BAB 5 PEMBAHASAN
Penelitian ini menggunakan 30 jaringan nasofaring yang didapat dari tindakan biopsi pada penderita karsinoma nasofaring di poliklinik THT-KL RSUP. H. Adam
Malik Medan dan dilakukan pemeriksaan histopatologi dan immunohistokimia oleh Departemen Patologi Anatomi FK USU.
5.1 Distribusi Frekuensi Karsinoma Nasofaring Berdasarkan Umur
Pada penelitian ini ditemukan kelompok umur terbanyak pada karsinoma nasofaring adalah umur 41-60 tahun yaitu sebanyak 18 orang 60,0,
sedangkan yang terendah pada kelompok umur ≤ 20 tahun
yaitu sebanyak 1 orang 3.33.
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian oleh Cottrill Nutting 2003 yang menemukan bahwa pada daerah endemik insiden karsinoma
nasofaring meningkat sejak usia 20 tahun dan mencapai puncak pada dekade empat dan lima. Pada daerah resiko rendah usia terbanyak pada dekade lima dan
enam tapi masih terdapat insidensi yang signifikan pada usia dibawah 30 tahun sehingga didapati distribusi usia bimodal dengan puncak awalnya antara usia
15-25 tahun. Lee 2003 dalam penelitiannya juga menemukan puncak insindensi
KNF pada usia 40-50 tahun, begitu pula Thompson 2005 menemukan insidensi KNF pada usia 40-60 tahun.
Universitas Sumatera Utara
Hasil penelitian Puspitasari 2011 juga menemukan hasil yang hampir sama yaitu kelompok umur pada KNF paling banyak dijumpai adalah kelompok
umur 41-50 tahun 26,5 dan kelompok umur 51-60 tahun 26,35. Hal ini disebabkan karena sistem mekanisme perbaikan DNA yang
mengalami mutasi DNA repair sudah kurang berfungsi dengan baik dan penurunan daya tahan tubuh pada usia lebih dari 40 tahun. Mekanisme perbaikan
DNA dibutuhkan guna memperbaiki rangkaian asam amino pada kode genetik DNA yang mengalami mutasi. Jika mekanisme perbaikan DNA ini mengalami
kegagalan dalam menjalankan fungsinya maka mutasi gen DNA yang sudah terjadi akan menyebabkan pertumbuhan sel tidak terkendali Soehartono et al,
2007
5.2 Distribusi Frekuensi Karsinoma Nasofaring Berdasarkan Jenis kelamin
Penelitian ini menemukan jenis kelamin penderita karsinoma nasofaring terbanyak adalah laki-laki sebanyak 22 orang 73,3 dengan perbandingan
laki-laki dengan perempuan adalah 2.7:1. Hasil ini hampir sama dengan penelitian oleh Cottrill Nutting 2003,
Pua et al 2008, Yenita 2009 yang menemukan perbandingan laki-laki dan perempuan pada KNF adalah 3;1.
Hal ini diduga dari pekerjaan dan kebiasaan hidup laki-laki yang sering terpapar zat karsinogen seperti paparan uap, asap debu, gas kimia, paparan
formaldehid dan uap kayu di tempat kerja Chang dan Adami, 2006.
Universitas Sumatera Utara
Selain itu faktor hormonal seperti hormon testosteron yang dominan pada laki-laki dicurigai mengakibatkan penurunan respon imun dan survaillance
tumor sehingga laki-laki lebih rentan terhadap infeksi EBV dan kanker Munir, 2009.
5.3 Distribusi Frekuensi