BAB VI PEMBAHASAN
A. Pembahasan
1. Gambaran Fungsi kognitif berdasarkan Usia
Usia terbagi menjadi tiga golongan yaitu usia ≤ 44 tahun, usia 45-59 tahun, dan usia ≥ 60 tahun. Dalam penelitian ini pasien PPOK lebih banyak di derita oleh
pasien berusia ≥ 60 tahun yakni sebanyak 31 orang dengan persentase 100 dibandingkan dengan usia ≤ 44 tahun dan usia 45-59 tahun. Selain itu gangguan
fungsi kognitif lebih banyak terjadi pada golongan usia ≥ 60 tahun yakni dengan perbandingan 30 orang mengalami gangguan fungsi kognitif 96.7 dan 1 orang
dengan fungsi kognitif normal 33.3 . Hasil tersebut sesuai dengan penelitian yang menyatakan bahwa adanya
mekanisme perubahan yakni terjadinya dilatasi ventrikel berdampak pada fungsi kognitif yang diakibatkan oleh faktor penuaan, yakni terjadinya perubahan volume
pada otak muncul lebih cepat sebanyak 1.18 per tahun pada orang dewasa dengan usia lebih dari 50 tahun, dan pada usia lebih dari 70 tahun sebanyak 1.85
Bherer et al, 2013. Selain itu Rata-rata responden yang mengalami perubahan fungsi kognitif berusia 60 tahun, yang mana hal tersebut berkaitan dengan usia
yang rentan terjadinya atrofi hipokampus dengan kondisi aliran darah ke otak Chen et al, 2011. Maka pasien yang lebih banyak mengalami perubahan fungsi
kognitif adalah lansia, hal tersebut dikarenakan seiring bertambahnya usia terdapat penurunan fisik, mental, dan psikososial Sutikno, 2011.
Dapat disimpulkan bahwa rerata responden yang mengalami perubahan fungsi kognitif cenderung pada usia lebih dari 60 tahun, senada dengan Bherer et al
2013 dimana usia tersebut berisiko mengalami perubahan volume otak seiring bertambahnya usia dimulai dari usia 50 tahun.
2. Gambaran Fungsi Kognitif pada PPOK Berdasarkan Jenis Kelamin
Berdasarkan jenis kelamin didapatkan hasil yaitu pada laki-laki lebih banyak menderita PPOK dibanding dengan perempuan, dengan laki-laki sebanyak 43
orang dengan persentase 100 dan perempuan sebanyak 5 orang dengan persentase 100 . gangguan fungsi kognitif ditemukan lebih banyak terjadi pada
laki-laki dibandingkan perempuan dengan perbandingan pada laki-laki yang mengalami gangguan sebanyak 34 orang 79 dan yang normal sebanyak 9
orang 21 , lalu pada wanita yang mengalami gangguan sebanyak 4 orang 80 dan yang normal sebanyak 1 orang 20 .
Hasil tersebut sesuai dengan penelitian yang menyatakan penyakit PPOK yang terdiri atas pneumonia, efusi pleura, gagal nafas kronis lebih banyak ditemukan
pada pria dibandingkan dengan wanita, dan perubahan kognisi, demensia, serta tanda degeneratif pada otak lebih tinggi frekuensinya pada laki-laki namun pada
wanita lebih cenderung terjadi perubahan fungsi kognitif dikarenakan adanya riwayat anemia Negro et al, 2015.
Hasil penelitian sesuai dengan pendapat Myers 2008 yakni kadar hormone seks endogen berperan penting dalam mempengaruhi fungsi kognitif, rendahnya
tingkat bioavaibilitas estradiol berhubungan dengan penurunan fungsi kognitif secara menyeluruh dan memori verbal. Estradiol merupakan sebagai pelindung
neuronneuroprotective yang dapat meminimalisir terjadinya trauma stress oksidatif. Dengan demikian jenis kelamin juga mempengaruhi terjadi perubahan