Latar Belakang Pengaruh Penambahan Minyak Nilam sebagai Fiksatif terhadap Ketahanan Wangi Gel Pengharum Ruangan Alami.

1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Minyak atsiri adalah minyak mudah menguap yang dihasilkan dari ekstrak tanaman penghasil minyak atsiri tanaman aromatik. Minyak tersebut merupakan campuran kompleks dari senyawa alkohol sehingga sering disebut minyak terbang. Menurut Kardinan 2007 di Indonesia terdapat 40 jenis tanaman penghasil minyak atsiri dari sekitar 150-200 spesies yang terdapat di dunia. Berdasarkan Ketaren 1985, minyak atsiri dapat dihasilkan dari bagian tanaman yaitu dari batang, daun, bunga, buah, biji, kulit dan akar yang masing-masing memiliki komponen yang berbeda. Indonesia merupakan salah satu negara penghasil dan pengekspor minyak atsiri terbesar di dunia terutama untuk minyak nilam. Indonesia adalah pemasok kebutuhan minyak nilam sekitar 80- 90 dari seluruh kebutuhan dunia Anonim 2011. Salah satu daerah penghasil minyak nilam terbesar di Indonesia terdapat pada Propinsi Nanggoe Aceh Darusalam yang memberikan kontribusi 70 produksi nasional Djazuli dan Trislawati 2004. Kegunaan minyak tersebut sebagai zat fiksatif dalam industri parfum, kosmetik dan farmasi. Karakteristik dari minyak tersebut adalah memiliki titik didih yang tinggi dan aroma yang khas. Berdasarkan data statistik perdagangan minyak atsiri Indonesia, nilai ekspor dari 20 jenis minyak atsiri pada tahun 2011 mencapai US 135,363 juta. Menurut Dewan Atsiri Indonesia 2009, nilai ekspor minyak nilam mencapai US 27,137 juta. Berdasarkan hal tersebut, maka perlu dikembangkan produk yang berbasis minyak atsiri untuk meningkatkan nilai jual minyak atsiri dan produk turunannya. Salah satu produk aplikasi dari minyak atsiri yang prospektif untuk dikembangkan adalah produk gel pengharum ruangan. Produk gel pengharum ruangan merupakan produk wewangian berbentuk semi padat yang menggunakan karagenan sebagai komponen pembentuk gelnya atau jenis bahan pembentuk gel lainnya. Produk tersebut berfungsi untuk mengatasi bau tak sedap, mengurangi rasa penat saat berada di ruangan yang bersuhu tinggi dan memberi efek relaksasi. Kondisi lingkungan yang semakin panas menyebabkan ruangan menjadi pengap. Hal ini memicu permintaan produk pengharum ruangan semakin meningkat. Jenis produk pengharum ruangan yang cocok untuk ruangan tersebut adalah jenis produk berbentuk gel agar lebih praktis. Produk gel pengharum ruangan banyak dikembangkan karena bersifat elastis, lebih tahan lama, dan lebih menarik. Selain itu, bentuk gel dapat menghambat pelepasan zat volatil pada pengharum ruangan sehingga wanginya lebih tahan lama. Produk gel pengharum ruangan yang banyak beredar di pasaran saat ini adalah berbahan sintetis, terutama bahan pewangi dan fiksatif yang digunakan. Bahan sintetis tersebut senantiasa dapat mengakibatkan alergi atau mengganggu kesehatan dan lingkungan, maka penelitian ini mencoba mengembangkan produk gel pengharum ruangan yang lebih ramah lingkungan dan baik untuk kesehatan natural fragance dengan memanfaatkan bahan-bahan alami, yaitu minyak lemon yang merupakan minyak atsiri alami sebagai bahan pewanginya dan bahan pembentuk gelnya menggunakan campuran karagenan, agar-agar dan glukomanan 2 agar tekstur produk gel pengharum ruangan yang terbentuk lebih baik dan lebih menarik. Produk gel pengharum ruangan yang alami wanginya tidak bertahan lama jika digunakan pada ruangan yang bersuhu tinggi. Pada penelitian ini memanfaatkan minyak nilam sebagai fiksatif alami untuk mempertahankan atau mengikat wangi produk gel pengharum ruangan agar wanginya dapat bertahan lebih lama jika digunakan di ruangan yang bersuhu tinggi.

1.2 Tujuan