Bauran Pemasaran Jasa TINJAUAN PUSTAKA

2.4 Bauran Pemasaran Jasa

Tjiptono 2005 mengemukakan bahwa bauran pemasaran jasa merupakan seperangkat alat yang dapat digunakan pemasar untuk membentuk karakteristik jasa yang ditawarkan kepada pelanggan. Alat-alat tersebut dapat digunakan untuk menyusun strategi jangka panjang dan merancang program taktik jangka pendek. Proses meramu bahan yang dilakukan pemasar dan juru masak memiliki kesamaan, yaitu sama-sama merupakan perpaduan antara ilmu pengetahuan science dan seni art. Konsep bauran pemasaran dipopulerkan pertama kali beberapa dekade yang lalu oleh Jerome Mc. Carthy yang merumuskan 4P product, price, promotion, and place. Bila ditinjau dari sudut pandang pelanggan, 4P bisa dirumuskan menjadi 4C customers needs and wants, cost, communication, and convenience. Banyaknya kelemahan dari 4P, telah mendorong para pakar untuk melakukan redefinisi bauran pemasaran. Hasilnya, 4P seperti diuraikan di atas diperluas dan ditambah dengan empat unsur lainnya, yaitu; people, process, physical evidence, dan customer service. Bahkan Sumeet 2004 mengemukakan bahwa bauran pemasaran untuk internet marketing terdiri atas 7C, yaitu Contract, Content, Contruction, Community, Concentration, Convergence, dan Commerce. 1. Product, merupakan bentuk penawaran organisasi jasa yang ditujukan untuk mencapai tujuan organisasi meliputi pemusatan kebutuhan dan keinginan pelanggan. 2. Pricing, merupakan keputusan bauran harga berkenaan dengan kebijakan strategis dan taktis, seperti tingkat harga, struktur diskon, syarat pembayaran, dan tingkat diskriminasi harga diantara berbagai kelompok pelanggan. 3. Promotion, bauran promosi tradisional meliputi berbagai metode untuk mengkomunikasikan manfaat jasa kepada pelanggan potensial dan aktual. Metode-metode tersebut terdiri dari periklanan, promosi penjualan, direct marketing, personal selling, dan public relation. Meskipun secara garis besar bauran promosi untuk barang sama dengan jasa, promosi jasa seringkali membutuhkan penekanan tertentu pada upaya peningkatan kenampakan tangibilitas jasa. selain itu, dalam konteks pemasaran jasa, personel produksi juga bisa menjadi bagian penting dalam bauran promosi. 4. Place, merupakan keputusan distribusi menyangkut kemudahan akses terhadap jasa bagi para pelanggan potensial. 5. People, bagi sebagian besar jasa, orang merupakan unsur vital dalam bauran promosi. Bila produksi dipisahkan dengan konsumsi, sebagaimana dijumpai dalam kebanyakan kasus pemasaran barang manufaktur, pihak manajemen biasanya dapat mengurangi pengaruh langsung sumber daya manusia terhadap output akhir yang diterima pelanggan. 6. Physical Evidence, karakter intangible pada jasa menyebabkan pelanggan potensial tidak bisa menilai suatu jasa sebelum mengonsumsinya. Ini menyebabkan risiko dipersepsikan konsumen dalam keputusan pembelian semakin besar. Oleh sebab itu, salah satu unsur penting dalam bauran pemasaran adalah upaya mengurangi tingkat risiko tersebut dengan jalan menawarkan bukti fisik dari karakteristik jasa. 7. Process, proses produksi atau operasi merupakan faktor penting bagi konsumen high-contract services, yang seringkali juga berperan sebagai co-producer jasa bersangkutan. 8. Customer service. Makna layanan pelanggan berbeda antar organisasi. Dalam sektor jasa, layanan pelanggan dapat diartikan sebagai kualitas total jasa yang dipersepsikan oleh pelanggan. Eksistensi sebuah perguruan tinggi sangat ditentukan oleh kegiatan pemasaran yang dilakukan oleh institusi tersebut. Tujuan utama pemasaran lembaga pendidikan tinggi menurut Gajić 2012 adalah sebagai berikut: The main goal of marketing in higher education institutions is to define quality education system, market-oriented, whereby one cannot ignore the institution primary role and function, which is to provide a specific type of service of general social benefit, in accordance with its needs. Marketing strategies and activities of business marketing in educational system are limited, much more than in other service and production industries, due to the direct influence of state regulations defining the educational system, with established control mechanisms of accreditation bodies, prescribing the evaluation system, as well as quality control system. Dalam kesimpulan penelitiannya, Gajić 2012 menyatakan bahwa: Modern universities gain competitive advantage primarily through attractive curricula, renowned teaching staff, which applies modern technologies in performing teaching process and through quick adaptation and reaction to changes or new needs of a background. In addition to consideration of students’ needs, higher education institutions must also take into consideration wishes of other groups such as staff, alumni, parents and the state. A great challenge for an educational institution is to synchronize interests of different groups, and to maintain balance in order to satisfy interests of the society and service users at the same time. When it comes to marketing strategy concept for emerging markets, there must be a lot of uncertainties in terms of speed and development, in relation to competition behavior, with appropriate combination of characteristics of marketing mix instruments. Only the one, which has developed a system of monitoring and deciphering signals of a background, can have a timely reaction to new opportunities and risks. New technologies create new markets and new possibilities improve marketing mix, develop and introduce new productsservices into the market. New ways of communication and service processes, only with the help of new technologies, allow more efficient delivery of educational services. Pernyataan di atas sangat menarik. Harus disadari bahwa di tengah ketatnya persaingan, perguruan tinggi harus menjaga grade akreditasinya dan memelihara mutunya di satu sisi, dan pada bagian lain berbagai kepentingan para stakeholders harus mampu terakomodir dengan baik. Untuk itu bauran pemasaran yang dilakukan harus lebih efektif, terutama dalam mengkomunikasikannya promosi. Oleh karena itu, saat ini dan ke depan bantuan teknologi harus mampu membantu dalam berbagai hal, baik pelayanan maupun komunikasi yang lebih efektif dan efisien.

2.5 Bauran Promosi