Tujuan Waktu dan Tempat penelitian Prosedur Penelitian

2 agar tekstur produk gel pengharum ruangan yang terbentuk lebih baik dan lebih menarik. Produk gel pengharum ruangan yang alami wanginya tidak bertahan lama jika digunakan pada ruangan yang bersuhu tinggi. Pada penelitian ini memanfaatkan minyak nilam sebagai fiksatif alami untuk mempertahankan atau mengikat wangi produk gel pengharum ruangan agar wanginya dapat bertahan lebih lama jika digunakan di ruangan yang bersuhu tinggi.

1.2 Tujuan

Penelitian ini bertujuan mengembangkan produk gel pengharum ruangan berbasis minyak atsiri alami dengan memanfaatkan minyak lemon sebagai bahan pewangi dan minyak nilam sebagai bahan fiksatif. Kemudian, tujuan khusus dari penelitian ini antara lain : 1. Membuat dan mengetahui formulasi gel yang terbaik. 2. Mengetahui penyusutan bobot dan ketahanan wangi produk gel pengharum ruangan selama penyimpanan pada suhu 40 o C 3. Mengetahui konsentrasi terbaik minyak nilam sebagai fiksatif terhadap ketahanan wangi produk gel pengharum ruangan. 4. Mengetahui pengaruh dan efektifitas minyak nilam sebagai bahan fiksatif. 2 METODE PENELITIAN 2.1 Bahan dan Peralatan Penelitian 2.1.1 Bahan Penelitian Bahan yang digunakan adalah bahan pewangi, bahan fiksatif, dan bahan pembentuk gel. Bahan pewangi yang digunakan adalah minyak lemon dan bahan fiksatif yang digunakan adalah minyak nilam yang didapatkan dari CV. Kreasi Aroma. Bahan pembentuk gel terdiri atas karagenan didapatkan dari Toko Kimia Setiaguna, karakteristik tepung karagenan yang digunakan adalah berwarna putih, teksturnya halus, larut dalam air dingin maupun panas, aroma netral dan gel yang terbentuk transparan. Agar-agar didapat dari CV. Sari Mutiara Abadi, Malang. Karakteristik tepung agar-agar yang digunakan adalah berwarna putih kecoklatan, larut dalam air panas maupun dingin, dan tekstur tepung halus. Tepung glukomanan yang digunakan berwarna putih, aromanya netral, tekstur tepung halus, larut dalam air panas maupun dingin dan gel yang terbentuk elastis. Bahan lain adalah aquades, asam sitrat, alkohol, bahan stabilizer yang digunakan propilen glikol. Karakteristik propilen glikol adalah berwarna jernih agak kental, aromanya netral. Pengawet gel yang digunakan sodium benzoat didapatkan dari Toko Kimia Setia Guna dan Central Kimia Bogor. Spesifikasi dari agar-agar yang digunakan pada penelitian dapat dilihat pada Tabel 1. 3 Tabel 1. Spesifikasi tepung agar-agar Gracilia Parameters Jumlah Gel strength 800 gcm 2 Acid Insoluble Ash 0,10 Moisture Content 11,90 Ash Content 0,70 L Heavy Metal 0,12 Microbiological test E-coli - CV. Sari Mutiara Abadi, Malang

2.1.2 Peralatan Penelitian

Alat-alat yang digunakan selama proses pembuatan gel pengharum ruangan adalah gelas piala, timbangan digital, hot plate, oven, gelas ukur, sudip, alumunium foil, pipet tetes, pipet Mohr, bulb, botol jar berukuran volume 50 g, termometer, gelas pengaduk, spidol permanen, nampan plastik, kain lap, tisu, kertas label, dan gunting. Sebelum digunakan alat-alat ini harus dalam keadaan steril dengan cara dicuci menggunakan sabun, setelah kering disemprot alkohol dan dilap dengan tisu.

2.2 Waktu dan Tempat penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober 2012 – April 2013. Penelitian dilakukan di Laboratorium Departement of Industrial Technology LDIT, Laboratorium Organoleptik, Laboratorium Teknologi Kimia, dan Laboratorium Pengemasan Departemen Teknologi Industri Pertanian.

2.3 Prosedur Penelitian

Penelitian ini dilakuakan dalam dua tahap yaitu, penelitian pendahuluan dan penelitian utama. Penelitian pendahuluan dilakukan untuk mendapatkan formula gel terbaik yang nantinya akan digunakan pada penelitian utama. Penelitian utama bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan bahan fiksatif minyak nilam terhadap ketahanan wangi gel pengharum ruangan pada suhu 40 o C. Bahan-bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah karaginan, agar- agar, glukomanan, natrium benzoat, aqudes, minyak pewangi lemon, minyak fiksatif nilam, asam sitrat dan propilen glikol. Penelitian ini merupakan modifikasi dari penelitian Rahmaisni 2011, perbedaannya adalah pada saat pencampuran bahan kering. Pada penelitian Rahmaisni 2011, bahan kering dicampurkan terlebih dahulu di dalam air baru dipanaskan dan propilen glikol dicampur dengan minyak kemudian dicampur ke dalam bahan gel. Pada penelitian ini pencampuran bahan kering dilakukan setelah suhu air mencapai kisaran 35 o C. Bahan dimasukkan sedikit demi sedikit ke dalam air sambil dipanaskan dan diaduk hingga suhunya mencapai 75 o C, lalu diangkat dan didiamkan hingga suhu 4 turun menjadi 65 o C. Setelah suhu larutan mencapai 65 o C, propilen glikol ditambahkan dan diaduk hingga homogen kemudian ditambahkan minyak atsiri. Setelah homogen, larutan dituangkan ke dalam botol jar berukuran 50 gam. Adapun ruang lingkup penelitian ini ditunjukkan oleh Gambar 1. Gambar 1. Ruang lingkup penelitian Non nilam = A, B dan C Nilam = A, B dan C Uji visual dan Penimbangan Penentuan formula gel Pembuatan produk gel pengharum ruangan alami Karagenan, agar-agar, glukomanan, natrium benzoat, asam sitrat dan aquades. Pengukuran presentasi susut bobot Formula gel A0, A1, A2 dan A3 Pengaruh bahan fiksatif terhadap ketahanan wangi dan susut bobot produk selama 4 minggu penyimpanan pada suhu 40 o C Susut bobot dan ketahanan wangi produk selama 4 minggu penyimpanan pada suhu 40 o C Uji sensori dan penimbangan berat Gel dengan tekstur terbaik dan susut bobot terkecil. 5 Saat pencampuran bahan kering harus dituangkan sedikit demi sedikit sambil diaduk agar larut dengan baik, karena apabila bahan dituangkan sekaligus atau terlalu banyak, permukaan bahan pembentuk gel yang kontak dengan air akan cepat mengalami gelasi sehingga bagian dalamnya masih kering. Akibatnya, terjadi gumpalan-gumpalan yang sulit dilarutkan sehingga gel kurang homogen. Hal ini dilakukan karena bahan pembentuk gel yang digunakan memiliki sifat yang sangat mudah menyerap air. Apabila bahan kering dicampur dengan air dingin, bahan akan membentuk gel terlebih dahulu dan saat pemanasan sulit diaduk. Apabila air dipanaskan terlebih dahulu, kelarutan bahan-bahan kering lebih baik, hasil yang diperoleh lebih homogen. Pada penelitian Rahmaisni 2011, propilen glikol dicampur dengan minyak kemudian dicampur ke dalam bahan gel. Pada penelitian ini, propilen glikol dicampur ke dalam bahan gel terlebih dahulu lalu minyak atsirinya karena prinsip pencampuran adalah menggabungkan senyawa sejenis. Diagam alir pembuatan formula gel dan pembuatan gel pengharum ruangan alami dapat dilihat pada Lampiran 1 dan Lampiran 2. 2.4 Prosedur pengujian 2.4.1 Uji Susut Bobot