63 kecelakaan yang sering terjadi pada saat perkawinan karena fisik pejantan terlalu
besar, menghindari ternak dari penularan penyakit terutama penyakit yang ditularkan melalui hubungan kelamin Rahadi 2009.
6.1.2 Kegiatan Pelayanan Pemeriksaan Kebuntingan PKB
Pemeriksaan kebuntingan pada peternakan sapi perah di Cisurupan tidak terjadwal rutin oleh KUD. Petugas lapangan baru memeriksa kebuntingan apabila
ada permintaan dari peternak, banyak kejadian di lapangan peternak mengasumsikan bila sapi tidak kembali menunjukan gejala estrus setelah sebulan
diinseminasi dianggap berhasil, sedangkan bila kembali menunjukan gejala estrus akan dilaporkan untuk diinseminasi lagi.
Apabila ada laporan pemeriksaan kebuntingan petugas akan datang ke kandang dan bertanya kapan terakhir diinseminasi dan melihat kartu bukti IB
terakhir. Apabila sudah memasuki hari ke 60, petugas akan melakukan palpasi. Apabila di bawah 60 hari petugas akan menunda pemeriksaan kebuntingan sampai
mencapai hari ke 60. Pengetahuan tentang kebuntingan ternak setelah inseminasi sangat penting bagi peternak dan petugas lapangan untuk memutuskan tindakan
selanjutnya terhadap ternak tersebut.
6.2 Persediaan Bahan Baku
Untuk dapat memenuhi kebutuhan ternak baik untuk kelangsungan hidupnya maupun untuk berproduksi perlu diketahui komposisi zat makanan dari
bahan yang akan digunakan. Rumput dan hijauan pada umumnya mengandung protein dan energi yang lebih rendah dari pada konsentrat. Pemberian rumput
yang baik tanpa tambahan konsentrat biasanya hanya dapat memenuhi kebutuhan hidup pokok 1-2 liter susu. Bahan baku yang disediakan KUD Cisurupan dalam
51
64 menjalankan usaha ternak sapi adalah ketersediaan pakan ternak. Pakan yang
diberikan berupa pakan konsentrat. Pakan konsentrat membutuhkan bahan baku yang diperoleh dari para pengumpul daerah sekitar, pihak GKSI dan pengumpul
baku lainnya. Untuk persediaan pakan konsentrat yang dikelola oleh KUD Mandiri
setiap bulannya diperlukan 200-288 ton konsentrat. Konsentrat yang diberikan dikemas dalam bentuk karungan dengan harga jual Rp. 1600 Per kilonya.
Pengolahan pakan konsentrat meliputi beberapa langkah kegiatan dengan menggunakan alat bantu mesin gilling dan mixer. Kualitas konsentrat sangat
berpengaruh terhadap hasil produksi susu yang dihasilkan sapi perah. Berikut adalah jumlah produksi susu yang dihasilkan sapi perah pada KUD Mandiri
Cisurupan pada tahun 2006-2009 dapat dilihat pada Gambar 10.
Sumber : Laporan Buku Tahunan KUD Mandiri Cisurupan 2009
Gambar 10. Perkembangan Produksi Susu Sapi Perah KUD Mandiri Cisurupan Tahun 2006-2009
Rata-rata kemampuan produksi sapi perah meningkat meskipun pada tahun 2008 mengalami penurunan yang disebabkan para peternak tidak mampu
melanjutkan usaha ternaknya kembali karena kondisi ekonomi yang semakin memburuk dan tingkat pengetahuan peternak yang masih sangat rendah dalam
mengahadapi berbagai resiko. Akan tetapi pada tahun 2009 produksi susu sapi
500000 1000000
1500000 2000000
2500000 3000000
3500000 4000000
2006 2007
2008 2009
Ju m
lah su
su li
te r
Perkembangan Produksi Susu Sapi Perah
52
65 perah mengalami peningkatan kembali karena usaha dan kerja keras dari koperasi
dan para peternak itu sendiri untuk mengembangkan usahanya, serta usaha dari koperasi dalam peningkatan kualitas konsentrat yang sangat berpengaruh terhadap
hasil produksi susu yang dihasilkan sapi perah. Hal ini dapat dikatakan bahwa KUD Mandiri Cisurupan sudah cukup baik dalam memberikan pelayanan dalam
hal penyediaan baku karena mempermudah para peternak dalam mencari pakan konsentrat untuk sapi perah.
6.3 Penyuluhan