Definisi Operasional KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL

Penelitian ini menggunakan instrumen penelitian berupa kuesioner untuk memperoleh informasi dari responden. Kuesioner adalah cara pengumpulan data dengan mempergunakan pertanyaan-pertanyaan tertulis untuk memperoleh informasi dari responden Sandjaja, 2006. Adapun instrumen pengumpulan data yang digunakan terdiri dari 3 bagian, yakni: 1. Bagian 1 : Berupa pertanyaan mengenai data demografi responden yang meliputi usia, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan dan riwayat merokok. 2. Bagian 2 : Berupa lembar hasil tes diagnostik paru yang meliputi nilai analisa gas darah, hasil EKG, hasil tes fungsi paru, hasil rontgen yang diperoleh dari rekam medis responden. 3. Bagian 3 : Berupa kuesioner MoCA INA yang terdiri dari 30 poin yang akan diujikan dengan menilai domain fungsi kognitif, yaitu : a. Fungsi eksekutif : dinilai dengan trail making B 1 poin b. Visuospasial : dinilai dengan clock drawing test 3 poin dan menggambarkan kubus 3 dimensi 1 poin c. Bahasa: menyebutkan 3 nama binatang singa, unta, badak ; 3 poin, mengulang 2 kalimat 2 poin, kelancaran berbahasa 1 poin d. Delayed recall: menyebutkan 5 kata, menyebutkan kembali setelah 5 menit 5 poin e. Atensi: menilai kewaspadaan 1 poin, mengurangi berurutan 3 poin, digit forward and backward 2 poin f. Abstaksi: menilai kesamaan suatu benda 2 poin g. Orientasi: menilai menyebutkan tanggal, bulan, tahun, hari, tempat dan kota 6 poin. Panentu dan Irfan, 2013.

E. Uji Validitas dan Reliabilitas

1. Uji Validitas

Validitas merupakan suatu indeks yang menunjukan alat ukur tersebut benar- benar mengukur apa yang di ukur. Suatu kuisioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuisioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuisioner tersebut. Uji ini dilakukan dengan menghitung korelasi antara masing- masing skor item pertanyaan dari setiap variabel dengan total skor variabel tersebut Hidayat, 2007. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Panentu dan Irfan pada tahun 2013 yang menguji instrument MoCA INA pada pasien pasca stroke fase recovery ditemukan validitas MoCA INA yang diuji melalui uji korelasi pearson menunjukkan hasil r = 0,529 dan p = 0,046 yang dengan demikian instrument MoCA INA dinyatakan valid.

2. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas adalah suatu ukuran yang menunjukan pada tingkat kepercayaan dan dapat diandalkan Arikunto, 2010. Reliabilitas adalah tingkat konsistensi dari suatu pengukuran. Reliabilitas menunjukan apakah pengukuran menghasilkan data yang konsisten jika instrument digunakan kembali secara berulang Dharma, 2011. Pada penelitian yang dilakukan oleh Panentu dan Irfan, 2013 yang menguji reliabilitas instrument MoCA INA dengan uji test-retest menggunakan uji korelasi person didapatkan nilai r = 0.963 dan p = 0,000 dengan demikian MoCA INA dinyatakan reliabel.

F. Langkah-Langkah Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan pada bulan Maret hingga Juli 2015. Data yang didapatkan dalam penelitian ini data primer melalui kuisioner tentang fungsi kogntif dan data sekunder berupa hasil analisa gas darah. Adapun tahapan dalam penelitian ini, yaitu ; 1. Setelah proposal penelitian disetujui oleh penguji, peneliti mengajukan surat permohonan penelitian ke Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Peneliti menyerahkan surat permohonan ijin penelitian kepada kepala Bidang Pendidikan dan Pelatihan Diklat RSU Kabupaten Tangerang. 3. Setelah surat permohonan ijin penelitian disetujui oleh kepala Diklit lalu peneliti mendapat surat pengantar ke tiap kepala ruangan 4. Setelah ijin penelitian disetujui oleh kepala Instalasi Rawat jalan RSU Kabupaten Tangerang 5. Setelah ijin penelitian disetujui oleh Kepala Ruangan, peneliti menyeleksi calon responden yang sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan sebelumnya. 6. Dengan menggunakan rumus perhitungan sample slovin, peneliti menentukan calon responden banyaknya sesuai dengan responden yang memenuhi kriteria yaitu sebanyak 43,82 pasien PPOK yang ditambah sebanyak 10 dari total populasi yaitu ditambah 10 menjadi 44 orang. 7. Setelah mendapatkan calon responden sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan, peneliti melakukan informed consent terhadap calon responden. jika calon responden bersedia menjadi responden, mereka dapat membaca lembar persetujuan kemudian menandatanganinya. 8. Setelah responden menandatangani lembar persetujuan, responden selanjutnya diajukan pertanyaan oleh peneliti atau asisten peneliti melalui kuisioner. 9. Waktu wawancara melalui kuisioner selama kurang lebih 20 menit untuk setiap responden dan responden hanya dianjurkan bertanya setelah proses wawancara selesai namun tidak diperkenankan bertanya sebelum dan selama proses wawancara berlangsung. 10. Kuisioner yang telah terisi melalui wawancara selanjutnya diolah dan dianalisa oleh peneliti.

G. Pengolahan Data

Penelitian ini menggunakan teknik pengolahan data yang meliputi : 1. Editing Editing merupakan upaya untuk memeriksa kembali kebenaran data yang diperoleh. Data perlu diedit untuk memudahkan pengolahan data selanjutnya. Hal yang perlu diperhatikan dalam mengedit meliputi kelengkapan pengisian, kejelasan tulisan, kejelasan makna, kesesuaian dan konsistensi antar jawaban. 2. Coding Coding adalah usaha member kode-kode tertentu pada jawaban responden. coding merupakan pemberian kode numerik angka terhadap data yang terdiri atas beberapa kategori. 3. Entry data Entry data adalah kegiatan memasukan data dari kuesioner dalam program computer agar dapat dianalis, kemudian membuat distribusi frekuensi sederhana atau bisa juga dengan membuat tabel kontingensi. 4. Cleaning data Pembersihan data merupakan kegiatan pengecekan kembali data yang sudah dimasukan ke dalam komputer untuk memastikan dan telah bersih dari kesalahan sehingga data siap dianalisa Hidayat, 2007.

Dokumen yang terkait

Gambaran EKG Pasien Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK) di Rumah Sakit Haji Adam Malik Medan Tahun 2012

6 113 83

Hubungan Pasien Penyakit Ginjal Kronis yang Menjalani Hemodialisis dengan Xerostomia

6 77 65

Karakteristik Umum Pasien Penyakit Paru Obstruktif Kronik Eksaserbasi Akut di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2009

1 34 78

ANALISIS EFEKTIVITAS BIAYA PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PADA PASIEN PENYAKIT PARU OBSTRUKTIF KRONIS (PPOK) EKSASERBASI AKUT YANG DI RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT PARU JEMBER

1 41 15

Analisis Efektivitas Biaya Penggunaan Antibiotik pada Pasien Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK)Eksaserbasi Akut yang di Rawat Inap di Rumah Sakit Paru Jember

1 21 5

STUDI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK MAKROLIDA PADA PASIEN EKSASERBASI PENYAKIT PARU OBSTRUKTIF KRONIS (PPOK) (Penelitian dilakukan di Rumah Sakit Umum Karsa Husada Batu)

2 10 27

Gambaran Fungsi Kognitif Pada Pasien Penyakit Paru Obstruktif Kronis Di Rumah Sakit Umum Kabupaten Tangerang

1 9 112

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KONDISI PENYAKIT PARU OBSTRUKTIF KRONIS Penatalaksanaan Fisioterapi Pada Kondisi Penyakit Paru Obstruktif Kronis Di Rs Paru Ario Wirawan Salatiga.

0 3 14

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA PENYAKIT PARU OBSTRUKTIF KRONIS (PPOK) Penatalaksanaan Fisioterapi Pada Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK)Di BBKPM Surakarta.

1 7 13

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Penyakit Paru Obstruktif Kronis 2.1.1. Defenisi, Etiologi, dan Faktor Risiko - Gambaran EKG Pasien Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK) di Rumah Sakit Haji Adam Malik Medan Tahun 2012

0 0 31