Kerangka Pemikiran Penelitian KERANGKA PEMIKIRAN

41

3.2 Kerangka Pemikiran Penelitian

Kabupaten Garut memiliki potensi peternakan sangat baik, salah satunya peternakan Sapi Perah. Sub sektor peternakan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari pembangunan pertanian, sehingga harus dilaksanakan secara bertahap dan berencana untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Salah satu jenis usaha pada sub sektor peternakan yang cukup mendapat perhatian yaitu usaha sapi perah yang dikembangkan untuk memenuhi permintaan susu yang semakin meningkat dari tahun ke tahun dan juga melihat tendensi pertambahan jumlah penduduk, pendapatan dan meningkatnya kesadaran sebagian masyarakat akan pentingnya gizi. Sesuai dengan pernyataan tersebut, maka pembangunan sub sektor peternakan juga mendapatkan porsi untuk dikembangkan karena subsektor ini mempunyai peranan yang cukup penting didalam perekonomian. Pertumbuhan subsektor peternakan cukup tinggi dibandingkan dengan subsektor lainnya pada sektor pertanian. Kecamatan Cisurupan merupakan salah satu wilayah sentra penghasil susu di Kabupaten Garut. Namun hingga saat ini wilayah Kecamatan Cisurupan walaupun sebagai sentra penghasil susu di Kabupaten Garut tetap saja tidak memberikan kesejahteraan bagi para peternak. Oleh karena itu diperlukan adanya suatu upaya untuk pengembangan usaha ternak sapi perah salah satunya dengan dibentuknya wadah koperasi. Dalam UU. No 25 tahun 1992 tentang Perkoperasian pasal 3 disebutkan bahwa, koperasi bertujuan memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya, serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional, dalam ramgka mewujudkan masyarakat yang maju, adil, dan makmur berlandaskan Pancasila dan Undang- 29 42 Undang Dasar 1945. Keberhasilan koperasi dalam meningkatkan kesejahteraan sosial ekonomi anggotanya akan lebih mudah diukur, apabila aktivitas ekonomi yang dilakukan oleh anggotanya dilakukan melalui koperasi. Koperasi Unit Desa KUD Mandiri Cisurupan merupakan salah satu koperasi yang terdapat di Cisurupan Kabupaten Garut. Tetapi, tidak semua peternak yang ada di kecamatan Cisurupan ini ikut bergabung dalam wadah koperasi, hanya sebagian peternak saja yang ikut bergabung dalam wadah koperasi. Oleh karena itu, perlu dianalisis mengenai faktor-faktor apa saja yang menyebabkan peternak ikut bergabung dalam wadah koperasi. Secara umum, KUD Mandiri Cisurupan merupakan koperasi yang cukup sukses dalam mengembangkan sistem ekonomi kerakyatan berbasis peternakan, khususnya Sapi perah. Akan tetapi dengan adanya koperasi ini, belum tentu bisa benar-benar memperbaiki kondisi perekonomian masyrakat sekitar terutama peternak sapi perah. Banyak kendala-kendala dan hambatan-hambatan yang dihadapi salah satunya terkait dengan kelembagaan yaitu lemahnya manajemen usaha. Suatu koperasi tidak akan bisa berjalan dengan baik apabila tidak ada sistem pengelolaan usaha yang mengatur didalamnya. Oleh karena itu, diperlukan kejelasan mengenai aktor-aktor mana saja yang terlibat, apa saja hak dan kewajibannya, serta aturan main yang jelas. Suatu kelembagaan sangat penting dalam perkembangan kegiatan koperasi dan juga sangat berpengaruh terhadap perkembangan usaha ternak itu sendiri. Berdasarkan uraian kerangka pemikiran diatas, maka alur kerangka berpikir terkait penelitian ini tersaji dalam Gambar 1. 30 43 Gambar 1. Kerangka Operasional KUD dalam Pengembangan Usaha Ternak Sapi Perah Potensi Ternak Sapi Perah Peranan KUD Mandiri Cisurupan Pengembangan Usaha KUD Mandiri Cisurupan Sistem Pengelolaan Usaha Ternak Sapi Perah KUD Mandiri Cisurupan - Jumlah Produksi susu, jumlah Populasi Ternak, Jumlah Peternak - Pelayanan Kesehatan - Persediaan Bahan Baku - Penyuluhan - Pemasaran - Waserda dan Simpan Pinjam - Peranan KUD terhadap peternak Sapi Perah Cisurupan - Struktur Organisasi dan Pengambilan Keputusan - Sistem Pengelolaan Usaha Ternak Sapi Perah KUD Cisurupan - Permodalan - Skala Usaha - Kemitraan dengan Unit Usaha Lain - Analisis Deskriptif - Analisis Deskriptif Hasil dan Rekomendasi 31 44

IV. METODOLOGI PENELITIAN 4.1

Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Cisurupan, Kabupaten Garut, Jawa Barat. Pemilihan lokasi dilakuan secara sengaja purvosive dengan pertimbangan bahwa Kecamatan Cisurupan merupakan daerah sentra produksi komoditas susu segar sapi perah yang terdapat kelompok peternak sapi perah dan telah menjadi anggota koperasi. Kegiatan penelitian dan pengambilan data dilaksanakan pada bulan Januari sampai bulan Juni 2011.

4.2 Jenis Data dan Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data primer dan data sekunder. Data Primer akan diperoleh melalui pengamatan langsung observasi dan wawancara dilapangan dengan peternak, ketua kelompok peternak dan pihak perusahaan mitra yang merupakan responden dalam penelitian. Kegiatan wawancara dilakukan untuk mengetahui kondisi dan kegiatan yang dilakukan oleh para peternak, kelompok peternak mulai dari kegiatan memerah sampai tahap pemasaran serta pihak-pihak yang menjalin kemitraan. Sementara itu, data sekunder diperoleh dari Dinas Peternakan Kabupaten Garut, Badan Pusat Statistik BPS, KUD Mandiri Cisurupan, laporan kegiatan kelompok ternak, Garut dalam angka, Buku Monografi Kec. Cisurupan, serta berbagai referensi yang terkait dalam penelitian.

4.3 Metode Pengambilan Sampel

Pengambilan sampel sebagai responden dalam penelitian ini menggunakan metode purposive, yaitu populasi sampel dibagi menjadi kelompok yang homogen terlebih dahulu wilayah dan anggota sampel ditarik setiap 32