Keberadaan Dan Keterbacaan KIN Online

34

4.1 Analisis Hasil Survei

Hasil klasifikasi dan pengkodean Lampiran data hasil kuesioner dipetakan sesuai pengukuran kepuasan pengguna yang diturunkan dari ISO 9241-11: guidance on usability sesuai dengan 4 kategori pengelompokan.

4.1.1. Keberadaan Dan Keterbacaan KIN Online

Pengguna yang terdiri atas pemustaka dan pustakawan sebanyak 116 responden memiliki persepsi terhadap pengenalan, definisi KIN online dan kesulitan yang dihadapi dalam mencari lokasi KIN online di internet. Gambar 5 menunjukkan bahwa 21,95 responden pemustaka dan 45,33 responden pustakawan telah mengenal dan mencoba KIN online. Sangat disayangkan 42,67 responden pustakawan telah mengenal KIN online namun belum pernah mencoba KIN online dibandingkan dengan 51,22 responden pemustaka. Dari hasil tersebut menunjukkan bahwa KIN online telah dikenal oleh masyarakat, namun aksesibilitasnya masih sangat minim. Gambar 5 Pengenalan pengguna terhadap KIN online. Bila ditinjau dari tingkat pendidikan pengguna dalam menggunakan mesin pencari dan online public access catalog OPAC maka sebanyak 116 responden telah terbiasa menggunakan mesin pencarian di internet penggunaan OPAC Apakah anda mengenal KIN online ? 26,83 51,22 21,95 12,00 42,67 45,33 10 20 30 40 50 60 Belum mengenal KIN online Telah mengenal tetapi belum pernah mencoba Mengenal dan telah mencoba akses J um la h r e s ponde n Pemustaka Pustakawan N pemustaka = 41 N pustakawan = 75 35 mesin pencari. Waktu pencarian informasi yang dibutuhkan rata-rata kurang dari 30 menit yang dipilih oleh 64,06 responden dengan pendidikan sarjana jenjang S1, S2 dan S3, 50 dengan pendidikan diploma D1, D2 dan D3 serta 54,55 responden dengan pendidikan pelajar SD,SMP dan SMA sederajat. Hasil tersebut mengindikasikan bahwa setengah dari total responden memerlukan waktu relatif singkat kurang dari 30 menit dalam melakukan penelusuran di internet sehingga dapat disimpulkan bahwa kemudahan akses dan kecepatan penelusuran mutlak dimiliki oleh sebuah mesin pencari Gambar 6. Bila dikorelasikan dengan banyaknya responden yang telah memahami cara pencarian informasi elektronik melalui internet seharusnya KIN online dapat dengan mudah diketahui keberadaannya. Hasil pernyataan ini, mirip dengan hasil survei yang dilakukan oleh OCLC pada tahun 2005 yang dilakukan di Australia, Canada, India, Singapura, Inggris dan Amerika Serikat yang menyatakan bahwa 96 reponden pernah berkunjung ke perpustakaan umum namun 55 belum pernah mengakses katalog online milik perpustakaan tersebut. Hanya 17 yang benar-benar telah mencoba dan memanfaatkan layanan katalog online. Gambar 6 Waktu rata-rata penggunaan OPAC mesin pencari menit. Waktu yang diperlukan pengguna pemustaka dan pustakawan dalam menggunakan OPAC mesin pencari 54,55 50,00 27,27 18,18 23,33 26,67 64,06 21,88 14,06 10 20 30 40 50 60 70 30 menit 30 - 60 menit 60 menit J um la h r e s ponde n Pelajar Diploma Sarjana N Pelajar = 22 N Diploma = 30 N Sarjana = 64 36 Pengaruh sebaran responden gabungan pemustaka dan pustakawan tentang pengenalan KIN online terkait letak geografis di 33 propinsi yang diambil berdasarkan pulau-pulau besar di Indonesia dengan perincian pulau Sumatera dan kepulauan memiliki 10 propinsi, dengan jumlah responden yang memenuhi syarat 37 responden, pulau Jawa memiliki 6 propinsi, dengan jumlah responden yang memenuhi syarat 22 responden, pulau Kalimantan memiliki 4 propinsi, dengan jumlah responden yang memenuhi syarat 15 responden, pulau Sulawesi memiliki 6 propinsi, dengan jumlah responden yang memenuhi syarat 22 responden, kepulauan Sunda Kecil yang terdiri atas propinsi Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur dengan jumlah responden yang memenuhi syarat 11 responden dan Indonesia Timur yang terdiri atas propinsi Maluku Utara, Maluku, Papua Barat dan Papua dengan jumlah responden yang memenuhi syarat 9 responden. Gambar 7 Pengenalan pengguna terhadap KIN online perpulau di Indonesia. Hasil survei terkait dengan sebaran pulau menunjukkan bahwa sebagian besar responden telah mengenal KIN online, namun untuk mengaksesnya masih belum dilakukan. Berturut-turut responden yang telah mengenal dan mengakses KIN online berdasarkan letak geografis adalah pulau Jawa 11,21, Sumatera Apakah anda mengenal KIN online ? 7,76 2,59 5,17 9,48 12,93 6,90 2,59 11,21 1,72 8,62 3,45 9,48 2 4 6 8 10 12 14 S um at er a Ja wa K al im ant an S ul aw es i S unda _K ec il Indon es ia T im ur J um la h r e s ponde n Belum mengenal KIN online Telah mengenal tetapi belum pernah mencoba Mengenal dan telah mencoba akses N = 116 37 dan kepulauan 9,48, Sulawesi 8,62, Kalimantan 3,45, Indonesia Timur 2,59 dan kepulauan Sunda Kecil 1,72 seperti diperlihatkan pada Gambar 7. Berdasarkan umur menggunakan sebaran strata secara random kebanyakan responden pemustaka yang terdapat di badan perpustakaan dan arsip propinsi memiliki rata-rata umur 20 – 30 tahun yang merupakan rentang usia sekolah pendidikan antara Sekolah Menengah Atas sampai jenjang Sarjana S1 yang merupakan generasi yang setidaknya telah mengenal teknologi informasi dan komunikasi. Mengutip pernyataan Galitz 2007, usia remaja beranjak dewasa merupakan generasi yang setidaknya sering menggunakan komputer dan peralatan teknologi informasi serta memiliki sifat tanggap terhadap sistem secara cepat. Merupakan tantangan bagi Perpustakaan Nasional RI untuk mempercepat proses pengembangan KIN online dan sosialisasi bagi pemangku kepentingan yaitu pemustaka agar KIN online dapat dijadikan sebagai salah satu rujukan dan sarana temu kembali informasi di Indonesia. Pada saat pengguna dihadapkan pada proses pencarian KIN online melalui internet Gambar 8 khusus bagi pemustaka terlihat bahwa 24,39 responden menyatakan sulit, 53,66 menyatakan memerlukan usaha dalam mencari keberadaan KIN online walaupun akhirnya mereka berhasil mengetahui lokasi tersebut dan 21,95 responden menyatakan mudah untuk mencari KIN online. Gambar 8 Aksesibilitas KIN online melalui internet. Apakah anda mengalami kesulitan mencari KIN online melalui internet ? 24,39 13,33 53,66 45,33 21,95 41,33 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 Pemustaka Pustakaw an R esp o n d en p em u st aka d an p u st akaw an Mudah Cukup Sulit N pemustaka = 41 N pustakawan = 75 38 Berdasarkan hasil observasi selama survei, pengertian ”cukup” diartikan bahwa responden memerlukan waktu dan usaha untuk mencari keberadaan KIN online walaupun akhirnya responden berhasil mengetahui keberadaan KIN online tersebut. Selama pengamatan, responden yang membawa sendiri notebook, laptop atau berada pada gerai OPAC yang terkoneksi internet, maka responden langsung berusaha mencari situs KIN online. Kebanyakan dari responden yang tidak mengetahui langsung uniform resource locator URL atau alamat situs dari KIN online, mereka memulainya dengan memasukkan kata kunci ”KIN online” atau ”katalog induk nasional” atau ”katalog induk nasional online” melalui mesin pencari search engine. Seperti diketahui bahwa KIN online dapat diakses melalui situs Perpustakaan Nasional Republik Indonesia www.pnri.go.id dengan memilih salah satu icon KIN untuk dapat masuk melalui portal KIN online melalui subdomain kin.pnri.go.id. Hal yang sama dinyatakan oleh Manzari dan Trinidad-Christensen 2006 bahwa masalah utama pengguna saat melakukan pencarian melalui portal perpustakaan ialah apabila mesin pencari terletak dalam situs web utama perpustakaan. Perlu tampilan yang menarik perhatian eye catching dan tata letak yang mudah dikenali agar diketahui oleh pengguna. Khusus bagi 41,33 responden pustakawan menyatakan bahwa dalam mengakses KIN online mudah. Hasil survei diatas memberikan kesimpulan bahwa pustakawan secara umum telah mengetahui keberadaan KIN online namun tidak demikian halnya bagi para pemustaka. Perlu adanya sosialisasi khusus bagi pemustaka tentang adanya KIN online.

4.1.2 Kebutuhan Dasar Pengguna Terhadap KIN Online