65 perah mengalami peningkatan kembali karena usaha dan kerja keras dari koperasi
dan para peternak itu sendiri untuk mengembangkan usahanya, serta usaha dari koperasi dalam peningkatan kualitas konsentrat yang sangat berpengaruh terhadap
hasil produksi susu yang dihasilkan sapi perah. Hal ini dapat dikatakan bahwa KUD Mandiri Cisurupan sudah cukup baik dalam memberikan pelayanan dalam
hal penyediaan baku karena mempermudah para peternak dalam mencari pakan konsentrat untuk sapi perah.
6.3 Penyuluhan
Kegiatan penyuluhan telah banyak dilakukan oleh Dinas Peternakan setempat tentang hal-hal yang menyangkut teknis beternak, sedangkan yang
menyangkut organisasi koperasi dilakukan oleh Kantor Koperasi setempat. Kegiatan penyuluhan yang dilakukan KUD Cisurupan terhadap para anggota
peternak tidak menentu, kadang penyuluhan dilakukan setiap sebulan sekali terkadang juga dilakukan setiap 3 bulan sekali. Materi penyuluhan ini biasanya
berupa hal-hal teknis tentang cara beternak yang baik dan cara-cara menghadapi resiko selama beternak. Akan tetapi, karena sebagian besar pendidikan dari para
anggota peternak KUD Cisurupan ini masih rendah sehingga sebagian besar dari mereka kurang mengerti dan kurang memahami apa yang disampaikan dalam
penyuluhan. Oleh karena itu, dalam hal ini pihak koperasi harus betul-betul dalam memberikan penyuluhan dan juga harus dilakukan secara perlahan-lahan agar
para anggota peternak akhirnya bisa lebih mengerti dan lebih memahami apa yang disampaikan dalam penyuluhan, sehingga pada akhirnya penyuluhan tersebut bisa
diaplikasikan dengan baik oleh para peternak anggota Koperasi Cisurupan.
53
66
6.4 Pemasaran
Sasaran pemasaran koperasi berbeda dengan perusahaan yang pada umumnya. Dalam koperasi sasaran pemasaran tidak hanya memaksimumkan
keuntungan saja, melainkan perlu memaksimumkan output, meminimumkan biaya rata-rata, keseimbangan kompetitif, dan memaksimumkan deviden SHU
peranggota guna memberikan pelayanan dan kesejahteraan terhadap anggota. Untuk pemasaran yang optimal organisasi perlu memperhatikan konsumen,
perencanaan produksi, penetapan harga, dan distribusi.
6.4.1 Analisis Pelanggan
Pelanggan produk unit usaha ternak sapi perah KUD Cisururpan merupakan Industri Pengolahan Susu IPS yang membutuhkan konsumsi susu
segar dalam jumlah yang besar. Konsumsi terhadap susu segar tersebut, selanjutnya akan diolah menjadi berbagai macam produk olahan susu.
PT. Indomilk, PT. Danone, dan PT. Diamond merupakan industri pengolahan susu yang menampung hasil susu KUD Mandiri Cisurupan. Dalam
proses menyerap susu segar dari peternak, Industri Pengolahan Susu IPS menetapkan standar kualitas susu yang harus dipenuhi KUD Mandiri Cisurupan.
Hal ini berkaitan dengan upaya perusahaan dalam menjaga citra perusahaan terhadap produk olahan susu yang dihasilkan, melihat kondisi masyarakat yang
semakin selektif dan kritis dalam menggunakan produk olahan susu. Namun, disisi lain adanya penetapan standar penerimaan susu Industri Pengolahan Susu
IPS ini hanyalah strategi yang diterapkan oleh perusahaan untuk memberikan peluang besar konsumsi impor serta menghambat penyerapan susu lokal.
54
67
6.4.2 Penjualan Produk
KUD Cisurupan merupakan koperasi yang mampu memproduksi susu dan menjualnya dalam bentuk susu segar melalui unit ternak sapi perahnya kepada
IPS. Penjualan susu KUD Cisurupan dilakukan kepada 3 perusahaan IPS Indonesia yaitu PT. Indomilk, PT. Danone, dan PT. Diamond. Perkembangan
penjulan susu KUD Cisurupan mengalami tren peningkatan pada salah satu IPS
dan tren penurunan pada IPS lainnya.
Sumber : Laporan Buku Tahunan KUD Mandiri Cisurupan 2009
Gambar 11. Perkembangan Penjualan susu KUD Mandiri Cisurupan ke IPS
Kebutuhan bahan baku susu setiap perusahaan rata-rata sebesar 1900 ton perhari, akan tetapi hanya 25 nya atau sekitar 475 ton yang di suplai dari dalam
negeri. Sisanya sekitar 1.425 ton bahan baku susu masih diimpor. Oleh karena itu, saat ini KUD Mandiri Cisurupan harus terus berupaya untuk melakukan
peningkatan produksi susu baik dari sisi kualitas maupun kuantitasnya untuk memenuhi permintaan Industri Pengolahan Susu IPS tersebut.
6.4.3 Perencanaan Produksi
Perencanaan produksi unit ternak sapi perah KUD Mandiri Cisurupan saat ini difokuskan pada pemenuhan standar kualitas susu yang diterapkan oleh
Industri Pengolahan Susu IPS serta peningkatan kualitas susu yang dihasilkan sapi perah. Fokus rencna tersebut dilakaukan karena semakin ketatnya standar
2000000 4000000
6000000 8000000
10000000
2006 2007
2008 2009
Li te
r S
u su
PT. Indomilk PT. Danone
PT. Diamond
55
68 kualitas susu yang diterapkan Industri Pengolahan Susu IPS, serta gencarnya
akses impor susu yang dipermudah dengan penerimaan bea masuk nol persen. Jumlah kapasitas susu yang dihasikan KUD Mandiri Cisurupan pun perlu
mendapat perhatian khusus. Hal ini disebabkan karena meningkatnya permintaan akan susu, sebagai dampak dari peningkatan jumlah penduduk dan pola hidup
masyrakat yang sadar akan pentingnya kesehatan. Upaya yang dilakukan berbentuk kegiatan penyuluhan dan pengontrolan kesehatan ternak, dan
pemenuhan kelengkapan fasilitas pengontrolan kualitas susu dengan berstandar industri.
6.4.4 Distribusi
Saluran distibusi susu yang dilakukan KUD Mandiri Cisurupan yaitu di mulai dari peternak, kemudian dilakukan proses dan pengecekan standar industri
oleh KUD, hingga pada penyaluran langsung ke Industri Pengolahan Susu IPS. Dalam pendistribusian susu ini, KUD Mandiri Cisurupan menyediakan beberapa
unit kendara operasional pada masing-masing wilayah peternak untuk mengangkut susu, dan kendaraan operasional penyalur ke Industri Pengolahan
Susu IPS. Dalam pendistribusian susu dari peternak hingga ke Industri Pengolahan Susu IPS terdapat proses pengecekan dan pengolahan susu yang
dilakukan KUD Mandiri Cisurupan guna menjamin kualitas susu yang disalurkan ke Industri Pengolahan Susu IPS. Proses pengontrolan pertama berawal dari
pengambilan susu dari peternak yang dilakukan pada pos-pos penampungan susu KUD di daerah setempat. Pengontrolan ini meliputi tes total solid TS, berat
jenis, serta suhu susu. Setelah susu dinyatakan lolos check, maka susu
56
69 dimasukkan ke dalam tangki penampungan untuk kemudian dibawa ke KUD
dilakukan proses berikutnya.
Sumber : Laporan Buku Tahunan KUD Mandiri Cisurupan 2009
Gambar 12. Proses Pendistribusian oleh Susu KUD Mandiri Cisurupan
Setelah tiba di KUD susu kemudian dilakukan pengontrolan kedua mencakup test TS, berat jenis dan suhu susu, kemudian susu diambil sample
contoh susu ke laboratorium untuk kemudian dicheck kandungan susu yang meliputi: TPC, Fat, Ts, Laktosa, Protein, dan sebagainya. Proses lanjutan dari
tangki penampungan pertama adalah proses chilling, proses ini merupakan kegiatan pengolahan susu untu sterilisasi susu yang dihasilkan. Setelah proses
chilling, susu kemudian dimasukkan ke tangki penampungan kedua dan dilakukan pengecheckan terakhir sebelum susu disalurkan ke Industri Pengolahan Susu
IPS, di dalam tangki penampungan susu dikondisikan pada susu lima hingga enam derajat celcius untuk menghambat perkembangan bakteri selama perjalanan.
Susu yang telah mengalami proses pengecheckan dan pengolahan berdasarkan standar industri selanjutnya dikirim ke Industri Pengolahan Susu
IPS. Distribusi susu dari koperasi menuju Industri Pengolahan Susu IPS cukup memakan banyak risiko pengurangan susu mulai dari penyusutan, dan tumpah
lapang. Jarak KUD Mandiri Cisurupan dengan Industri Pengolahan Susu IPS kurang lebih mencapai 209-221 km.
Peternak Pos
Penampungan Check 1
Tangki Penampungan
KUD
IPS Check 3
Tangki Penampungan 2
Chilling Check 2
57
70
6.5 Waserda Warung Serba Ada dan Simpan Pinjam
Unit Waserda merupakan kegiatan usaha koperasi dalam bentuk warung yang menyediakan berbagai produk kebutuhan anggota, seperti peralatan rumah
tangga, penyediaan sembilan bahan pokok, makanan kecil dan minuman, pakaian dan produk-produk lainnya yang menjadi kebutuhan anggota. Pelayanan yang
diberikan oleh unit waserda selain menyediakan produk dan perlatan kebutuhan anggota adalah pada sistem pembayaran yang diperkenankan untuk meminjam
terlebih dahulu. Kemudian dari sisi harga produk yang disediakan unit waserda KUD Mandiri Cisurupan dari sisi harga produk yang disediakan unit waserda
KUD Mandiri Cisurupan relatif lebih murah dibandingkan dengan warung- warung pada umumnya sehingga mampu bersaing.
Selain itu, KUD Mandiri Cisurupan juga memiliki usaha simpan pinjam, yaitu kegiatan koperasi yang pelaksanaannya meliputi simpanan, pinjaman dan
pendidikan. Simpanan yang dimaksud adalah usaha untuk melayani simpanan- simpanan para anggota koperasi, seperti simpanan pokok, simpanan wajib, dan
simpanan cadangan. Simpanan pokok adalah biaya administrasi pada waktu anggota pertama kali mendaftar. Simpanan wajib adalah tabungan yang dibayar
secara berkala bisa per bulan atau per minggu sesuai dengan peraturan dan kesepakatan Dana cadangan adalah dana yang diperoleh bukan dari anggota.
Koperasi simpan pinjam umumnya didirikan agar menjadi solusi dalam mengatasi permasalahan anggotanya dalam hal bantuan pinjaman modal berupa pinjaman
uang. Dari dana yang ada, koperasi meminjamkannya kembali kepada anggotanya, dengan persyaratan-persyaratan, waktu, cara pengambilannya, dan
besar nominal yang sudah ditentukan oleh rapat anggota.
58
71 Koperasi simpan pinjam sangat membantu nadi ekonomi masyarakat,
khususnya usaha-usaha kecil atau tradisional yang membutuhkan pinjaman modal dengan syarat yang tidak sulit dan bunga yang tidak terlalu besar. Usaha simpan
pinjam akan berjalan dengan lancar apabila didukung oleh kerja sama para anggotanya, misalnya anggota membayar simpanan secara rutin, anggota yang
meminjam dana mengembalikannya tepat waktu, dan peran aktif semua pihak yang terkait dalam memajukan koperasi.
59
72
VII. SISTEM PENGELOLAAN USAHA TERNAK SAPI PERAH KUD MANDIRI CISURUPAN
7.1 Struktur Organisasi dan Pengambilan Keputusan 7.1.1 Struktur Organisasi KUD Mandiri Cisurupan
Dalam menjalankan usahanya manajemen KUD Mandiri Cisurupan dibantu oleh 65 karyawan yang terdiri dari 2 orang tim manajemen, 1 dokter
hewan, 15 orang karyawan staf, 23 orang karyawan lapangan, 4 orang karyawan laboratorium, 12 orang karyawan IBKeswan, 2 orang karyawan unit listrik, 1
orang karyawan waserda, 2 orang karyawan bengkel, 2 orang satpamkeamanan, dan 3 orang kernet.
Untuk mempermudah pengawasan terhadap anggotanya KUD Mandiri Cisurupan membentuk kelompok-kelompok kecil dari setiap desa di Kecamatan
Cisurupan. Pembentukan kelompok untuk mengefisiensikan pengelolaan organisasi yang dilakukan KUD Mandiri Cisurupan baik antar pengurus dengan
anggota maupun antara anggota dengan anggota lainnya. Kelompok ini dapat dijadikan sebagi media informasi dan konsultasi yang dilakukan antar anggota
dengan pengurus KUD Mandiri Cisurupan.
60