Kerangka Konsep KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL

Kriteria eksklusi merupakan kriteria dimana subjek penelitian tidak dapat mewakili sampel karena tidak memenuhi syarat sebagai sampel penelitian Nursalam, 2008. Kriteria eksklusi pada penelitian ini adalah: 1. Pasien dengan gangguan kejiwaan 2. Pasien yang tidak bisa berbahasa Indonesia 3. Pasien dengan gangguan fungsi pendengaran dan penglihatan. 4. Pasien yang terpasang ventilator atau oksigen 3. Besar Sampel Budiarto 2008 dalam menentukan besarnya sampel, dilakukan perhitungan sampel dengan menggunakan rumus slovin. n = Keterangan : N = Besar populasi n = jumlah sampel e = tingkat kepercayaan ketepatan yang diinginkan 90 Angka populasi di masukan dalam rumus besar populasi yaitu : n = = 43,82 = 44 Berdasarkan hasil perhitungan sampel dengan menggunakan rumus maka didapatkan hasil sampel sebesar 44 orang dan ditambahkan 10 untuk menghindari sampel drop out, maka didapatkan sampel keseluruhan sebanyak 44 + 10 = 48.4 atau 48 orang sebagai sampel dalam penelitian ini.

D. Instrumen penelitian

Penelitian ini menggunakan instrumen penelitian berupa kuesioner untuk memperoleh informasi dari responden. Kuesioner adalah cara pengumpulan data dengan mempergunakan pertanyaan-pertanyaan tertulis untuk memperoleh informasi dari responden Sandjaja, 2006. Adapun instrumen pengumpulan data yang digunakan terdiri dari 3 bagian, yakni: 1. Bagian 1 : Berupa pertanyaan mengenai data demografi responden yang meliputi usia, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan dan riwayat merokok. 2. Bagian 2 : Berupa lembar hasil tes diagnostik paru yang meliputi nilai analisa gas darah, hasil EKG, hasil tes fungsi paru, hasil rontgen yang diperoleh dari rekam medis responden. 3. Bagian 3 : Berupa kuesioner MoCA INA yang terdiri dari 30 poin yang akan diujikan dengan menilai domain fungsi kognitif, yaitu : a. Fungsi eksekutif : dinilai dengan trail making B 1 poin b. Visuospasial : dinilai dengan clock drawing test 3 poin dan menggambarkan kubus 3 dimensi 1 poin c. Bahasa: menyebutkan 3 nama binatang singa, unta, badak ; 3 poin, mengulang 2 kalimat 2 poin, kelancaran berbahasa 1 poin d. Delayed recall: menyebutkan 5 kata, menyebutkan kembali setelah 5 menit 5 poin e. Atensi: menilai kewaspadaan 1 poin, mengurangi berurutan 3 poin, digit forward and backward 2 poin f. Abstaksi: menilai kesamaan suatu benda 2 poin g. Orientasi: menilai menyebutkan tanggal, bulan, tahun, hari, tempat dan kota 6 poin. Panentu dan Irfan, 2013.

Dokumen yang terkait

Gambaran EKG Pasien Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK) di Rumah Sakit Haji Adam Malik Medan Tahun 2012

6 113 83

Hubungan Pasien Penyakit Ginjal Kronis yang Menjalani Hemodialisis dengan Xerostomia

6 77 65

Karakteristik Umum Pasien Penyakit Paru Obstruktif Kronik Eksaserbasi Akut di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2009

1 34 78

ANALISIS EFEKTIVITAS BIAYA PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PADA PASIEN PENYAKIT PARU OBSTRUKTIF KRONIS (PPOK) EKSASERBASI AKUT YANG DI RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT PARU JEMBER

1 41 15

Analisis Efektivitas Biaya Penggunaan Antibiotik pada Pasien Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK)Eksaserbasi Akut yang di Rawat Inap di Rumah Sakit Paru Jember

1 21 5

STUDI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK MAKROLIDA PADA PASIEN EKSASERBASI PENYAKIT PARU OBSTRUKTIF KRONIS (PPOK) (Penelitian dilakukan di Rumah Sakit Umum Karsa Husada Batu)

2 10 27

Gambaran Fungsi Kognitif Pada Pasien Penyakit Paru Obstruktif Kronis Di Rumah Sakit Umum Kabupaten Tangerang

1 9 112

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KONDISI PENYAKIT PARU OBSTRUKTIF KRONIS Penatalaksanaan Fisioterapi Pada Kondisi Penyakit Paru Obstruktif Kronis Di Rs Paru Ario Wirawan Salatiga.

0 3 14

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA PENYAKIT PARU OBSTRUKTIF KRONIS (PPOK) Penatalaksanaan Fisioterapi Pada Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK)Di BBKPM Surakarta.

1 7 13

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Penyakit Paru Obstruktif Kronis 2.1.1. Defenisi, Etiologi, dan Faktor Risiko - Gambaran EKG Pasien Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK) di Rumah Sakit Haji Adam Malik Medan Tahun 2012

0 0 31