Bauran pemasaran yang diimplementasikan STIE “X”, mulai dari produk yang ditawarkan hingga pelayanan pelanggan, dalam pandangan
peneliti sudah cukup baik, walaupun perlu penajaman dan memperkuat hubungan koneksitas antar aspek-aspek tersebut dan tentu antar personel
bagian yang terlibat di dalamnya. Misalnya, antara strategi produk berupa pilihan program studi yang dimiliki dengan strategi promosi hendaknya
sejalan. Berbagai keunggulan yang telah dipromosikan harus sejalan dengan kondisi objektif program studi. Karena kegiatan promosi yang
baik, bukanlah “melebih-lebihkan” program studi yang dimiliki, tetapi mengkomunikasikan keunggulan program studi tersebut secara objektif
dan menarik kepada masyarakat. Demikian halnya, antara promosi dengan proses dan kebijakan layanan pelanggan yang diterapkan juga harus
terkoneksi dengan baik. Promosi yang menarik harus diiringi bentuk pelayanan yang prima. Jadi semuanya harus dilakukan secara simultan.
5.3 Bauran Promosi STIE “X”
Bauran promosi yang diterapkan STIE “X” mengacu pada teori bauran promosi promotion mix yang terdiri dari enam aspek yang satu sama lain
saling memperkuat kegiatan promosi. Promotion mix merupakan semua upaya yang dilakukan STIE “X” untuk memperkenalkan lembaga kepada
calon-calon mahasiswa agar tertarik untuk mendaftar kuliah di STIE “X”, serta para alumni D-3 untuk melanjutkan ke jenjang S-1 dan alumni S-1 untuk
melanjutkan ke jenjang S-2. Kegiatan promosi sesungguhnya upaya untuk menyebarluaskan
informasi tentang produk yang ditawarkan sehingga calon-calon mahasiswa tertarik. Berikut ini akan diuraikan kegiatan promosi yang dilakukan dalam
kurun waktu 5 lima tahun, periode 1997-2011.
1. Periklanan Advertising
Kegiatan periklanan yang dilakukan STIE “X” dalam kurun waktu 2007-2011 melalui berbagai media, baik media cetak maupun media
elektronik antara lain:
a. Media Elektronik yang digunakan diantaranya adalah:
1 Televisi Jack TV, ADI TV,
2 Radio Bens Radio,
3 Internet, melalui beberapa alamat website dan medai jejaring sosial
website, facebook, twitter, mailing list, yahoo messenger. Alamat website yang digunakan untuk kegiatan promosi diantaranya
adalah www.STIE “X”.ac.id, www.ptkp.STIE “X”.net, www.STIE “X”.ptn-pts.com, dan www.STIE “X”.kpt.co.id.
b. Media Cetak yang digunakan diantaranya adalah:
Alamat jejaring sosial facebook dengan nama account STIE “X”, alamat mailis
keluarga-STIE “X”yahoogroups.com, dan yahoo messenger menggunakan email: pmbSTIE “X”yahoo.com.
1 Koran Indo Pos, Warta Kota, Rakyat Merdeka, Suara Tangsel,
Republika, Radar Banten, 2
Majalah Suara Muhammadiyah, Majalah Tabligh, Info Pendidikan, dan lain-lain,
3 Yellow Pages,
4 Buletin Buletin Wakaf, Bulletin CIES, Buletin Jumat,
5 Jurnal Jurnal Equlibrium, Liquidity, Skolastik,
6 Buku-buku diantaranya: “Muhammadiyah menjemput
Perubahan”, “Peta Potensi Ekonomi Muhammadiyah”, “Tri Kompetensi Dasar-Peneguhan Jatidiri Ikatan Mahasiswa
Muhammadiyah”, Buku-buku referensi yang dikarang oleh dosen- dosen STIE “X” yang diterbitkan oleh berbagai penerbit, dan buku-
buku lain-lain. Periklanan di media massa telah mampu menciptakan citra positif
bagi lembaga, sehingga STIE “X” secara perlahan dikenal luas di kalangan masyarakat. Iklan di berbagai media memiliki banyak manfaat diantaranya
sebagai; presentasi publik menawarkan pesan yang sama kepada banyak orang tentang STIE “X”, pervasiveness memungkinkan STIE “X” dapat
menyajikan pesan berulangkali dan sekaligus memberikan kesempatan kepada calon mahasiswa untuk menerima dan membandingkan pesan dari
sejumlah institusi pendidikan tinggi, amplified expressiveness memberikan peluang untuk mendramatisasi institusi dan jasanya melalui
berbagai bentuk ekspresi, impersonality calon mahasiswa tidak merasa wajib memperhatikan atau merespon iklan tesebut, karena iklan lebih
bersifat monolog. Bagi STIE “X”, iklan dapat dimanfaatkan secara efektif untuk
membangun citra jangka panjang, mendorong peningkatan jumlah mahasiswa terutama jika dipadukan dengan metode lainnya, menjangkau
calon mahasiswa yang secara geografis tersebar dimana-mana. Namun beberapa kelemahan iklan di media massa antara lain: biaya mahal,
komunikasinya bersifat satu arah, tidak mampu menyampaikan informasi secara utuh, dan kurang persuasif.
2. Promosi Penjualan Sales Promotion
Kegiatan sales promotion yang digunakan STIE “X” menggunakan instrumen diskon dalam upaya mendorong peningkatan jumlah
mahasiswa. Walaupun diskon yang ditawarkan cukup menarik, namun administrasi akademik tetap menjadi faktor utama dalam proses seleksi
penerimaan mahasiswa baru. Beberapa program sales promotion yang ditawarkan kepada calon-calon mahasiswa baru, diantaranya:
a. Diskon sebesar 40 biaya pengembangan untuk pendaftar di bulan
Juli b.
Diskon sebesar 30 biaya pengembangan untuk pendaftar di bulan Agustus
c. Bebas biaya pendaftaran bagi peserta tes ujian masuk Universitas
Islam Negeri Syarif Hidayatullah yang memilih STIE “X”. d.
Diskon uang kuliah sebesar 10 pada semester satu bagi lulusan SMUSMK Muhammadiyah.
e. Diskon uang kuliah sebesar 10 pada semester satu bagi lulusan D-3
STIE “X” yang melanjutkan ke prodi S-1. f.
Voucher biaya pengembangan sebesar Rp. 500.000,- bagi juara kompetisi yang pernah diselenggaran UKM-UKM di STIE “X”,
diantaranya untuk juara pencak silat dan juara futsal SMASMK se- Jabodetabek.
g. Bebas biaya pendaftaran bagi rangking 10 besar di kelas XII.
h. Bebas pendaftaran bagi peserta tes minat bakat yang telah
diselenggarakan oleh STIE “X”. Beberapa program yang ditawarkan melalui instrumen sales
promotion menurut bagian marketing STIE “X” mampu menarik minat calon-calon mahasiswa untuk memilih STIE “X”. Oleh karenanya,
program-program semacan ini akan terus dijalankan dengan tawaran- tawaran yang lebih menarik. Sales promotion sangat erat kaitannya dengan
strategi harga, yang perlu pengkajian setiap tahunnya tentang besaran uang kuliah, apakah tetap seperti tahun sebelumnya ataukan dinaikkan.
3. Publisitas Publicity dan Hubungan Masyarakat Public Relation
Publisitas menurut Swastha 1999 adalah sejumlah informasi tentang sasaran, barang, atau organisasi yang disebarluaskan ke
masyarakat melalui media tanpa dipungut biaya atau tanpa pengawas dari sponsor. Jadi publicity public relation menurut Kotler 2005
merupakan berbagai program untuk mempromosikan danatau melindungi citra perusahaan atau produk individualnya.
Dalam menjalin relasi dengan para stakeholder, STIE “X” melakukan kegiatannya antara lain menjadi sponsorship beberapa kegiatan
siswa SMASMK dan juga lembaga-lembaga kemahasiswaan baik intra universiter maupun lembaga ekstra universiter. Kegiatan publisitas lainnya
yaitu pemberitaan advertorial tentang beberapa kegiatan yang telah dilaksanakan civitas akademika STIE “X” di berbagai media, diantaranya;
media cetak Suara Tangsel dan Rakyat Merdeka, memasang baleho di halaman STIE “X”, spanduk, pamplet dan leaflet di sudut-sudut jalan
dengan pemilihan lokasi yang dianggap strategis di wilayah Jabodetabek. Kegiatan lain berupa penyebaran brosur di berbagai tempat,
mengikuti pameran pendidikan, mengikuti bazar Milad Muhammadiyah setiap tahunnya, menyelenggarakan kegiatan Milad STIE “X” dengan
melakukan berbagai perlombaan dan bazar yang melibatkan siswa SMA
SMK di sekitar Jabodetabek, melaksanakan goes to school yang bekerjasama dengan lembaga kemasiswaan STIE “X”, mengikuti berbagai
perlombaan baik yang diselenggarakan oleh Amal Usaha Muhammadiyah maupun institusi lainnya.
Adapun keunggulan kegiatan publisitas dan humas meliputi berbagai aspek. Pertama, kredibilitas dan believability tinggi. Kedua, kegiatan
publisitas dianggap lebih efektif dalam menjangkau audiensi yang cenderung menghindari wiraniaga dan iklan. Ketiga, memungkinkan
pemasar untuk mendramatisasi institusi. Dampak kegiatan publisitas dan humas STIE “X” diakui masih
lemah terhadap jumlah calon mahasiswa yang mendaftar. Menurut bagian marketing kegiatan tersebut akan terus dijalankan karena bagian dari
pencitraan dan penyebaran informasi. Namun dalam hal alokasi anggaran dan pemilihan media yang digunakan akan dipertimbangkan dari sisi
efektivitas dan efesiensinya.
4. Penjualan Pribadi Personal Selling
Kegiatan personal selling STIE “X” dilakukan melalui penyajian lisan dalam percakapan dengan satu atau lebih calon mahasiswa dengan
maksud harapan calon mahasiswa tersebut mendaftarkan dirinya untuk kuliah di STIE “X”. Menurut Kotler 2005, personal selling merupakan
interaksi langsung dengan calon pembeli atau lebih untuk melakukan suatu presentasi, menjawab langsung dan menerima pesanan.
Kegiatan personal selling dilakukan secara gencar oleh bagian marketing STIE “X” dengan berkunjung langsung ke kantong-kantong
calon mahasiswa diantaranya: sekolah-sekolah SMASMKMA dan kantor-kantor untuk kelas karyawan. Dengan kunjungan dan presentasi
dimungkinkan adanya interaksi langsung antara bagian marketing dengan calon-calon mahasiswa.
Terdapat beberapa keunggulan dari metode personal selling, diantaranya yakni;
a. Personal confrontation, artinya menjalin hubungan langsung dan
interaksi antara dua pihak atau lebih bagian marketing STIE “X”,
siswa, dan bahkan pihak sekolah, yakni setiap pihak bisa saling mengamati kebutuhan dan karakteristik masing-masing dan melakukan
penyesuaian; b.
Cultivation, artinya memungkinkan terjalinnya hubungan yang akrab antara bagian marketing STIE “X” dan para siswakaryawan sebagai
calon mahasiswa; c.
Response, merupakan situasi yang seolah-olah mengharuskan calon mahasiswa untuk mendengar, memperhatikan, atau menanggapi
presentasi dari bagian pemasaran STIE “X”. Dibalik keunggulan di atas, terdapat sisi kelemahan kegiatan
personal selling diantaranya adalah mengeluarkan biaya yang cukup tinggi dan membutuhkan komitmen jangka panjang. Timbulnya biaya tinggi
karena setiap kunjungan tentu memerlukan banyak hal termasuk souvenir untuk para calon mahasiswa maupun untuk lembaga sekolahkantor.
Selanjutnya untuk memperkuat komitmen kedua belak pihak, sebelum melakukan kegiatan personal selling, biasanya dilakukan penadatangan
nota kesepahaman antara STIE “X” dengan sekolah. Dengan nota kesepahaman tersebut kedua belah pihak berkomitmen untuk melakukan
kerjasama yang saling menguntungkan dalam jangka panjang 3-5 tahun serta menunaikan hak dan kewajiban masing-masing.
5. Word of Mouth WoM,
Metode promosi WoM mengandalkan kekuatan mulutkata-kata dalam menyakinkan calon mahasiswa. Agen yang melakukan promosi
dengan metode tersebut adalah mahasiswa yang merasakan atau mendapatkan pelayanan dari STIE “X”, baik pelayanan yang bersifat
akademik maupun yang bersifat adminsitrasi. Dilingkungan internal STIE “X”, metode yang mengandalkan
kekuatan mulut ini populer disebut MGM member get member. Mahasiswa secara sukarela menyampaikan informasi tentang kampus
STIE “X” kepada siapa pun yang memerlukan informasi tentang STIE
“X”. Dalam perkembangan STIE “X”, Word of Mouth dipandang cukup
efektif karena mampu menarik minat calon mahasiswa STIE “X” dalam jumlah yang cukup banyak.
Promosi dengan kekuatan mulut, tentu tidak dilakukan secara berlebihan atau secara bombastis menceritakan keunggulan lembaga.
Namun lebih pada apa yang telah dirasakan para mahasiswa, tentang keunggulan-keunggulan kuliah di STIE “X”. Paparan tentang berbagai
keunggulan, nilai tambah, serta fasilitas yang diberikandisediakan, biasanya menjadi pemicu calon-calon mahasiswa memilih STIE “X”.
Sepanjang tahun 2007-2011, model promosi yang menggunakan kekuatan mulut dan pendekatan persuasif terbukti telah memberikan
kontribusi yang cukup besar bagi peningkatan jumlah mahasiswa STIE “X”. Oleh karena itu, bagian marketing terus melakukan penguatan dalam
bentuk sosialisasi kepada lingkungan internal STIE “X”. Bentuk penguatan yang dilakukan diantaranya kegiatan sosialisasi ke kelas-kelas
bagi para mahasiswa dan melalui berbagai forum yang ada di STIE “X”. Kegiatan sosialisasi untuk penguatan promosi dalam metode Word of
Mouth dilakukan secara interaktif-partisipatif, bukan sosialisasi instruktif.
6. Direct Mail dan e-Marketing
Kegiatan promosi STIE “X” dengan metode direct mail dan e- Marketing dilakukan dengan pengiriman surat ke alamat calon-calon
mahasiswa, serta menggunakan media telepon, faksimil, SMS e-mail dan alat penghubung nonpersonal lain untuk berkomunikasi secara langsung
dengan calon-calon mahasiswa yang diharapkan mendapat tanggapan umpan balik langsung dari mereka. Kegiatan direct mail juga
merupakan tindak lanjut dari kegiatan personal selling, dimana
a. Surat ucapan selamat telah lulus ujian dilampirkan brosur dan serta
surat penawaran kuliah dilampirkan brosur STIE “X”. bagian
marketing mendapatkan database calon-calon mahasiswa kelas XII yang akan segera lulus dan data-data tersebut ditindaklanjuti dengan direct
mail. Adapun isi pesan atau informasi melalui direct mail dan e-Marketing STIE “X” diantaranya adalah;
b. Telepon penawaran program kuliah beserta diskon yang berlaku.
c. Faximil penawaran program kuliah beserta diskon yang berlaku.
d. Email berisi ucapan selamat lulus ujian dan penawaran program
perkuliahan. e.
Short Messages Servivices SMS yang diantaranya berisi; ucapan selamat, penawaran perkuliahan.
f. Chatting via yahoo messanger dan facebook, menjawab pertanyaan,
memberikan informasi dan menawarkan program perkuliahan. Setelah masing-masing aspek dibahas, pada Tabel 12 berikut ini
memperlihatkan matrik taksonomik bauran promosi STIE “X” dalam kurun waktu lima tahun sejak tahun akademik 20072008 sampai dengan tahun
akademik 20112012 sebagai berikut. Tabel 12 Taksonomik Bauran Promosi STIE “X”
STRATEGI PROMOSI STIE “X” PROMOTION MIX OF STIE “X”
Periklanan advertising
Promosi penjualan sales promotion
Publisitas publicity Humas public
relation Penjualan pribadi
personal selling
Word of mouth
kekuatan mulut
Direct mail E-Marketing
PERIKLANAN Elektronik
Cetak Televisi
Radio Internet
Koran Majalah Yellow
Pages Buletin
Jurnal Buku
Jack TV ADI TV
Bens Radio
W ebs
ite s
Soc ial
M edi
a M
ai lis
t Ch
at M
edi a
R epubl
ika Indo P
os R
akya t M
er de
ka da
n la
in -la
in S
ua ra
M uh
Inf o P
end idi
ka n
M aja
la h
T abl
igh da
n la
in -la
in B
ul etin
Jum at
B ul
et in
Waka f
E qui
li br
ium L
iqui di
ty S
col as
tik B
uku di te
rbi tka
n
S T
IE “
X ”
S T
IE B
uku di te
rbi tka
n P
ene rbi
t la in
PROMOSI PENJUALAN
Diskon 40 di bulan Juli
Diskon 30 di bln Agustus
Bebas biaya pendaftaran
Diskon Uang Kuliah 10
Voucher Uang Pengembangan
Voucher beasiswa
PUBLISITAS DAN HUBUNGAN MASYARAKAT
Sponsor-ship acara
Advertorial di berbagai media
Peserta pameran Pendidikan
Bazar Milad Muhammadiyah
Go To School
Spanduk, Pamflet, Balegho, banner
PERSONAL SELLING Presentasi di
sekolah Presentasi di
kantor-kantor Tes Minat Bakat
Presentasi Presentasi di
pabriktoko Presentasi pada acara
perpisahan siswa WORD OF MOUTH
Member get member oleh mahasiswa Direct Mail dan e-Marketing
Surat ucapan selamat
penawaran Telepon
penawaran program
perkuliahan Penawaran via
Email Penawaran via
Short Messages Servivices SMS
Chatting via yahoo messanger dan
facebook Website
situs jejaring
sosial Mailist dan
FB like
Mencermati Tabel 12 di atas, sesungguhnya terdapat banyak program promosi yang telah dilakukan oleh STIE “X”. Untuk mengkaji efektivitas
program promosi tentu bisa diukur dengan menganalisis capaian jumlah mahasiswa baru yang memilih STIE “X” berdasarkan bauran promosi yang
telah dilakukan. Apakah program-program dalam bauran promosi tepat sasaran atau tidak memiliki pengaruh terhadap keputusan mahasiswa baru
memilih STIE “X”, tentu harus dibuktikan dengan perhitungan data sehingga mendapat gambaran yang objektif. Dengan mengetahui tingkat efektivitas
setiap aspek dalam bauran promosi dan hubungan antaraspek bauran promosi maka dapat dijadikan referensi bagi STIE “X” dalam proses pengambilan
keputusan dalam hal marketing mix.
5.4 Perkembangan Jumlah Mahasiswa STIE “X”