Emfisema Jenis PPOK a. Asma

PaCO 2 merupakan komponen pernapasan dari pengaturan asam basa dan diatur oleh perubahan frekuensi dan kedalaman ventilasi pulmoner. Hiperkapnea PaCO 2 45 mmHg menunjukan hipoventilasi alveolar dan asidosis respiratori. Hiperventilasi mengakibatkan pada PaCO 2 35 mmHg dan alkalosis respiratori. kompensasi respirator terjadi dengan cepat pada ketidakseimbangan asam basa metabolik. Bila ada abnormalitas pada PaCO 2 terjadi, ini penting untuk menganalisa parameter ph dan HCO 3 untuk menentukan gangguan pernapasan atau respon kompensasi terhadap abnormalitas asam basa metabolik. 3 PaO 2 adalah tekanan oksigen parsial dalam arteri. PaO 2 tidak mempunyai peran pengaturan asam basa bila terdapat dalam rentang normal. Adanya hipoksemia dengan PaO 2 60 mmHg dapat menimbulkan metabolisme anaerobik, mengakibatkan produksi asam laktat dan asidosis metabolik. Terdapat penurunan normal pada PaO 2 sesuai pertambahan usia. Hipoksemia juga dapat menyebabkan hiperventilasi mengakibatkan alkalosis respiratori. 4 Saturasi SaO2 merupakan rasio antara jumlah oksigen aktual yang terikat oleh hemoglobin terhadap kemampuan total hemoglobin darah mengikat oksigen Djojodibroto, 2009.

f. Diagnosa kerja

Merupakan suatu kesimpulan berupa hipotesis tentang kemungkinan penyakit yang ada pada pasien disebut diagnosis kerja. Setiap diagnosis kerja harus diiringi dengan diagnosis banding. Ada dua cara membuktikan diagnosis kerja, yaitu dengan instrumen waktu dan terapi dan kedua dengan data klinik tambahan. Pembuktian dengan instrumen waktu dan terapi mengandung konsekuensi perlunya pemantauan yang ketat khususnya pada kasus yang potensial Hardjodisastro, 2006.

B. Fungsi Kognitif 1. Pengertian Fungsi Kognitif

Kognisi meliputi kemampuan otak untuk memproses, mempertahankan, dan menggunakan informasi. Kemampuan kognitif mencakup pemikiran, penilaian, persepsi, perhatian, pemahaman dan memori. Kemampuan kognitif penting pada individu dalam membuat keputusan, menyelesaikan masalah, menginterpretasikan lingkungan, dan mempelajari informasi yang baru, untuk memberikan nama pada beberapa hal Videbeck, 2008. Menurut Ginsberg 2008, fungsi kognitif meliputi fungsi otak yang lebih tinggi, dan dapat di sub klasifikasi menjadi; 1 Fungsi kognitif yang terdistribusi, yakni fungsi yang tidak terlokalisasi pada region otak tertentu, namun membutuhkan aksi dari berbagai bagian pada kedua sisi otak, seperti: atensi dan konsentrasi, memori, fungsi eksekutif, konduksi sosial dan kepribadian. 2 Fungsi kognitif yang terlokalisasi, yakni fungsi yang berjalan tergantung dari struktur dan fungsi normal dari suatu area tertentu pada satu hemisfer serebri. Fungsi kognitif dapat didefinisikan dengan semua proses mental yang meliputi persepsi, memori, kreasi imajinasi, dan berpikir yang membentuk kesadaran dan kesiagaan serta proses membuat keputusan Panentu, 2013.

Dokumen yang terkait

Gambaran EKG Pasien Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK) di Rumah Sakit Haji Adam Malik Medan Tahun 2012

6 113 83

Hubungan Pasien Penyakit Ginjal Kronis yang Menjalani Hemodialisis dengan Xerostomia

6 77 65

Karakteristik Umum Pasien Penyakit Paru Obstruktif Kronik Eksaserbasi Akut di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2009

1 34 78

ANALISIS EFEKTIVITAS BIAYA PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PADA PASIEN PENYAKIT PARU OBSTRUKTIF KRONIS (PPOK) EKSASERBASI AKUT YANG DI RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT PARU JEMBER

1 41 15

Analisis Efektivitas Biaya Penggunaan Antibiotik pada Pasien Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK)Eksaserbasi Akut yang di Rawat Inap di Rumah Sakit Paru Jember

1 21 5

STUDI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK MAKROLIDA PADA PASIEN EKSASERBASI PENYAKIT PARU OBSTRUKTIF KRONIS (PPOK) (Penelitian dilakukan di Rumah Sakit Umum Karsa Husada Batu)

2 10 27

Gambaran Fungsi Kognitif Pada Pasien Penyakit Paru Obstruktif Kronis Di Rumah Sakit Umum Kabupaten Tangerang

1 9 112

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KONDISI PENYAKIT PARU OBSTRUKTIF KRONIS Penatalaksanaan Fisioterapi Pada Kondisi Penyakit Paru Obstruktif Kronis Di Rs Paru Ario Wirawan Salatiga.

0 3 14

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA PENYAKIT PARU OBSTRUKTIF KRONIS (PPOK) Penatalaksanaan Fisioterapi Pada Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK)Di BBKPM Surakarta.

1 7 13

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Penyakit Paru Obstruktif Kronis 2.1.1. Defenisi, Etiologi, dan Faktor Risiko - Gambaran EKG Pasien Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK) di Rumah Sakit Haji Adam Malik Medan Tahun 2012

0 0 31