12
2.3 Katalog Induk Union Catalogue
Menurut Hanson 1981 seperti dikutip Chelak dan Azadeh 2009, katalog induk union catalogue berasal dari bahasa Yunani “Katalogos” dan bahasa Latin
“Unio” yang berarti umum. Katalog induk  menurut arti  sederhana merupakan sekumpulan  cantuman record  katalog  yang berasal dari dua atau lebih
perpustakaan yang bertujuan  untuk memfasilitasi pinjaman antar  perpustakaan dan  pemanfaatan secara bersama berbagai  sumber daya  Gorman  2005.
Sekumpulan  cantuman  tersebut yang merupakan usaha dari berbagai organisasi yang kemudian memungkinkan pengguna  untuk melakukan pencarian secara
konsisten dari berbagai perpustakaan merupakan keuntungan utama dari terbentuknya katalog induk.
Seperti dikutip Chelak dan Azadeh 2009, banyak keuntungan dengan dibuatnya katalog induk bagi perpustakaan dan pustakawan seperti :
1.   Fasilitas untuk melakukan katalogisasi dan perbaikan dalam kecepatan mengkatalog.
Harmawan 2008 menyatakan bahwa salah  satu fungsi utama katalog  induk ialah  mempermudah penyalinan katalog copy cataloguing. Fungsi tersebut
bukan ditujukan untuk kepentingan pengguna perpustakaan secara langsung, melainkan untuk kepentingan para pustakawan khususnya pengkatalog dan
pengklasir.  Katalog induk juga  memungkinkan pengkatalog dan pengklasir menyalin, mengkopi, atau mengunduh data bibliografi  dan nomor kasifikasi
yang sudah ada dalam katalog induk tersebut  sehingga  akan  sangat menghemat biaya, tenaga dan waktu dan akan mempercepat pemrosesan
bahan pustaka serta pada gilirannya akan meningkatkan pelayanan kepada pengguna perpustakaan.
Dalam melakukan  salin katalog,  proses yang umum digunakan adalah sebagai berikut Jauhiainen 2004 :
a.  Cantuman  metadata koleksi yang ingin dimasukkan, sebelumnya dicari dahulu pada katalog induk;
b.  Apabila ditemukan, cantuman  metadata disalin dengan memasukkan perintah khusus kemudian dimasukkan ke basisdata lokal.
13 c.  Apabila tidak ditemukan, cantuman metadata dibuat dalam basisdata lokal,
yang kemudian secara berkala katalog induk akan mengambil metadata yang baru dibuat.
2.  Meningkatkan ketersediaan mutu cantuman  baik  untuk bibliografis maupun authority  dalam  jaringan bibliografi nasional  yang dikenal sebagai
pengawasan bibliografi bibliographic control  yang merupakan sebuah mekanisme untuk mengetahui karya cetak dan karya rekam yang telah
dihasilkan oleh sebuah negara. 3.   Standar bersama dalam hal pengembangan dan pemeliharaan;
4.   Pengembangan dalam pasokan dan koleksi bersama baik tercetak maupun elektronik, layanan pengiriman dokumen bersama, tautan bersama untuk
penyedia koleksi dan jurnal elektronik. Menurut Stubley 2003 seperti dikutip Chelak dan Azadeh 2009, keuntungan
bagi pemustaka adalah : 1.   Konfirmasi atas ketersediaan koleksi dan lokasinya;
2.   Mengetahui jangka waktu ketersediaan dari koleksi dan kebutuhan pemustaka.
2.4.   Katalog Induk Nasional KIN Online