8
3 HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Penelitian Pendahuluan
3.1.1 Tekstur Formula Gel
Penelitian pendahuluan dilakukan dengan mencoba beberapa formulasi untuk menghasilkan sediaan gel terbaik yang nantinya digunakan pada penelitian
utama. Menurut Hargeaves 2003, penggunaan karagenan pada gel pengharum ruangan biasanya sebesar 3. Pada penelitian ini dibuat formula gel dengan
perbandingan karagenan : agar-agar : glukomanan dengan konsentrasi 3 : 0 : 0 A0 sebagai kontrol, 3 : 0,5 : 0,5 A1, 3 : 1 : 1 A2, dan 3 :
1,5 : 1,5 A3.
Penelitian pendahuluan dilakukan untuk mendapatkan kondisi tekstur gel terbaik dan persentase susut bobot terkecil pada saat pembuatan sediaan gel dan
selama penyimpanan. Hasil formulasi gel tahap pertama memiliki karakteristik pada Tabel 2.
Tabel 2. Hasil formulasi gel pada penelitian pendahuluan Kode
Konsentrasi karagenan : agar- agar : glukomanan
Sifat gel A0
3 : 0 : 0 Gel
yang terbentuk
rapuh, mudah patah dan mengalami
sineresis.
A1 3 : 0,5 : 0,5
Gel yang terbentuk kenyal- elastis dan masih mengalami
sineresis.
A2 3 : 1 : 1
Gel yang terbentuk kenyal- elastis dan tidak mudah patah.
A3 3 : 1,5 : 1,5
Gel yang terbentuk lebih keras- memadat.
Berdasarkan hasil pengamatan terhadap tekstur pada Tabel 2, didapatkan tiap formula gel memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing. Gel A0
memiliki karakteristik mudah patah, rapuh dan mengalami sineresis. Sineresis adalah peristiwa keluarnya air dari dalam gel yang disebabkan oleh terbentuknya
gel yang semakin mengeras dan mengerut akibat proses pendinginan. Pada gel formula A1 gel yang terbentuk kenyal-elastis namun masih mengalami sineresis.
Pada gel A2 bersifat kenyal-elastis, tidak mudah patah, dan merupakan gel yang lebih baik dari formula A0, A1, dan A3 hal ini dikarenakan pada konsentrasi
bahan pembentuk gel yang lebih besar memiliki kandungan selulosa yang lebih besar pula sehingga akan memberikan tekstur gel yang lebih lembut dan elastis
Imeson 2000. Pada gel A3 terbentuk gel yang teksturnya keras-memadat, hal ini dikarenakan jumlah bahan pembentuk gel yang terkandung cukup besar sehingga
gel yang terbentuk lebih keras dan diduga dapat menghambat penyebaran aroma bahan pewangi. Pada tahap ini, tekstur dipengaruhi oleh jumlah bahan pembentuk
9 yang terkandung di dalam gel. Semakin besar jumlah bahan pembentuk gel, maka
tingkat kekerasannya akan semakin tinggi.
3.1.2 Uji Susut Bobot Formula Gel