Distribusi Proporsi Antara Fungsi Kognitif dengan Diagnosa Kerja

penurunan daya ingat, terutama pada orang dewasa, dan pada mantan perokok memiliki resiko rendah terhadap penurunan daya ingat. Hasil penelitian menggambarkan bahwa tingkat orang yang merokok masih tinggi yang mana hasil skrening pada perokok lebih banyak mengalami perubahan fungsi kognitif. Pernyataan tersebut senada dengan penelitian James et al 2012 yang menemukan bahwa adanya hubungan antara merokok dengan penurunan volume dan densitas materi abu-abu di frontal dan atrofi serebral berdasarkan penglihatan magnetic resonance imaging. Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa seorang perokok aktif maupun pasif sama-sama memiliki resiko penurunan daya ingat serta dapat memicu terjadinya deoksihemoglobin akibat peningkatan karbon monoksida sehingga secara berkala terjadi kondisi hipoksemia yang menimbulkan berbagai masalah kesehatan yang serius dan yang lebih parah kondisi tersebut mengakibatkan terjadi perubahan fungsi kognitif yang tidak normal. 6. Gambaran Fungsi Kognitif pada PPOK Berdasarkan Riwayat Penyakit Berdasarkan hasil penelitian jumlah pasien PPOK lebih banyak mengidap PPOK murni sebanyak 20 orang, lalu disusul oleh pasien PPOK dengan Hipertensi sebanyak 15 orang, lalu penyakit lain seperti glukoma, skabies sebanyak 9 orang, dan terakhir diabetes melitus dan stroke sama-sama sebanyak 2 orang. Dari berbagai klasifikasi pasien PPOK yang mengidap penyakit yang menyertai terdapat kategori fungsi kognitif yakni untuk gambaran pasien PPOK murni dengan perubahan fungsi kognitif sebanyak 16 orang 80 dan yang normal 4 orang 20 , lalu pada pengidap penyakit PPOK penyerta Hipertensi dengan perubahan fungsi kognitif sebanyak 12 orang 80 dan yang fungsi kognitif normal sebanyak 3 orang 20, lalu untuk gambaran pasien PPOK penyerta penyakit yang lain-lain dengan perubahan fungsi kognitif sebanyak 7 orang 77.8 dan yang normal sebanyak 2 orang 22.2, dan untuk penyakit DM dengan perubahan fungsi kognitif sebanyak 1 orang 50 dan yang fungsinya normal sebanyak 1 orang 50, dan untuk penyakit PPOK penyerta stroke yang mengalami perubahan fungsi kognitif sebanyak 2 orang 100 dan yang normal tidak ada 0.0. Pada hasil dengan jumlah terbanyak yakni murni PPOK sesuai dengan penelitian yang menyatakan bahwa gangguan kognitif telah digambarkan sebanyak 77 pasien dengan PPOK dan hipoksemia Dood et al, 2010. Satu hal yang pasti bahwa hipoksemia yang sudah kronis dapat menyebabkan perubahan fungsi kognitif dan volumemassa hipokampus Li dan He, 2013. Berdasarkan hasil penelitian yang ditampilkan pada tabel 5.13, bahwa penyakit hipertensi dan DM adalah penyakit penyerta setelah pasien dengan PPOK murni, sesuai dengan penelitian Kilander et al 2015 yang menyatakan adanya hubungan yang kuat antara hipertensi dengan kerusakan kognitif yang di lihat pada subjek pria yang tidak mengkonsumsi anti hipertensi. Okusaga et al 2013 menyatakan dalam penelitiannya yang meneliti faktor resiko kerusakan fungsi kognitif pada lansia menyatakan bahwa tekanan darah yang tinggi dapat menjadi faktor resiko terjadinya kerusakan pada subkortikal pada otak yang berdampak pada penurunan kecepatan psikomotor, penurunan atensi, kerja memori, dan fungsi eksekutif. Hasil penelitian menyatakan adanya indikasi kuat antara perubahan kognitif dengan riwayat penyakit, sesuai hasil penelitian baik hipertensi, asma, maupun diabetes mellitus yang menjadi penyerta penyakit PPOK. Maka dapat disimpulkan bahwa faktor penyakit penyerta selain PPOK dapat memperparah kognitif seseorang dan status fungsional seseorang. 7. Gambaran Fungsi Kognitif pada PPOK Berdasarkan Skor MoCA Hasil penelitian menunjukan bahwa pasien PPOK yang dilakukan pengukuran fungsi kognitif dengan kuisioner MoCA didapat perubahan fungsi kognitif sebanyak 38 orang 79.1 dan 10 orang 20.9 dengan fungsi kognitif normal. Hasil tersebut didapat dari total populasi sebanyak 48 orang responden dan yang memiliki fungsi kognitif normal atau skor MoCA ≥ 16 sebanyak 38 orang pasien dan selebihnya 10 orang memiliki perubahan fungsi kognitif dengan skor MoCA 16. MoCA lebih banyak memasukan pertanyaan yang mengevaluasi fungsi eksekutif, tingginya tingkat pengetahuan bahasa, daya ingatmemori, dan proses visuospasial yang kompleks. MoCA melihat beberapa domain dalam menentukan adanya suatu perubahan fungsi kognitif yakni ; a Fungsi eksekutif, b Visuospasial, c Bahasa, d Delayed recall, e Atensi, f Abstraksi, g Orientasi Panentu Irfan, 2013. Laporan studi terkait perubahan fungsi kognitif yang dilakukan Hilman et al dalam Myers 2008 yang dilakukan pada manusia, yakni adanya perubahan struktural dan fungsional pada korteks frontal, pre frontal, dan parietal. Pasien PPOK seringkali mengalami perubahan fungsi kognitif, tergantung dari tingkat keparahan penyakit serta lama menderita penyakit. Kerusakan kognitif pada PPOK hasil yang dilaporkan di domain recall yang berdampak pada kemampuan memori verbal Ortapamuk, 2006. Beberapa laporan terkait kasus kognitif pada PPOK di atas, dapat di tarik kesimpulan bahwa rata-rata pasien PPOK mengalami masalah kognitif pada

Dokumen yang terkait

Gambaran EKG Pasien Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK) di Rumah Sakit Haji Adam Malik Medan Tahun 2012

6 113 83

Hubungan Pasien Penyakit Ginjal Kronis yang Menjalani Hemodialisis dengan Xerostomia

6 77 65

Karakteristik Umum Pasien Penyakit Paru Obstruktif Kronik Eksaserbasi Akut di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2009

1 34 78

ANALISIS EFEKTIVITAS BIAYA PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PADA PASIEN PENYAKIT PARU OBSTRUKTIF KRONIS (PPOK) EKSASERBASI AKUT YANG DI RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT PARU JEMBER

1 41 15

Analisis Efektivitas Biaya Penggunaan Antibiotik pada Pasien Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK)Eksaserbasi Akut yang di Rawat Inap di Rumah Sakit Paru Jember

1 21 5

STUDI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK MAKROLIDA PADA PASIEN EKSASERBASI PENYAKIT PARU OBSTRUKTIF KRONIS (PPOK) (Penelitian dilakukan di Rumah Sakit Umum Karsa Husada Batu)

2 10 27

Gambaran Fungsi Kognitif Pada Pasien Penyakit Paru Obstruktif Kronis Di Rumah Sakit Umum Kabupaten Tangerang

1 9 112

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KONDISI PENYAKIT PARU OBSTRUKTIF KRONIS Penatalaksanaan Fisioterapi Pada Kondisi Penyakit Paru Obstruktif Kronis Di Rs Paru Ario Wirawan Salatiga.

0 3 14

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA PENYAKIT PARU OBSTRUKTIF KRONIS (PPOK) Penatalaksanaan Fisioterapi Pada Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK)Di BBKPM Surakarta.

1 7 13

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Penyakit Paru Obstruktif Kronis 2.1.1. Defenisi, Etiologi, dan Faktor Risiko - Gambaran EKG Pasien Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK) di Rumah Sakit Haji Adam Malik Medan Tahun 2012

0 0 31