Total Distribusi Frekuensi Diagnosa Kerja
dan yang normal 4 orang 25.0 di bandingkan pekerjaan lainnya, pensiunan lebih banyak dikarenakan rata-rata pensiunan berusia lebih dari 60 tahun yang
berkaitan dengan usia. Berdasarkan penelitian Min et al 2015 yang meneliti gambaran dari dampak pekerjaan terhadap fungsi kognitif dan fisik pada dewasa
tua di korea, menyimpulkan bahwa pensiunan dan pengangguran memiliki kemampuan kognitif dan kemampuan fisik yang lebih rendah dibandingkan
dengan pekerja aktif, pada pria dengan durasi kerja yang lama berkontribusi lebih baik pada fungsi kognitif maupun fisik akan tetapi pada wanita dengan durasi
kerja yang lama berdampak hanya pada kapasitas fisik. Dengan catatan pada penelitian Min et al 2015 memiliki populasi dengan
durasi pekerjaan yang panjang, terutama pada pria kebanyakan dengan pekerjaan buruh dan dari keterangan tersebut yang menjadi perbandingan penelitian yang
aktif yakni pekerja kasar lalu dengan perbandingan pria-wanita, pekerja manual- non manual, dan pekerja aktif
–pekerja pasif.
5. Gambaran Fungsi Kognitif pada PPOK Berdasarkan Status Merokok
Berdasarkan hasil dari penelitian didapatkan pada pasien PPOK dengan status merokok lebih banyak mengalami perubahan fungsi kognitif sebanyak 30 orang
dengan persentase 76.9 dan 8 orang yang memiliki fungsi normal dengan persentase 88.9 dengan total pasien PPOK yang merokok sebanyak 38 orang.
Hasil tersebut sesuai dengan penelitian yang menyatakan bahwa merokok dapat berdampak pada fungsi kognitif, yakni suatu kondisi hipoksia serebral
karena peningkatan kadar karbon monoksida menyebabkan disasosiasi oksihemoglobin Dood et al, 2010. Penelitian yang dilakukan Sabia et al 2008
menyatakan bahwa seorang perokok aktif memiliki resiko tinggi terhadap
penurunan daya ingat, terutama pada orang dewasa, dan pada mantan perokok memiliki resiko rendah terhadap penurunan daya ingat.
Hasil penelitian menggambarkan bahwa tingkat orang yang merokok masih tinggi yang mana hasil skrening pada perokok lebih banyak mengalami perubahan
fungsi kognitif. Pernyataan tersebut senada dengan penelitian James et al 2012 yang menemukan bahwa adanya hubungan antara merokok dengan penurunan
volume dan densitas materi abu-abu di frontal dan atrofi serebral berdasarkan penglihatan magnetic resonance imaging.
Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa seorang perokok aktif maupun pasif sama-sama memiliki resiko penurunan daya ingat serta dapat
memicu terjadinya deoksihemoglobin akibat peningkatan karbon monoksida sehingga secara berkala terjadi kondisi hipoksemia yang menimbulkan berbagai
masalah kesehatan yang serius dan yang lebih parah kondisi tersebut mengakibatkan terjadi perubahan fungsi kognitif yang tidak normal.
6. Gambaran Fungsi Kognitif pada PPOK Berdasarkan Riwayat Penyakit
Berdasarkan hasil penelitian jumlah pasien PPOK lebih banyak mengidap PPOK murni sebanyak 20 orang, lalu disusul oleh pasien PPOK dengan
Hipertensi sebanyak 15 orang, lalu penyakit lain seperti glukoma, skabies sebanyak 9 orang, dan terakhir diabetes melitus dan stroke sama-sama sebanyak 2
orang. Dari berbagai klasifikasi pasien PPOK yang mengidap penyakit yang menyertai terdapat kategori fungsi kognitif yakni untuk gambaran pasien PPOK
murni dengan perubahan fungsi kognitif sebanyak 16 orang 80 dan yang normal 4 orang 20 , lalu pada pengidap penyakit PPOK penyerta Hipertensi