Bauran Pemasaran STIE “X”

seorang koordinator yang bernama Dadang dan dibantu oleh tiga orang anggota, yaitu: Cece, Heru, dan Toni. Tugas utama tim tersebut adalah melakukan promosi ke sekolah-sekolah dan tempat-tempat lainnya yang berada diluar jangkauan Bagian Marketing STIE “X”, karena tim yang berasal dari internal tersebut memiliki keterbatasan personel. Hingga saat ini, jangkauan pemasaran kedua tim tersebut telah mencapai lebih dari 100 sekolah dan ratusan tempat lainnya untuk penyebaran media promosi seperti penyebaran brosur, pamflet, spanduk, stiker, baligho dan lain-lain.

5.2 Bauran Pemasaran STIE “X”

Bauran pemasaran yang digunakan Bagian Marketing STIE “X” juga mengacu pada teori-teori pemasaran yang lazim digunakan dan dimodifikasi dalam berbagai hal yang tentunya disesuaikan dengan karakteristik STIE “X” sebagai perguruan tinggi swasta yang berdiri di tengah persaingan pendidikan tinggi di wilayah Jabodetabek. Matrik Taksonomik sementara yang bisa dibangun dari proses bauran pemasaran STIE “X” adalah sebagai berikut. Tabel 6 Taksonomik Bauran Pemasaran STRATEGI PEMASARAN STIE “X” MARKETING MIX OF STIE “X” Product Pricing Promotion Place People Physical Evidence Process Customer Service Catur Dharma Perguruan Tinggi “X” Kebijakan Tuition STIE “X” Bauran Promosi STIE “X” Tempat Kuliah Strategis Optimali- sasi Sumberdaya Insani Fasilitas Utama dan Pendukung memadai Proses Akademik dan Admi- nistrasi rapi Pelayanan Prima dalam melayani pelanggan Adapun penjabaran masing-masing aspek yang digunakan dalam bauran pemasaran STIE “X” dapat dideskripsikan sebagai berikut.

1. Produk Product

Produk utama STIE “X” tidak terlepas dari fungsi perguruan tinggi dalam tri dharma perguruan tinggi yang meliputi pendidikan-pengajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Dalam dharma pertama yang menyangkut pendidikan-pengajaran, STIE “X” memiliki produk sebanyak 5 lima program studi yang diyakini menjadi kebutuhan masyarakat dewasa ini, yaitu D-3 Keuangan dan Perbankan, D-3 Akuntansi, S-1 Manajemen, S-1 Akuntansi, dan S-2 Program Magister Keuangan Syariah. Dalam strategi produk, STIE “X” telah mengimplementasikan strategi bauran produk dan juga telah menerapkan alternatif strategi produk jasa yang dikembangkan Igor Ansoff walau belum semuanya diterapkan. Bauran produk product mix merupakan kombinasi berbagai produk yang ditawarkan organisasi jasa kepada pelanggan. Bauran produk bervariasi dalam hal kedalaman depth dan keluasannya width. Product depth mengacu pada jumlah variasijenis produk yang ada dalam sebuah lini produk, sedangkan product width berkaitan dengan jumlah lini produk yang ditawarkan organisasi jasa tertentu. Matrik Taksonomik yang dapat dibangun dari strategi produk STIE “X” adalah sebagai berikut. Tabel 7 Taksonomik Strategi Produk STRATEGI PRODUK Product depth Kedalam Produk Product width Keluasan Produk Catur Dharma Perguruan Tinggi STIE “X” meliputi:  Pendidikan dan Pengajaran  Penelitian  Pengabdian Masyarakat  Pengembangan Al-Islam  Pendidikan dan Pengajaran :  Lima Program Studi  Tujuh Belas Konstentrasi  Dll.  Penelitian:  Penelitian Internal Mandiri  Penelitian Hibah Dikti Eksternal  Dll.  Pengabdian Masyarakat  Program Pengabdian InternalMandiri  Pengabdian Hibah Dikti Eksternal  Dll.  Pengembangan Al-Islam  Pengembangan Kurikulum Al-Islam  Pengajian Bulanan Rutin  Baitul Arqam Ramadhan  Dll. Bukti bahwa STIE “X” telah menerapkan strategi bauran produk, dalam aspek product width tercermin dari dibukanya lima program studi dalam rumpun ilmu ekonomi dan manajemen yang ditawarkan STIE “X” kepada masyarakat. Prodi tersebut merupakan lima jenis program yang bervariasi dengan jenis luaran kompetenti yang berbeda-beda. Dalam lima prodi tersebut, masing-masing prodi memiliki konsentrasi yang bervariasi juga yang jika dijabarkan adalah sebagai berikut: a. Konsentrasi dalam Program Studi D-3 Keuangan dan Perbankan meliputi: 1 Keuangan dan Perbankan 2 Manajemen Sumber Daya Manusia 3 Keuangan Syariah b. Konsentrasi dalam Program Studi D-3 Akuntansi meliputi: 1 Akuntansi Keuangan 2 Perpajakan 3 Akuntansi Syariah c. Konsentrasi dalam Program Studi S-1 Manajemen meliputi: 1 Manajemen Keuangan dan Perbankan 2 Manajemen Pemasaran 3 Manajemen Sumber Daya Manusia 4 Manajemen Keuangan Syariah d. Konsentrasi dalam Program Studi S-1 Akuntansi meliputi: 1 Auditing 2 Akuntansi Keuangan 3 Perpajakan 4 Akuntansi Syariah e. Konsentrasi dalam Program Studi S-2 Program Magister Keuangan Syariah meliputi: 1 Perbankan Syariah 2 Pasar Modal Syariah 3 Asuransi Syariah Sementara dalam aspek keluasan dan kedalam produk, STIE “X” tidak hanya menyangkut tri dharma, tetapi catur dharma. Dharma keempat yang diemban adalah Pengembangan Al-Islam dan Kemuhammadiyahan. Dilihat dari dimensi strategi produk, STIE “X” memiliki lini yang cukup luas. Dalam bidang penelitian dan pengabdian masyarakat, selain menawarkan produk-produk yang umum, STIE “X” juga memiliki produk lainnya yang dijalankan oleh beberapa pusat studi yang dibentuk. Diantara pusat studi yang cukup eksis adalah Pusat Kewirausahaan Ahmad Dahlan PKAD dan Pusat Studi Desentralisasi dan Otonomi Daerah PSDOD. PKAD memiliki banyak program pengembangan kewirausahaan bagi mahasiswa maupun masyarakat umum seperti program pelatihan kewirausahaan, magang, business choaching, dan lain-lain. Beberapa program yang dibawahi PKAD diantaranya; Program Wirausaha Mahasiswa PMW, Pengembangan Program Kewirausahaan dan Produktivitas Nasional P2KPN, serta Program Wirausaha Mandiri. Sementara PSDOD memiliki program peningkatan kapasitas aparatur pemerintahan dan lain-lain. Berkenaan dengan pengembangan dakwah Al-Islam dan Kemuhammadiyahan sebagai dharma keempat Perguruan Tinggi Muhammadiyah PTM, dalam struktural STIE “X” juga memiliki Pusat Pengkajian Al-Islam dan Kemuhammadiyahan PPIK. Tugas lembaga tersebut selain melakukan pembinaan bagi internal institusi civitas akademika juga menjadi media dakwah untuk eksternal kampus. PPIK STIE “X” juga bekerjasama dengan berbagai tingkatan Pimpinan Muhammadiyah dari tingkat pusat, wilayah, daerah, hingga ke cabang kecamatan dan ranting tingkat desakelurahan dalam melakukan dakwah dan syiar pendidikan tinggi. Dalam perkembangannya, STIE “X” melakukan ekspansi pasar. Gambar 8 berikut ini adalah matriks ekspansi pasar yang digunakan oleh manajemen STIE “X”. JAS A PASAR KONSUMEN Saat ini Baru S aat i ni PENETRASI PASAR STIE “X” PENGEMBANGAN PASAR STIE “X” Ba ru PENGEMBANGAN JASA STIE “X” DIVERSIFIKASI PRODUK STIE “X” Gambar 8 Matriks Ekspansi PasarJasa Pertama, penetrasi pasar market penetration. Produk jasa saat ini, khususnya lima program studi yang ditawarkan, terus-menerus diupayakan jumlah mahasiswanya bertambah. Penetrasi pasar terus dilakukan untuk menembus “kantong-kantong” calon mahasiswa baru, mulai dari sekolah, kantor-kantor, pabriktoko, hingga ke tempat keramaian seperti pasar, mall, masjid, terminal bus, stasiun kereta api, area parkir, dan lain-lain dan pemukiman penduduk komplek hingga perkampungan. Semua itu dilakukan dalam rangka “merebut” pasar. Kedua, pengembangan pasar market development. Hal ini dilakukan dengan memperluas pasar dengan jalan ekspansi geografis maupun membidik segmen baru. Ekspansi geografis yang sedang berjalan diantaranya meliputi: Jakarta Pusat, Jakarta Timur, Jakarta Utara, Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang, Bandung, Banten, Pekalongan, dan beberapa daerah di Jawa Barat. STIE “X” akan terus mengembangkan pasar ke wilayah-wilayah lain baik di Pulau Jawa maupun luar Jawa. Ketiga, pengembangan jasa service development. Hal terbaru yang telah dilakukan STIE “X” dalam pengembangan program adalah dibukanya Program Studi S-2 Magister Keuangan Syariah sebagai program studi syariah pertama di Indonesia dibawah Kemendiknas. Prodi tersebut juga merupakan prodi pilot project Kemendiknas RI dalam pengembangan ilmu ekonomi syariah. Bagi STIE “X”, prodi tersebut tentu menjadi produk unggulan baru yang diharapkan mampu menjawab harapan dan tantangan pasar seiring dengan menjamurkan aktivitas bisnis syariah, khususnya industri perbankan syariah, asuransi syariah, dan pasar modal syariah. Keempat, diversifikasi. Jasa terbaru yang ditawarkan STIE “X” ke pasar berupa riset, pelatihan, bimbingan teknis, pengembangan kewirausahaan, dan program lainnya yang digarap oleh beberapa pusat kajian. Diversifikasi produk jasa yang dikembangkan STIE “X” saat ini lebih mengarah pada ranah penelitian, pengabdian kepada masyarakat, dan pengembangan Al-Islam dan Kemuhammadiyahan. Berbagai produk jasa program-program ditawarkan STIE “X” dalam cakupan empat lini sebagaimana paparan di atas, sesungguhnya merupakan bagian dari strategi pemasaran STIE “X” kepada masyarakat 45 lua s, y an g da la m ha l ini a da la h str ate g i pr o duk. M at rik T aks onom ik y an g da pa t di ba ng un da ri ba ur an pr oduk S T IE “ X ” y an g m er upa k an C at ur D ha rm a P er g u rua n T in ggi S T IE “ X ” t er liha t p ada T abe l 8 se ba ga i be rikut . T abe l 8 T aks onom ik B aur an P roduk S T IE “ X ” S T R A T E GI P R ODUK S T IE “ X ” P end id ika n P en el iti an P en g ab d ian M as y ar ak at P en g em b an g an A l- Is la m K em u h am m ad iy ah an P E NDI DI KA N -P E N GA JAR AN D -3 K eua ng an da n P er b an k an D -3 A k unt ans i S -1 M an aj em en S -1 A k unt ans i S -2 P rog ra m M ag is ter K eu an g an S y ar iah Keuangan Perbankan Manajemen SDM Keuangan Syariah Akuntansi Keuangan Perpajakan Akuntansi Syariah Man. Keu. Perbankan Manajemen Pemasaran Man. Keu. Syariah Manajemen SDM Auditing Akuntansi Keuangan Perpajakan Akun. Keu. Syariah Perbankan Syariah Asuransi Syariah Pasar Modal Syariah P E N E LI TI A N P en el iti an H iba h I nt er na l P en el iti an H ib ah E k st er n al Penelitian Manajemen Penelitian Akuntansi Penelitian Kelembagaan Penelitian Al-Islam Ke-Mhd-an Penelitian Ekonm Otda Penelitian Ekonomi Pembangunan Riset Lainnya. Dosen Muda Hibah Bersaing Fundamental Riset Kerjasama Lembaga Riset Pekerti Riset Unggulan Riset Lainnya P E NG A B DI AN M A S Y A R AK AT H iba h P eng ab di an Int er na l H ib ah P en g ab d ian E k st er n al Pengabdian Masyarakat Sekitar Pemberdayaan Masyarakat Pinggiran Pelatihan Manajemen Usaha Kecil Pelatihan life skills pemuda sekitar kampus Pendidikan Multitalenta Program Pengebaidan Masyarakat lainnya Pelatihan Kotran Ibu Program Kewirausahaan Program Mahasiswa Wirausaha P2KPN IbK Pemberdayan Masyarakat P E NG E M B A N GA N AL -S IL A M KE M UHA M M A DI Y A H AN P ro g ra m In te rn al P ro g ram K er jas am a E k st er n al Pengajian Rutin Bulanan Baitul Arqam ramadhan Perumusan Kurikulum Al- Islam Ke- Muhammadiyahan Perumusan Buku Teks Al-Islam Studi islam bagi Mahasiswa Program Bebas Buta hhuruf Al-Quran. Dan program lainnya Pemberdayaan Cabang dan ranting Muhammadiyah Pelatihan Pendidikan Karakter bagi siswa SMASMK Pengajian Masyarakat Program lainnya

2. H

ar ga P ric in g D al am pe m as ar an jas a, ha rg a di ar tika n seba g ai j um lah ua n g sat ua n m one te r da n at au a spe k l ai n nonm one te r y an g m en ga n dun g ut ili ta s ke g una an t er te nt u y an g di pe rluka n unt uk m enda pa tka n s ua tu j as a. U tilita s me rupa ka n atr ibut a ta u fa k tor y an g be rpot ens i m em ua ska n ke but uha n da n k ei n g ina n t er te nt u. D al am pe m as ar an j as a p endi di ka n, ha rg a di is til ahka n T ui tion ua n g kul ia h . Sebagai salah satu unsur service marketing mix, penentuan harga membutuhkan pertimbangan cermat, karena berhubungan dengan dimensi strategis harga. Strategi harga yang ditetapkan STIE “X” setiap tahun akademik dirancang secara simultan dengan Rencana Anggaran dan Belanja RAB untuk mengestimasi sumber-sumber pendapatan dan pos- pos pengeluaran setiap tahun anggaran. Kebijakan anggaran yang diberlakukan di STIE “X” adalah kebijakan anggaran berimbang. Walaupun secara dirancang bersamaan, tetap saja rencana anggaran belanja akan mempengaruhi harga yang akan diberlakukan. Penetapan harga uang kuliah di STIE “X” juga dipengaruhi oleh: a. Elastisitas Harga Permintaan. Elastisitas uang kuliah di STIE “X” mengacu pada dampak perubahan hargauang kuliah terhadap pendapatan total STIE “X”. b. Faktor Persaingan. Reaksi pesaing terhadap perubahan uang kuliah adalah salah satu faktor penting yang perlu dijadikan bahan pertimbangan. Dalam tataran strategi harga, uang kuliah yang diberlakukan pesaing, sesungguhnya juga merupakan jawaban atas kebijakan harga yang ditetapkan STIE “X” dan pesaing lainnya. STIE “X” juga mempertimbangkan harga yang diberlakukan pesaing. Terdapat beberapa kampus sejenisrumpun ilmu sejenis yang berada di sekitar STIE “X”, diantaranya: Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Jakarta, Fakultas Ekonomi dan Fakultas Syariah Prodi Perbankan Syariah UIN Syarif Hidayatullah, Fakultas Ekonomi UHAMKA, Fakultas Ekonomi UMT, Fakultas Ekonomi Universitas Pamulang, STIE Husni Thamrin, LP3I, Universitas YAI Pondok Pinang, UPN Veteran, Bina Sarana Informatika, dan STIE Bisnis Indonesia. Uang kuliah yang ditetapkan kampus-kampus tersebut, menjadi salah satu pertimbangan bagi STIE “X” dalam menentukan besaran uang kuliah. c. Faktor Biaya. Struktur biaya institusi, baik biaya tetap maupun biaya variabel yang akan dikeluarkan STIE “X” dalam satu tahun anggaran yang akan berjalan merupakan faktor pokok yang menentukan batas bawah uang kuliah. d. Faktor lain. Hal ini bisa disebabkan oleh; faktor kinerja ekonomi makro tingkat inflasi, kurs rupiah terhadap mata uang lain, faktor politik dan hukum perpajakan dan lain-lain, serta faktor harga dalam kebijakan pemasaran yang akan dijalankan STIE “X”, seperti Diskon sebesar 10 persen bagi lulusan SMASMK Muhammadiyah, bebas uang pendaftaran, diskon uang pengembangan, diskon bagi alumni D-3 yang melanjutkan ke S-1, dan sebagainya. Dengan berbagai pertimbangan di atas, STIE “X” melakukan penetapan harga uang kuliah bagi mahasiswa baru. Kebijakan harga tersebut dipadukan dengan pilihan cara pembayaran, mulai dari sekali pembayaran untuk satu tahun, per semester, bertahap tiga kali per semester, hingga cicilan bulanan. STIE “X” menyadari bahwa sebagian besar mahasiswa membayar kuliah secara mandiri dari hasil kerja per bulan, serta banyak mahasiswa STIE “X” berasal dari masyarakat kurang mampu. Oleh karenanya, kebijakan bahwa uang kuliah bisa dicicil menjadi daya tarik tersendiri bagi calon-calon mahasiswa. Adapun uang kuliah yang berlaku di STIE “X” sejak tahun akademik 20112012 hingga saat ini adalah sebagai berikut: Tabel 9 Biaya Kuliah Program Studi S-1 dan Diploma-3 NO KOMPONEN BIAYA BIAYA PER SEMESTER Rp. S1 Akuntansi S1 Manajemen D3 Akuntansi D3 Keuangan Perbankan 1 Dana Pendidikan 1.000.000,- 1.000.000,- 800.000,- 800.000,- 2 Dana Pengembangan dibayar hanya 1 kali selama kuliah 1.000.000,- 1.000.000,- 1.000.000,- 1.000.000,- 3 Biaya SKS 94.000,- 87.750,- 83.000,- 79.000,- Terdapat catatan tambahan terkait kebijakan pembayaran uang kuliah di STIE “X”, yaitu dana pendidikan dapat diangsur, dana pengembangan hanya sekali sampai tamat kuliah, biaya praktikum Rp. 75.000,- per mata kuliah pratikum dan biaya pendaftaran Rp. 200.000,-. Selain itu terdapat kebijakan beasiswa yang berlaku untuk tahun akademik 20112012 hingga saat ini, yaitu: a. Beasiswa bagi mahasiswa baru program studi D-3 Keuangan dan Perbankan serta D-3 Akuntansi masing-masing berjumlah 5 lima orang, dengan hanya membayar biaya kuliah sebesar Rp. 100.000,- per bulan. b. Beasiswa peningkatan prestasi akademik dan beasiswa bagi mahasiswa kurang mampu, yang sumber pendanaannya berasal dari berbagai pihak, yaitu; internal STIE “X”, Pemerintah melalui Kopertis III, dan pihak swasta melalui Divisi Corporate Social Responsibility CSR perusahaan swasta. Dalam menerapkan strategi harga, bagian marketing mengakui bahwa STIE “X” masih memiliki banyak kelemahan. Ke depan, strategi penetapan uang kuliah akan mengaitkan secara jelas antara uang kuliah yang dibayarkan mahasiswa dengan nilai value yang mereka terima dari jasa pendidikan yang diberikan STIE “X”. Konsep itulah yang disebut sebagai value strategies dalam penetapan harga dengan penjabaran sebagai berikut. 1. Satisfaction-Based Pricing Tujuan utama strategi ini adalah mengurangi ketidakpastian yang dirasakan oleh mahasiswa STIE “X”. Strategi tersebut dapat diimplementasikan dalam beberapa bentuk: 1 Garansi jasa. Berkenaan dengan strategi tersebut, STIE “X” berencana akan menggaransi alumninya STIE “X” bisa langsung bekerja dan atau berwirausaha, disesuaikan dengan peminatan saat perkuliahan. Walaupun dalam realitasnya, sebagian besar mahasiswa STIE “X” sudah bekerja. Garansi akan memiliki pekerjaan setelah lulus kuliah akan membangun citra positif bagi mahasiswa dan juga calon-calon mahasiswa. Karena keberadaan garansi bisa memberikan kompensasi atas kekecewaan yang ditimbulkan misalnya pelayanan yang tidak memuaskan. 2 Benefit-driven pricing Dalam strategi ini, STIE “X” menetapkan harga uang kuliahuang praktikum secara eksplisit atas aspek jasa pendidikanpelatihan yang secara langsung memberikan manfaat bagi mereka. 3 Flat-rate pricing Strategi ini dimaksudkan untuk mengurangi ketidakpastian melalui kesepakatan harga dilakukan pada awal transaksi. Flat-rate pricing telah dilakukan STIE “X” bagi mahasiswa lama terhadap uang kuliah selama masa perkuliahan di STIE “X” sama dengan uang kuliah ketika mahasiswa yang bersangkutan menjadi mahasiswa baru di STIE “X” tetap. Jadi misalnya ketika terjadi kenaikan uang kuliah untuk tahun ajaran baru, maka kenaikan uang kuliah tersebut tidak berlaku bagi mahasiswa lama. 2. Relationship Pricing Strategi ini diberlakukan STIE “X” dalam upaya menarik, mempertahankan, dan meningkatkan relasi dengan para mahasiswa. Relationship pricing bisa diwujudkan dengan long-term contract dan price bundling. Untuk mengimplemtasikan strategi ini, STIE “X” telah menjalin kerjasama yang dituangkan dalam Nota Kesepahaman dengan beberapa sekolah. Ke depan diharapkan MoU yang sudah berlaku memiliki pengaruh terhadap besaran hargauang kuliah yang harus dibayarkan. Strategi ini mendorong relasi jangka panjang dan saling menguntungkan antara kampus dan mahasiswa, serta pihak lain seperti sekolah-sekolah dan perusahaan tempat para karyawanmahasiswa bekerja. 3. Efficiency Pricing Dalam aspek ini hal yang paling utama adalah pemahaman, pengelolaan, dan penekanan biaya. Mulai tahun 2011 STIE “X”, kegiatan pemasaran STIE “X” mengedepankan aspek efisiensi, hal ini dimaksudkan agar berpengaruh kuat terhadap penekanan uang kuliah agar tidak mengalami kenaikantidak memberatkan calon mahasiswa. Matrik Taksonomik yang dapat dibangun dari strategi harga terlihat pada Tabel 10 sebagai berikut. Tabel 10 Taksonomik Strategi Harga STRATEGI HARGA Satisfaction-Based Pricing Relationship Pricing Efficiency Pricing Garansi jasa Benefit-driven pricing Flat-rate pricing STIE “X” menjalin kerjasama yang dituangkan dalam Nota Kesepahaman dengan beberapa sekolah lembaga lain STIE “X” memberlakukan kebijakan Efisiensi Penekanan berbagai biaya agar biaya kuliah tetap terjangkau oleh semua golongan  Jika sudah mendaftar dan diterima di Kampus negeri maka Uang Kuliah akan yang telah dibayar akan dikembalikan  Uang Praktikkum yang terjangkau.  Biaya pelatihan terjangkau  Uang Kuliah tidak berubah sampai lulus

3. Bauran Promosi Promotion

STIE “X” memberlakukan kebijakan bauran promosi promotion mix dalam kegiatan promosi. Terdapat 6 enam aspek dalam bauran promosi atau “komunikasi pemasaran terintegrasi” yang dilakukan oleh STIE “X”, yang meliputi: periklanan advertising, penjualan pribadi personal selling, promosi penjualan sales promotion, public relation, word of mouth wom, dan direct mail dan e-marketing. Pembahasan bauran promosi STIE “X” akan dibahas dalam sub bab tersendiri.

4. Distribusi Place

Dalam hal tempat, STIE “X” memiliki beberapa keunggulan yang diantaranya adalah: 1. Kampus utama Kampus A Terletak di daerah strategis dekat perbatasan Tangerang Selatan dan Ibukota Negara DKI Jakarta, yaitu di Jalan Ciputat Raya Cireundeu Ciputat Tangerang Selatan. 2. STIE “X” membuka perkuliahan di dua kampus lainnya, yaitu Kampus B yang terletak di Jalan Gatot Subroto Cimone Kota Tangerang dan Kampus C yang terletak di Jalan Kramat Jakarta Pusat. 3. STIE “X” Kampus A dekat dengan fasilitas umum lainnya, seperti; terminal Lebak Bulus, terminal Ciputat, stasiun Kereta Pondok Ranji, akses jalan tol TB Simatupang, dan lain-lain. Begitu juga dengan kampus B dan C berada di lokasi strategis yang memiliki kemudahan akses bagi calon-calon mahasiswa. Keunggulan lokasi sebagaimana uraian di atas tentu menjadi daya tarik tersendiri bagi calon mahasiswa. Kemudahan akses di era sekarang ini telah menjadi faktor penentu bagi calon mahasiswa untuk memilih sebuah kampus, karena kemacetan transportasi di Ibukota dan daerah- daerah penyangga yang semakin padat. Disamping keunggulan, terdapat beberapa kelemahan STIE “X” dalam hal tempat, diantaranya adalah: a. Kampus utama Kampus A sangat berdekatan dengan perguruan tinggi lain terutama dalam rumpun ilmu yang sama,diantaranya adalah: Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Jakarta UMJ, Fakultas Ekonomi dan Fakultas Syariah Prodi Perbankan Syariah UIN Syarif Hidayatullah, Fakultas Ekonomi UHAMKA, Fakultas Ekonomi UMT, Fakultas Ekonomi Universitas Pamulang, STIE Husni Thamrin, LP3I, Universitas YAI Pondok Pinang, UPN Veteran, Bina Sarana Informatika BSI, dan STIE Bisnis Indonesia. b. Jalan Ciputat Raya yang merupakan salah satu akses ke Ibukota kerap kali dilanda kepadatan kendaraan, terutama pagi dan sore hari. Hal ini sering dikeluhkan oleh mahasiswa.

5. Sumber Daya Insani People

Sumber Daya Insani sesungguhnya menjadi aset utama sebuah institusi, termasuk di STIE “X”. Calon-calon mahasiswa dan juga mahasiswa aktif tentunya menginginkan pelayanan prima mampu diberikan oleh stafkaryawan. Performa kinerja yang baik itulah yang akan mampu memberikan kepuasan bagi mahasiswa. Strategi penguatan sumber daya insani meliputi tiga hal, yaitu; Knowledge pengetahuan, attitude sikap dan motivation motivasi. Ketiga hal itu merupakan kompetensi dasar yang harus dimiliki setiap karyawan dan dosen STIE “X”. Pengetahuan yang mendalam tanpa dibarengi oleh attitude dan motivasi kerja yang tinggi menjadi sia-sia. Dengan demikian ketiga hal itu secara bersama-sama harus melekat pada setiap karyawan dan dosen. Ketiga strategi di atas, diturunkan dalam program-program yang pada akhirnya diharapkan memperkuat dimensi marketing STIE “X”. Pertama, Untuk peningkatan kapasitas keilmuan, baik dosen maupun karyawan diberikan kesempatan untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi serta diikutsertakan dalam berbagai program pengembangan keilmuan dengan biaya dari STIE “X”. Untuk jenjang pendidikan, berdasarkan peraturan dosen dan karyawan STIE “X” yang berlaku saat ini, dosen diberikan kesempatan untuk melanjutkan pendidikan sampai dengan jenjang Strata Tiga S-3. Sementara karyawan diberikan kesempatan sampai dengan jenjang Strata Dua S-2. Namun bila karyawan tersebuut berkeinginan untuk mengembangkan dirinya untuk ke jenjang yang lebih tinggi, diserahkan kepada pribadi masing- masing karyawan. Selain pendidikan formal, karyawan dan dosen juga diberikan kesempatan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan di jalur informal, seperti pelatihan, kursus, dan lain-lain. Kegiatan pelatihan bisa dilaksanakan di luar STIE “X” dan juga di dalam, dengan mengundang narasumber in house training. Kedua, dalam hal pembinaan attitude sikap dosen dan karyawan STIE “X”, secara rutin dan tematik diberikan siraman rohani pengajian bulanan, baitul arqam ramadhan, dan kegiatan lainnya. Disamping itu, kegiatan senam kesegaran jasmani yang dilaksanakan jumat pagi hari krida STIE “X” ditutup dengan pembinaan spiritual. Pembinaan attitude sangatlah vital dan dalam prakteknya dapat diaplikasikan dalam berbagai bentuk, seperti penampilan, intonasi nada bicara, body language, ekspresi wajah, dan tutur kata. Ketiga, motivasi bagi karyawan dan dosen diberikan dalam berbagai forum formal dan semi formal serta di berbagai kesempatan informal lainnya. Motivasi bagi karyawan dan dosen juga diimplementasikan dalam reward dan punishment. Dengan pola itu, pimpinan STIE “X” memandang efektif bagi peningkatan kinerja karyawan dan dosen. Motivasi yang tinggi juga terbukti mendorong tewujudnya penyampaian pesan informasi STIE “X” kepada yang calon-calon mahasiswa sampai pada bentuk pelayanan yang diinginkan, yaitu pelayanan prima, melayani setulus hati. Matrik Taksonomik yang dapat dibangun dari strategi sumber daya insani people terlihat pada Tabel 11 sebagai berikut. Tabel 11 Taksonomik Strategi Sumber Daya Insani STRATEGI SUMBER DAYA INSANI PEOPLE Knowledge pengetahuan Attitude sikap Motivation motivasi 1. Studi Lanjut 2. Pelatihan Dosen 3. Workshop Seminar 4. Dan lain-lain 1. Pelatihan Services Excellence 2. Pengajian Rutin 3. Baitul Arqam 4. Dan lain-lain 1. Pelatihan Motivasi Bekerja 2. Outing 3. Dan lain-lain

6. Physical Evidence

Salah satu unsur penting dalam implementasi bauran pemasaran di lembaga pendidikan adalah upaya mengurangi tingkat risiko dengan jalan menawarkan bukti fisik dari karakteristik jasa. Bangunan dan sarana prasarana yang dimiliki STIE “X” merupakan bagian dari bukti fisik yang sangat nyata. Misalnya, Kampus A STIE “X” yang berkedudukan di Jalan Ciputat Raya yang menempati 2 dua unit gedung 5 lima lantai dengan fasilitas lift. Dalam physical evidence, perhatian terhadap interior, perlengkapan bangunan, termasuk lightning system, dan tata ruang yang lapang menjadi perhatian penting dan dapat mempengaruhi mood pengunjung. Sarana fisik yang memadai harus dapat mendorong menciptakan suasana yang dapat memberikan pengalaman kepada pengunjung dan dapat memberikan nilai tambah bagi mereka. Untuk mengimplementasikan bauran pemasaran dalam dimensi physical evidence, STIE “X” terus melakukan pembenahan gedung dan sarana lainnya. Tahun 2012, pimpinan STIE “X” telah menandatangni kontrak kerjasama dengan investor untuk pembangunan 2 dua unit gedung baru. Gedung yang akan dibangun adalah; i Gedung Pascasarjana dan Pusat Bisnis yang berlokasi paling depan di depan jalan utama dengan ketinggian 6 enam lantai; ii Gedung Guest House Ahmad Dahlan dengan ketinggian 5 lima lantai. Dengan pembangunan gedung baru dan pembenahan sarana prasarana di STIE “X” diharapkan akan memperkuat institusi dalam berbagai hal, termasuk dalam bauran pemasaran.

7. Proses Process

Proses dalam seluruh aktivitas pemasaran jasa merupakan faktor penting bagi calon mahasiswa. Process seyogyanya dapat dilakukan setepat mungkin agar kebutuhan para mahasiswa dapat dipenuhi. Selain perbaikan proses pada aspek pelayanan yang diberikan karyawan, juga telah didorong upaya perbaikan dan peningkatan proses dalam Proses Belajar Mengajar PBM. Dosen dan mahasiswa harus memiliki kesungguhan dalam menjalankan SOP yang berlaku demi kebaikan proses kuliah yang berkualitas. Dengan proses perkuliahan yang berkualitas, diyakini akan melahirkan lulusan yang berkualitas. Dalam upaya memperbaiki proses pelayanan di STIE “X”, Pimpinan melalui Tim SOP telah membuat Standard Operational Procedure SOP untuk berbagai aktivitas di seluruh bagian dan sudah diberlakukan sejak awal tahun 2011. Semua aktivitas dari penerimaan tamu sampai dengan proses pelayanan yang bersifat akademik sudah ada SOP yang jelas. Oleh karenanya, proses pelayanan yang prima yang diberikan oleh karyawan dan proses perkuliahan yang bermutu yang difasilitasi oleh para dosen merupakan aspek penting dalam pemasaran STIE “X”. Karena semua proses yang diterima oleh mahasiswa atau mahasiswa terlibat di dalamnya dalam proses tersebut akan menjadi “bola salju” yang sampai ke masyarakat yang lebih luas. Karena STIE “X” memandang bahwa “process” adalah dimensi yang sangat vital, maka Pimpinan STIE “X” memiliki political will yang kuat untuk melakukan perbaikan dan peningkatan improvement terhadap semua proses yang ada.

8. Customer Service

Sama halnya dengan sektor jasa lainnya, STIE “X” sebagai pemberi jasa pendidikan tinggi mengartikan bahwa layanan pelanggan customer service dapat diartikan sebagai kualitas total jasa yang dipersepsikan oleh pelanggan calon-calon mahasiswa, mahasiswa aktif, dan siapapun yang membutuhkan pelayanan. Dalam dimensi pelayanan prima, STIE “X” mengartikan pelanggan bukan hanya terbatas pada mahasiswa dan calon mahasiswa, tetapi menyangkut semua pihak yang membutuhkan pelayanan STIE “X”. Saat ini, layanan kepada pelanggan merupakan garda depan dalam kegiatan pemasaran. Dalam operasionalnya, terdapat beberapa bagian atau satuan kerja yang menjadi garda depan pelayanan, yaitu: pertama, satuan keamanan dan petugas parkir adalah pihak pertama yang berhadapan dengan siapa pun yang berkunjung ke kampus. Kedua, operator telepon yang menerima semua telepon yang masuk ke STIE “X”, dan ketiga, bagian marketing penerimaan mahasiswa baru yang memberikan pelayanan terhadap calon-calon mahasiswa baru STIE “X”. Ketiga bagian atau unit tersebut harus mampu memberikan informasi yang akurat tentang STIE “X” dan atau memberikan petunjuk proses selanjutnya bagi siapa pun yang membutuhkan informasi. Untuk memperkuat kapasitas petugas yang memberikan pelayanan pertama kepada pelanggan, STIE “X” secara rutin memberikan pelatihan kepada ketiga bagian tersebut tentang pelayanan prima. Bahkan untuk petugas keamanan diberikan kesempatan untuk melakukan cross selling bagi calon-calon mahasiswa yang berkunjung di luar jam kerja kantor. Pembinaan terhadap garda depan pelayanan dilakukan secara berkelanjutan karena kesan pertama pengunjung khususnya calon-calon mahasiswa STIE “X” ditimbulkan oleh pelayanan yang diberikan oleh ketiga unit atau bagian tersebut. Berdasarkan paparan di atas, tanggung jawab bauran pemasaran STIE “X” tidak hanya menjadi tanggung jawab dari bagian tertentu saja, namun telah menjadi perhatian dan tangggung jawab semua personel atau bagian di STIE “X”, mulai manajemen puncak Pimpinan STIE “X” dan Badan Pembina Harian hingga ke tingkat bawah atau staf. Bauran pemasaran yang diimplementasikan STIE “X”, mulai dari produk yang ditawarkan hingga pelayanan pelanggan, dalam pandangan peneliti sudah cukup baik, walaupun perlu penajaman dan memperkuat hubungan koneksitas antar aspek-aspek tersebut dan tentu antar personel bagian yang terlibat di dalamnya. Misalnya, antara strategi produk berupa pilihan program studi yang dimiliki dengan strategi promosi hendaknya sejalan. Berbagai keunggulan yang telah dipromosikan harus sejalan dengan kondisi objektif program studi. Karena kegiatan promosi yang baik, bukanlah “melebih-lebihkan” program studi yang dimiliki, tetapi mengkomunikasikan keunggulan program studi tersebut secara objektif dan menarik kepada masyarakat. Demikian halnya, antara promosi dengan proses dan kebijakan layanan pelanggan yang diterapkan juga harus terkoneksi dengan baik. Promosi yang menarik harus diiringi bentuk pelayanan yang prima. Jadi semuanya harus dilakukan secara simultan.

5.3 Bauran Promosi STIE “X”