. Mengutip pernyataan Nielsen dalam Wilson
2004 pengunjung situs web memerlukan waktu satu detik untuk memutuskan apakah akan meninggalkan situs web tersebut apabila tidak terjadi respon yang
berarti dalam situs tersebut dan diperlukan waktu kurang dari sepuluh detik untuk menahan perhatian pengguna dalam sebuah tugas yang terkait pemanfaatan
website. Mengacu pendapat Nielsen tersebut, responden pada survei ini masih memiliki toleransi yang wajar dalam memuat hasil pencarian pada KIN online
dimana banyak faktor yang mempengaruhi terhadap hasil pencarian seperti banyaknya data yang harus dimuat loading, kecepatan akses antara server basis
data dengan komputer client dan faktor lainnya.
Gambar 10 Proses yang diperlukan untuk pencarian pada KIN online.
Pada saat responden dihadapkan pada serangkaian instruksi pada survei untuk melakukan pencarian dengan kata kunci ”batik” pada KIN online, sebanyak
36,59 responden pemustaka dan 34,67 responden pustakawan menyatakan
Waktu yang diperlukan selama proses pencarian KIN online
7,32 5,33
63,41 58,67
29,27 36,00
10 20
30 40
50 60
70 80
90 100
Pemustaka Pustakawan
R esp
o n
d en
p em
u st
aka d an
p u
st akaw
an
Cepat Dapat diterima
Lambat N pemustaka = 41
N pustakawan = 75
41 sesuai dengan apa yang diinginkan. Sebanyak 56,10 responden pemustaka dan
58,67 responden pustakawan menyatakan hasil pencarian masih dapat diterima dan masih relevan dengan yang apa yang diinginkan, sedangkan 7,32 responden
pemustaka dan 6,67 responden pustakawan menyatakan hasil yang didapat tidak sesuai dengan yang diinginkan Gambar 11. Terkait dengan hasil penelusuran
harus juga diperhatikan terhadap hasil pencarian dokumen yang relevan sebanding dengan kata kunci yang dimasukkan di dalam kotak pencarian. Pendapat yang
sama dinyatakan oleh OCLC 2009 dalam surveinya bertajuk katalog online: ”apa yang diinginkan oleh pemustaka dan pustakawan” yang menyatakan bahwa
pengguna akan memiliki pengalaman yang berkesan dalam pencarian, apabila hasil pencarian yang diinginkan dapat diraih dengan cepat dan informasi yang
didapat sesuai dengan yang diinginkan, dibandingkan bila pengguna mencari tanpa kepastian.
Gambar 11 Hasil pencarian KIN online.
Bagi pustakawan, fungsi utama KIN online adalah fungsi salin katalog copy cataloging. Fungsi salin katalog merupakan sebuah fitur yang harus
dimiliki oleh sebuah katalog induk yang bertujuan untuk menyalin metadata dari sebuah koleksi agar memiliki keseragaman dan memudahkan pustakawan untuk
Hasil pencarian KIN online sesuai keinginan ?
7,32 6,67
56,10 58,67
36,59 34,67
10 20
30 40
50 60
70 80
90 100
Pemustaka Pustakawan
R esp
o n
d en
p em
u st
aka d an
p u
st akaw
an
Sesuai Dapat diterima
Tidak Sesuai N pemustaka = 41
N pustakawan = 75
42 tidak melakukan proses mengkatalog dan klasifikasi ulang. Berdasarkan hasil
survei yang termuat dalam Gambar 12, sebanyak 36 responden yang berstatus sebagai pustakawan menyatakan bahwa fungsi salin katalog pada KIN online
mudah untuk digunakan, sedangkan lebih dari setengah pustakawan menyatakan tingkat kesulitan masih dapat ditolerirdipahami selama langkah-langkah dalam
melakukan fungsi salin katalog telah dijelaskan sebelumnya. Berdasarkan hasil observasi selama melakukan survei, banyak dari pustakawan yang baru
mengetahui adanya fungsi ini, di samping tatacara menyalin katalog belum dijelaskan dan disosialisasikan pada saat berlangsungnya bimbingan teknis atau
supervisi yang dilakukan oleh pihak Perpustakaan Nasional RI, di samping ada sebagian yang melaporkan bahwa fungsi salin katalog kadang tidak dapat
beroperasi sebagaimana mestinya.
Gambar 12 Faktor kesulitan salin katalog bagi pustakawan. Fungsi salin katalog erat kaitannya dengan standarisasi format metadata pada KIN
online yaitu IndoMARC Indonesia Machine Readable Catalog. Namun dari segi kemudahan dan fungsionalitas salin katalog yang sesungguhnya, fungsi salin
katalog seharusnya dipergunakan secara simultan seiring dengan pemasukan metadata koleksi. Adapun pemahaman mengenai fungsi salin katalog untuk tugas
sehari-hari belum banyak dimengerti oleh beberapa pustakawan di perpustakaan propinsi. Hanya 11 responden pustakawan yang menyatakan fungsi salin
katalog dilakukan lebih dari 3 kali per-sesi pemasukan data yang umumnya
Sebagai pustakawan apakah anda mengalami kesulitan dalam salin
katalog menggunakan KIN online ?
7
57 36
Sulit Dapat dipahami
Mudah N pustakawan = 75
43 dilakukan dalam satu hari. Alasan tersebut dapat dimaklumi karena beberapa
pustakawan yang berdinas di perpustakaan propinsi terkadang memiliki tugas ganda, seperti petugas layanan juga ikut terlibat dalam pengisian data koleksi,
petugas pengkatalog terkadang dimutasi ke tempat lain, terkadang tidak ada anggaran dalam melakukan pemasukan data sehingga tugas pengkatalog dapat
dilakukan oleh siapa saja serta tidak adanya bagian yang spesifik yang khusus menangani katalog induk daerah KID yang erat kaitannya dengan KIN online.
Dengan demikian alangkah baiknya setiap pustakawan propinsi memahami fungsi salin katalog untuk mengantisipasi masalah tersebut. Berdasarkan Gambar 13
terlihat bahwa 31 pustakawan bahkan belum sama sekali mencoba untuk menggunakan fungsi salin katalog sebagai fungsi utama yang harus dikuasai oleh
pustakawan.
Gambar 13 Frekuensi penggunaan salin katalog bagi pustakawan per-sesi pemasukan data.
4.1.3 Pemahaman dalam mempelajari KIN online