6. Pemasaran perlu mengajak seluruh bagian tersebut untuk bekerjasama
untuk memuaskan pelanggan.
2.2 Pemasaran Jasa
Manajemen pemasaran adalah analisis, perencanaan, penerapan, dan pengendalian terhadap program yang dirancang untuk menciptakan,
membangun, dan mempertahankan pertukaran dan hubungan yang menguntungkan dengan pasar sasaran dengan maksud untuk mencapai tujuan-
tujuan organisasi Kotler, 2001. Jadi, manajemen pemasaran merupakan manajemen permintaan, yang pada akhirnya berisi manajemen hubungan
pelanggan atau dalam perkembangannya populer disebut customer relationship management CRM.
Implementasi manajemen pemasaran meliputi pengelolaan pemasaran berbagi jenis produk, baik berupa barang maupun jasa. Penelitian ini akan
mengkaji dan menganalisis tentang strategi pemasaran jasa di dunia pendidikan, dalam hal ini strategi pemasaran jasa pendidikan tinggi. Untuk itu
teori-teori yang akan diuraikan fokus pada pemasaran jasa. Pemasaran sektor jasa semakin berkembang pesat. Lymperopoulos
2008 dalam editorial Journal of Financial Services Marketing
Major changes over the last 30 years have underlined the increasing importance of the service sector, for both developed and developing
economies throughout the world. As a result, service industries have become increasingly competitive, motivating managers to seek
differentiation and competitive advantage through the application of contemporary marketing practices. The marketing academic community,
responding to such a need, has recently escalated its research efforts.
menyatakan:
Sebagai salah satu bentuk produk, jasa dapat didefinisikan sebagai setiap tindakan atau perbuatan yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak
lain yang pada dasarnya bersifat intangible tidak berwujud fisik dan tidak menghasilkan kepemilikan sesuatu Kotler, 2000. Namun dalam prakteknya,
tidaklah gampang membedakan antara barang dan jasa, karena sering pembelian barang dibarengi dengan unsur jasapelayanan, demikian juga
sebaliknya.
Tjiptono 2005 menguraikan bahwa berbagai riset dan literatur pemasaran jasa mengungkap bahwa jasa memiliki sejumlah karaktersitik unik
yang membedakannya dari barang dan berdampak pada cara memasarkannya. Secara umum, karakteristik tersebut adalah; intangibility, inseparability,
variabilityheterogeneity, perishability, dan lack of ownership. 1.
Intangibility. Jasa berbeda dengan barang, artinya bila barang merupakan suatu objek, alat, atau benda, maka jasa adalah suatu perbuatan, tindakan,
pengalaman, proses, kinerja performance, atau usaha. 2.
Inseparability. Barang biasanya diproduksi, kemudian dijual, lalu dikonsumsi. Sedangkan jasa umumnya dijual terlebih dahulu, lalu
diproduksi dan dikonsumsi pada waktu dan tempat yang sama. 3.
Variabilityheterogeneity. Jasa bersifat sangat variable karena merupakan non-standardized output, artinya banyak variasi bentuk, kualitas, dan jenis,
tergantung kepada siapa, kapan, dan dimana jasa tersebut diproduksi. 4.
Perishability. Jasa tidak tahan lama dan tidak dapat disimpan. 5.
Lack of ownership. Merupakan perbedaan dasar antara jasa dan barang. Pada pembelian barang, konsumen memiliki hak penuh atas penggunaan
dan manfaat produk yang dibelinya. Mereka bisa mengonsumsi, menyimpan, dan menjualnya. Sementara pada pembelian jasa, pelanggan
mungkin hanya memiliki akses personal atas suatu jasa untuk jangka waktu yang terbatas.
Menurut Lovelock 2001, jasa dapat diklasifikasikan berdasarkan; i sifat dan tindakan, ii hubungan dengan pelanggan, iii tingkat customization
dan kemampuan mempertahankan standar konstan dalam penyampaian jasa, iv sifat permintaan dan penawaran jasa, v metode penyampaian jasa. Gambar
berikut ini memperlihatkan klasifikasi jasa berdasarkan sifat tindakan jasa.
Jasa ditujukan pada tubuh manusia
Perawatan
Transportasi
Salon kecantikan
Klinik kebugaran
Restoran
Jasa potong rambut
Jasa ditujukan pada barang dan benda fisik lainnya
Transportasiangkutan barang
Perbaikan dan perawatan peralatan industri
Jasa penjagaan
Binatu
Perawatan taman
Perawatan hewan
Jasa ditujukan pada pikiran manusia
Pendidikan
Penyiaran
Jasa informasi
Biaskop
Museum
Jasa ditujukan pada saat aset tak berwujud
Perbankan
Jasa bantuan hukum
Akuntansi
Keamanan
Asuransi
Manusia Benda
Penerimaan Jasa
Gambar 4 Klasifikasi Jasa Berdasarkan Sifat Tindakan Jasa
2.3 Strategi Pemasaran Jasa