78 diselenggarakan
apabila sangat
diperlukan adanya
keputusan yang
kewenangannya ada pada Rapat Anggota dan tidak dapat menunggu dilaksanakan Rapat Anggota Biasa.
7.2 Permodalan
Berdasarkan Undang-undang
nomor 25
Tahun 1992
tentang perkoperasian, modal koperasi terdiri dari modal sendiri dan modal pinjaman.
Modal sendiri dapat berasal dari simpanan pokok, simpanan wajib, dana cadangan dan hibah, sedangkan modal pinjaman dapat berasal dari anggota, koperasi
lainnya danatau anggotanya, bank dan lembaga keuangan lainnya. Berdasarkan
Laporan Tahunan KUD Mandiri Cisurupan Tahun Buku 2009, modal kerja yang dimiliki KUD Cisurupan sebagai sumber yang digunakan untuk kegiatan
usahanya, antara lain : 1. Simpanan Pokok dan Wajib
: Rp. 568.566.155,00 2. Modal Donasi
: Rp.750.000,00 3. Cadangan
: Rp.1.102.444.202,58 4. Investasi
: Rp.1.718.643.041,00 5. Dana Pemupukan Modal : Rp.2.919.662.661,53
6. SHU Tahun : Rp.743.451.302,60
Jumlah : Rp.7.053.517.322,71
Dalam memenuhi persyaratan permodalannya KUD Cisurupan khusunya unit ternak sapi oerah bekerja sama dengan beberapa lembaga keuangan seperti
bank-bank negeri maupun swasta. Bank yang bekerja sama dengan KUD Mamdiri Cisurupan dalam membantu unit usaha ternak sapi perah yaitu Bank Harapan
66
79 Saudara BHS, Bank Negara Indonesia BNI, Bank Rakyat Indonesia BRI, dan
Bank Pendapatan Daerah BPD.
7.3 Skala Usaha 7.3.1 Skala Usaha KUD Mandiri Cisurupan
Perkembangan pada skala usaha KUD Mandiri Cisurupan bisa dilihat dari volume usaha dan sisa hasil usaha SHU koperasi. Berdasarkan Undang-undang
Nomor 25 tahun 1992 tentang Perkoperasian, Sisa Hasil Usaha Koperasi merupakan pendapatan koperasi yang diperoleh dalam satu tahun buku dikurangi
dengan biaya penyusutan, dan kewajiban lainnya termasuk pajak dalam tahun buku yang bersangkutan. SHU setelah dikurangi dana cadangan, dibagikan
kepada anggota sebanding dengan jasa usaha yang dilakukan oleh masing-masing anggota dengan koperasi, serta digunakan untuk keperluan pendidikan
perkoperasian dan keperluan lain dari koperasi sesuai dengan keputusan Rapat Anggota. Laporan Tahunan KUD Mamdiri Cisurupan Tahun buku 2000-2008,
perkembangan SHU dari keseluruhan KUD Mandiri Cisurupan mengalami penurunan dan peningkatan kembali.
Sumber : Laporan KUD Cisurupan Tahun Buku 2008
Gambar 15. Perkembangan SHU Keseluruhan KUD Mandiri Cisurupan Tahun 2004-2008
10000000 20000000
30000000 40000000
50000000 60000000
70000000 80000000
2004 2005 2006 2007 2008
Besar S
HU Rp
Perkembangan SHU KUD
67
80 Perkembangan Sisa Hasil Usaha SHU pada KUD Mandiri Cisurupan
mengalami penurunan yang sangat drastis pada Tahun 2004. Hal ini disebabkan karena para anggota koperasi tidak dapat melanjutkan usaha mereka, karena
disebabkan faktor-faktor yaitu faktor eksternal dan juga faktor internal. Faktor eksternal ini bisa disebabkan karena faktor lingkungan seperti iklim musim yang
tidak menentu dan lahan produksi yang semakin berkurang, sedangkan faktor internal bisa disebabkan karena berkurangnya biaya produksi untuk
mengembangkan usaha mereka dan juga disebabkan karena kurangnya pengetahuan mereka dalam menjalankan usahanya. Sehingga hal ini memberikan
pengaruh terhadap penurunan Sisa Hasil Usaha SHU Koperasi Mandiri Cisurupan. Akan tetapi, pihak koperasi secara terus menerus berusaha
menjalankan usaha sebaik mungkin dengan bekerjasama dengan para anggota koperasi, sehingga pada tahun 2008 SHU koperasi kembali mengalami
peningkatan hingga sekarang.
7.3.2 Skala Usaha Peternak Anggota KUD Mandiri Cisurupan
Perkembangan skala usaha para peternak anggota KUD Mandiri Cisurupan hal ini bisa dilihat dari penambahan jumlah sapi perah yang dipelihara
masing-masing peternak dan juga jumlah produksi susu yang dihasilkan. Berdasarkan hasil wawancara dengan para anggota koperasi, sebagian dari mereka
mengatakan bahwa mereka sangat kesulitan untuk mencari tenaga kerja, hal ini di sebabkan karena para pekerja yang dulu bekerja kini sudah kebanyakan memiliki
sapi perah masing-masing, sehingga terpaksa pemeliharaan sapi perah dari mulai pencarian pakan sampai membersihkan kandang dilakukan sendiri. Selain itu,
jumlah produksi susu yang dihasilkan pun semakin menurun dibandingkan tahun-
68
81 tahun sebelumnya, hal ini disebabkan karen faktor cuaca yang tidak menentu dan
juga kualitas pakan ternak yang masih rendah sehingga belum memenuhi kebutuhan gizi yang diperlukan sapi.
7.4 Kemitraan dengan Unit Usaha Lain
Dalam menjalankan usahanya, KUD Mandiri Cisurupan bekerja sama dengan beberapa perusahaan diantaranya untuk menjaga ketersediaan pakan KUD
Mandiri Cisurupan bekerjasama dengan PT. Radiana untuk dapat memasok ketersediaan bahan baku pakan konsentrat, sedangkan untuk penjualan hasil susu
KUD Mandiri Cisurupan bekerjasama dengan beberapa Industri Pengolahan Susu IPS Sedangkan dalam hal peminjaman modal, KUD Mandiri bekerjasama
dengan beberapa bank. Berikut bagan kerjasama KUD Cisurupan dengan beberapa perusahaan dan Bank dapat dilihat pada Gambar 14.
Peminjaman Modal
Pemasaran susu
Sumber : Hasil Wawancara dengan Pengurus KUD Cisurupan
Gambar 16. Bagan kerjasama KUD Mandiri Cisurupan
Anggota Peternak Sapi Perah
KUD Mandiri Cisurupan
PT. Danone PT.
Indomilk PT. Diamond
Bank Pendapatan
Bank Rakyat Indonesia BRI
Bank Negara Indonesia BNI
Bank Harapan Saudara BHS
69
82 Dalam hal peminjaman modal, KUD Mandiri Cisurupan menjalin
kerjasama dengan beberapa Bank, diantaranya Bank Pendapatan Daerah BPD, Bank Rakyat Indonesia BRI, Bank Negara Indonesia BNI, dan Bank Harapan
Saudara BHS. Hingga saat ini, baik Industri Pengolahan susu IPS maupun Bank masih tetap menjalin kerjasama dengan KUD Mandiri Cisurupan.
7.5 Struktur Biaya Usaha Peternakan Sapi Perah KUD Mandiri Cisurupan