BAB 4 HASIL PENELITIAN
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Pengambilan sampel penelitian didapat dari jaringan nasofaring dengan tindakan biopsi pada penderita karsinoma
nasofaring di poliklinik THT-KL RSUP. H. Adam Malik Medan. Kemudian sampel penelitian dikirim ke Departemen Patologi Anatomi FK USU untuk pemeriksaan
histopatologi dan immunohistokimia. Data penelitian adalah seluruh kasus karsinoma nasofaring yang memenuhi kriteria populasi.
Tabel 1. Distribusi frekuensi karsinoma nasofaring berdasarkan umur Umur tahun
n ≤20
21-40 41-60
60 1
6 18
5 3,3
20,0 60,0
16,7 Total
30 100
Distribusi frekuensi tertinggi ditemukan pada kelompok umur 41-60 tahun sebanyak 18 orang 60,0, sedangkan yang terendah pada kelompok umur
≤ 20 tahun sebanyak 1 orang 3,3. Umur termuda adalah 16 tahun dan tertua berumur 71 tahun
dengan rerata umur 48,3 tahun.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2. Distribusi frekuensi karsinoma nasofaring berdasarkan jenis kelamin Jenis Kelamin
n Laki-laki
Perempuan 22
8 73,3
26,7 Total
30 100
Penelitian ini menemukan penderita karsinoma nasofaring terbanyak adalah jenis kelamin laki-laki sebanyak 22 orang 73,3 sedang jenis kelamin perempuan
sebanyak 8 orang 26,7.
Tabel 3. Distribusi frekuensi karsinoma nasofaring berdasarkan tipe histopatologi Tipe Histopatologi
n Keratinizing squamous cell carcinoma
Non keratinizing squamous cell carcinoma Undifferentiated carcinoma
1 16
13 3,3
53,3 43,4
Total 30
100
Berdasarkan tabel di atas diketahui tipe histopatologi penderita karsinoma nasofaring terbanyak adalah tipe non keratinizing squamous cell carcinoma yaitu
sebanyak 16 jaringan karsinoma nasofaring 53,3 dan kelompok terendah adalah tipe keratinizing squamous cell carcinoma yaitu sebanyak 1 jaringan karsinoma nasofaring
3,3.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4. Distribusi frekuensi karsinoma nasofaring berdasarkan skor luas, skor intensitas dan skor immunoreaktif ekspresi p38 MAPK
Skor N
Skor luas 1
2 3
1 4
10 15
3,3 13,4
33,3 50,0
Skor Intensitas 1
2 3
1 5
9 15
3,3 16,7
30 50
Skor Imunoreaktif 1
2 3
4 6
9 1
1 4
3 4
7 10
3,3 3,3
13,4 10,0
13,4 23,3
33,3
Skor immunoreaktif dari 30 jaringan karsinoma nasofaring ditemukan overekspresi p38 MAPK pada 21 jaringan karsinoma nasofaring 70, dengan skor
immunoreaktif nilai 9 paling banyak ditemukan yaitu 10 jaringan karsinoma nasofaring 33,3.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5. Distribusi frekuensi tipe histopatologi karsinoma nasofaring berdasarkan ekspresi p38 MAPK
Tipe Histopatologi Ekspresi p38 MAPK
Overekspresi Negatif
n n
Keratinizing squamous cell carcinoma 1
11,1 Non keratinizing squamous cell carcinoma
12 57,1
4 44,4
Undifferentiated carcinoma 9
42,9 4
44,4 Total
21 100,0
9 100,0
p=0,283
Nilai overekspresi p38 MAPK paling banyak dijumpai pada tipe histopatologi non keratinizing squamous cell carcinoma sebanyak 12 jaringan karsinoma nasofaring
57,1, diikuti tipe histopatologi undifferentiated carcinoma sebanyak 9 jaringan karsinoma nasofaring 42,9, dengan uji Chi-Square didapatkan nilai p=0,283.
Tabel 6. Distribusi frekuensi ukuran tumor primer T karsinoma nasofaring berdasarkan ekspresi p38 MAPK
Ukuran tumor primer T Ekspresi p38 MAPK
Overekspresi Negatif
n n
1 5
23,8 2
22,2 2
3 14,3
2 22,2
3 5
23,8 2
22,2 4
8 38,1
3 33,3
Total 21
100,0 9
100,0
p=0,926
Overekspresi p38 MAPK paling banyak ditemukan pada karsinoma nasofaring dengan ukuran tumor primer T4 yaitu sebanyak 8 jaringan karsinoma nasofaring
Universitas Sumatera Utara
38,1 dan terendah ditemukan pada ukuran tumor primer T2 yaitu sebanyak 3 jaringan karsinoma nasofaring 14,3, dengan uji Mann Whithey didapatkan nilai
p=0,926.
Tabel 7. Distribusi frekuensi ukuran kelenjar getah bening N karsinoma nasofaring berdasarkan ekspresi p38 MAPK
Ukuran KGB leher N Ekspresi p38 MAPK
Overekspresi Negatif
n n
1 4,8
1 6
28,6 2
22,2 2
5 23,8
3 33,3
3 9
42,9 4
44,4 Total
21 100,0
9 100,0
p=0,513
Penelitian ini menunjukkan overekspresi p38 MAPK paling banyak ditemukan pada ukuran kelenjar getah bening N3 yaitu sebanyak 9 jaringan karsinoma nasofaring
42,9 dan terendah ditemukan pada ukuran kelenjar getah bening N0 yaitu sebanyak 1 jaringan karsinoma nasofaring 4,8, dengan uji Mann Whithey didapatkan nilai
p=0,513.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 8. Distribusi frekuensi stadium klinis karsinoma nasofaring berdasarkan ekspresi p38 MAPK
Stadium Klinis Ekspresi p38 MAPK
Overekspresi Negatif
n n
1 0,0
0,0 2
1 4,8
2 22,2
3 5
23,8 2
22,2 4
15 71,4
5 55,6
Total 21
100,0 9
100,0
p=0,151
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa peningkatan overekspresi p38 MAPK paling banyak ditemukan pada stadium 4 yaitu sebanyak 15 jaringan karsinoma
nasofaring 71,4, dan terendah ditemukan pada stadium 2 yaitu sebanyak 1 jaringan karsinoma nasofaring 4,8, dengan uji Mann Whithey didapatkan nilai p=0,151.
Universitas Sumatera Utara
BAB 5 PEMBAHASAN